prinsip kehati – hatian. Prinsip ini antara lain diwujudkan dalam bentuk penerapan secara konsisten berdasarkan itikad baik terhadap semua
persyaratan dan peraturan perundang – undangan yang terkait dengan pemberian kredit oleh bank yang bersangkutan.
4. Penggolongan Kredit Bank
Istilah penggolongan kredit bank dalam bagian ini adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan penggolongan kredit berdasarkan kolektilibitas
kredit yang menggambarkan kualitas kredit tersebut. Mengenai pengaturan kolektibilitas kredit terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7 2 PBI
2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Ketentuan tersebut selanjutnya untuk beberapa pasal telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 8 2 PBI 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7 2 PBI 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
Menurut ketentuan Pasal 12 ayat 3 Peraturan Bank Indonesia No. 7 2 PBI 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, kualitas kredit dibagi
menjadi 5 lima kolektibitas, yaitu : lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet
28
1. Kredit lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria :
. Mengenai masing – masing kualitas kredit tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat,
28
Hermansyah, op cit, hal. 66.
Universitas Sumatera Utara
b. Memiliki mutasi rekening yang aktif, atau
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai.
2. Kredit dalam perhatian khusus, yaitu apabila memenuhi kriteria :
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang belum
melampaui 90 hari, atau b.
Kadang – kadang terjadi cerukan, atau c.
Mutasi rekening relatif rendah, atau d.
Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan, atau e.
Didukung oleh pinjaman baru. 3.
Kredit kurang lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria : a.
Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 sembilan puluh hari, atau
b. Sering terjadi cerukan, atau
c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah, atau
d. Terjadi pelanggaran kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90
sembilan puluh hari, atau e.
Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur, atau f.
Dokumentasi pinjaman yang lemah. 4.
Kredit yang diragukan, yaitu apabila memenuhi kriteri : a.
Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari, atau
b. Sering terjadi cerukan yang bersifat permanen, atau
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 seratus delapan puluh hari, atau
Universitas Sumatera Utara
d. Terjadi kapitalisasi bunga, atau
e. Dokumentasi hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun
peningkatan jaminan. 5.
Kredit macet, apabila memenuhi kriteria : a.
Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari, atau
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, atau
c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan
pada nilai wajar.
5. Klausul dalam Perjanjian Kredit Bank