Sedangkan piutang tak lancar jangka panjang merupakan piutang yang diidentifikasikan dapat tertagih dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun.
C. Likuiditas
Likuiditas yang baik menggambarkan kinerja perusahaan dalam mengelola kemampuan keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kondisi keuangan yang baik harus mampu memenuhi segala kewajiban yang dimilikinya dengan tepat waktu, sehingga tidak akan mengganggu jalannya
kegiatan operasionalnya. Begitu pula dengan kondisi keuangan yang berlebihan juga tidak baik bagi perusahaan.
1. Pengertian Likuiditas
Definisi likuiditas menurut Riyanto 2002:25 adalah : “Masalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang segera
harus dipenuhi”. Menurut Rangkuti 2006:108 : “Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya solvency”.
Dari beberapa pengertian diatas, jelas bahwa pengertian likuiditas adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajiban yang segera harus dipenuhi atau yang telah jatuh tempo. Suatu perusahaan dikatakan “likuid” apabila perusahaan tersebut
mampu memenuhi segala kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi, dan
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya suatu perusahaan dikatakan “ilikuid” apabila perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi kewajiban financial yang segera harus dipenuhi.
2. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos
yang sifatnya jangka pendek seperti aktiva lancar dan hutang lancar. Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat bagi berbagai
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah pemilik perusahaan guna menilai kemampuan mereka
sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan.
Atau juga pihak distributor atau suplier yang menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran secara angsuran kepada perusahaan.
Lebih lanjut menurut Kasmir 2008:132, ada beberapa tujuan dan manfaat dari rasio likuiditas, yaitu :
1. mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau
utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya
dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkantanggal dan bulan tertentu,
2. mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang berumur dibawah satu tahun
atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar,
3. mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
Universitas Sumatera Utara
sediaan. Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi persediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah,
4. mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang
ada dengan modal kerja perusahaan, 5.
mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang,
6. alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang, 7.
melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode,
8. melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-
masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar, 9.
melihat alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat
ini.
Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana kreditor, investor, distributor dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Hal ini tergambar dari rasio yang dimilikinya. Kemampuan membayar
tersebut akan memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman selanjutnya. Kemudian, bagi pihak distirbutor adanya kemampuan
membayar mempermudah dalam memberikan keputusan untuk menyetujui penjualan barang dagangan secara angsuran. Artinya, ada jaminan bahwa
pinjaman yang diberikan akan mampu dibayar secara tepat waktu. Namun, rasio likuiditas bukanlah satu-satunya cara atau syarat untuk menyetujui
pinjaman atau penjualan barang secara kredit. Rasio-rasio likuiditas memiliki banyak jenis, karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa.
Menurut Kasmir 2008;35, rasio-rasio likuiditas yang sering digunakan antara lain rasio lancar current ratio, rasio cepat acid test ratio, rasio kas
Universitas Sumatera Utara
cash ratio dan working capital to total assets ratio yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Rasio Lancar Current ratio
Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan
kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera
jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan margin of
safety suatu perusahaan. Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar
rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil
pengukuran rasio tinggi,
belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi
karena kas tidak digunakan sebaik mungkin. Dalam praktiknya sering kali dipakai rasio lancar dengan
standar 200 2:1 yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi
suatu perusahaan. Artinya dengan hasil rasio seperti itu, perusahaan sudah merasa berada di titik aman dalam
jangka pendek. Namun, sekali lagi untuk mengukur kinerja manajemen, ukuran yang terpenting adalah rata-
rata industri untuk perusahaan sejenis. Berikut rumus yang digunakan untuk mencari current ratio.
2. Quick Ratio Acid Test Ratio
Rasio cepat quick ratio atau rasio sangat lancar atau acid test ratio merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar utang jangka
pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan inventory. Artinya nilai persediaan
kita abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena persediaan
Universitas Sumatera Utara
dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana
cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.
Demikian pula sebaliknya, jika rasio perusahaan dibawah rata-rata
industri, keadaan perusahan lebih buruk dari
perusahaan lain. Hal ini menyebabkan perusahaan harus menjual persediaannya untuk melunasi
pembayaran utang lancar. Padahal menjual dibawah yang normal relative lebih sulit, kecuali perusahaan
menjual dibawah harga pasar, yang tentunya bagi perusahaan jelas menambah kerugian. Berikut rumus
yang sering digunakan dalam mencari quick ratio .
3. Cash Ratio
Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas
yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas
atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank yang dapat ditarik setiap saat.
Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk menbayar utang-
utang jangka pendeknya. Bila rasio kas dibawah rata- rata industri, kondisi kurang baik ditinjau dari rasio kas
karena untuk membayar kewajiban masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva lancar
lainnya. Berikut rumus yang digunakan dalam mencari cash ratio.
Universitas Sumatera Utara
4. Working Capital to total assets ratio
Ratio ini mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Berikut rumus yang digunakan
dalam mencari working capital to total asset ratio.
D. Tinjauan Penelitian Terdahulu