Multiguna adalah sama, yakni menggunakan rumah sebagai agunannya. Perbedaannya adalah, jika pada KPR biasa debitur mendapatkan rumah yang
dibayarkan terlebih dulu untuk kemudian berhutang pada Bank, maka pada KPR Multiguna debitur mendapatkan pinjaman dana berupa uang yang akan digunakan
untuk berbagai hal, misalnya sebagai modal usaha, dengan agunan rumah yang sudah dimiliki sebelumnya.
C. Persyaratan Kredit Pemilikan Rumah
Pada dasarnya siapa saja dapat mengajukan KPR asal jelas penghasilannya, baik itu pegawai, pengusaha, profesional, petani, dan lain – lain. Namun
demikian, masih terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Bank akan sangat memperhatikan persyaratan ini karena lembaga bank terutama di bagian kredit
selalu menjadi objek pemeriksaan dari berbagai pihak. Persyaratan KPR dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu syarat umum dan
syarat khusus. Syarat umum berlaku terhadap semua calon debitur, baik itu pegawai, pengusaha, atau profesional. Sedangkan syarat khusus berlaku bagi
masing – masing calon debitur yang berbeda antara pegawai, pengusaha, atau
profesional. Persyaratan akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Syarat umum
a. Tidak masuk daftar kredit macet daftar hitam Bank Indonesia.
b. Cakap hukum dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah
mengacu pada ketentuan KUH Perdata. Namun ada bank yang sudah membolehkan usia 18 tahun karena definisi dewasa menurut umur sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan aturan kenotariatan minimal 18 tahun. Lebih baik menanyakan ketentuan ini kepada bank yang bersangkutan jika usia belum mencapai
21 tahun dan belum menikah. c.
Maksimal berusia 55 tahun pada saat KPR- nya jatuh tempo untuk calon debitur berpenghasilan tetap pegawai.
d. Maksimal berusia 60 tahun pada saat KPR- nya jatuh tempo untuk guru
guru besar professor hakim jaksa. e.
Maksimal 65 tahun pada saat KPR- nya jatuh tempo untuk profesional wiraswasta.
f. Menyerahkan surat permohonan dengan melampirkan :
1 Fotokopi KTP suami istri.
2 Fotokopi kartu keluarga KK.
3 Fotokopi NPWP pinjaman minimal Rp 100 juta.
4 Fotokopi rekening koran tabungan giro 3 bulan terakhir.
5 Pas foto ukuran 4x6 suami dan istri masing – masing sebanyak 2
lembar. g.
Dilengkapi dengan surat – surat penawaran sesuai dengan jenis KPR yang akan dibiayai :
1 Surat Penawaran Developer
Surat penawaran dari developer berisi tentang luas tanah dan bangunan, spesifikasi bangunan serta harga dan uang muka harus
dibayar. 2
Surat Penawaran Kontraktor Pemborong
Universitas Sumatera Utara
Ini berupa rencana pembangunan atau surat penawaran dari kontraktor pemborong bagi pembangunan rumah atau renovasi.
3 Surat Penawaran Penjual
Berupa surat penawaran dari penjual mengenai harga jual rumah bukan baru bekas dari penjual non developer.
2. Syarat khusus
a. Pegawai
Pengajuan perorangan : 1
Fotokopi SK Surat Keputusan pegawai tetap dan dilegalisasi oleh perusahaan.
2 Surat keterangan gaji slip gaji per bulan.
3 Surat keterangan atau rekomendasi dari perusahaan
4 Tempat tinggal atau lokas bekerja di satu kota dengan bank.
5 Membuka rekening tabungan di bank, karena lebih muda h disetujui
apabila gaji dibayarkan melalui rekening di bank yang bersangkutan. Pengajuan kolektif :
1 Fotokopi SK pegawai tetap dan dilegalisir oleh perusahaan.
2 Secara kolektif minimal berjumlah 5 lima orang.
3 PKS Perjanjian Kerja Sama antara perusahaan tempat bekerja
dengan bank. PKS ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau dasar kewenangan
lain.
Universitas Sumatera Utara
4 Surat Kuasa memotong gaji bermaterai cukup, dari pegawai yang
bersangkutan kepada bendahara bagian pemotongan gaji untuk pembayaran angsuran kredit yang bersangkutan.
5 Surat pernyataan kesanggupan bendaharawan bagian pemotongan
gaji pegawai dan membayarkannya kepada bank, termasuk jika pegawai tersebut dipercepat, diberhentikan PHK, atau berhenti atas
permintaan sendiri. 6
Dalam PKS ini pihak bank akan menganalisis perusahaan instansi atas kelayakannya.
Pengajuan KPR kolektif lebih menguntungkan dibanding pengajuan KPR secara perorangan baik bagi calon debitur maupun pihak bank. Kolektif disini
hanyalah cara pengajuannya. Namun proses kredit sebenarnya tetap melekat pada masing – masing pribadi calon debitur sesuai dengan kemampuan dan besarnya
kredit yang diajukan. Tujuan penggunaannya pun berbeda. Pada PT. Bank Mandiri tempat penulis melakukan penelitian, persyaratan
dokumen yang diperlukan adalah sebagai berikut : A.
Dokumen Pribadi 1.
Aplikasi asli yang sudah diisi lengkap dan benar 2.
Fotokopi KTP calon debitur dan suami isteri untuk calon debitur yang belum menikah, selambat – lambatnya pada saat penandatanganan
Perjanjian Kredit PK wajib menyerahkan Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan benar – benar belum menikah.
Universitas Sumatera Utara
3. Fotokopi Kartu Keluarga KK.
4. Fotokopi Surat Nikah apabila data suami isteri sudah tercantum dalam
KK, maka Surat Nikah dapat diserahkan selambat – lambatnya sebelum penandatanganan Perjanjian Kredit.
5. Fotokopi NPWP pribadi SPT pribadi khusus bagi calon debitur yang
berstatus sebagai isteri, dapat menyerahkan NPWP suami, tanpa menyerahkan NPWP pribadi.
B. Dokumen Penghasilan
1. Slip gaji terakhir Surat Keterangan Penghasilan dan Surat Keterangan
jabatan asli untuk pegawai perusahaan swasta, Surat Keterangan Penghasilan dan Surat Keterangan lamanya bekerja serta posisi jabatan
terakhir dapat disampaikan dalam satu Surat Keterangan. Untuk profesional yang juga merupakan pegawai, tetap harus menyerahkan Slip
Gaji. 2.
Fotokopi Rekening Tabungan Giro R K Pibadi 3 bulan terakhir fotokopi rekening tabungan giro yang diserahkan dapat hanya 1 – 2
bulan terakhir hanya untuk caloon debitur yang merupakan pegawai. 3.
Laporan Keuangan Perusahaan Neraca dan L R dan atau Fotokopi Bukti Catatan transaksi bisnis bukti catatan transaksi bisnis hanya
diminta apabila diperlukan oleh Unit Processing untuk mendukung Proses Analisa.
4. Fotokopi ijin – ijin praktek profesi.
Universitas Sumatera Utara
5. Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan beserta perubahan dan ijin – ijin
usaha : TDP dan SIUP SIUP tidak berlaku bagi perusahaan yang dikecualikan menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No. 289 MPP Kep 10 tahun 2001 tentang Ketentuan Standar Pemberian Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP tanggal 5 Oktober 2001.
C. Dokumen Lainnya
Fotokopi sertifikat tanah obyek agunan dan IMB IPMB Ijin Pendahuluan Mendirikan Bangunan Surat Ijin sejenis dari instansi setempat
yang berwenang khusus untuk pembelian rumah dari Developer yang telah bekerjasama dengan Bank, data dokumen tanah dan IMB dapat diganti
dengan Surat Perjanjian Jual Beli SPJB atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli PPJB, dan bukti pembayaran tanda jadi down payment dan PBB tahun
terakhir.
D. Analisis Bank Terhadap Permohonan Kredit Pemilikan Rumah