Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Tingkat Likuiditas Y

E. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Kerangka konseptual adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antar variabel- variabel dalam suatu penelitian. Dimana hubungan yang coba dijelaskan yakni hubungan antara variabel independen dan varaiabel dependen, dalam hal ini variabel independen yaitu hutang jangka pendek dan piutang dengan variabel dependen yaitu tingkat likuiditas suatu perusahaan. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Kerangka Konseptual

H1 H2 H3 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Peneliti, 2009 Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. Likuiditas perusahaan Hutang Jangka Pendek X 1 Piutang X 2 Universitas Sumatera Utara ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat beharga, piutang, persediaan. Piutang termasuk aktiva lancar yang paling likuid setelah kas karena memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mengubah menjadi kas. Piutang merupakan pos yang penting karena merupakan bagian aktiva lancar perusahaan yang besar bagi sebagian besar perusahaan. Biasanya jumlah piutang mencapai 50 samapai 70 dari total aktiva lancar. Likuiditas merupakan ketersediaan kas dimasa depan setelah memperhitungkan hutang jangka pendek yang ada. Rasio ini mengidentifikasikan apakah perusahaan memiliki sumber daya untuk melunasi kewajiban lancarnya atau kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka pendek seperti aktiva lancar dan utang lancar. Semakin tinggi ratio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Jadi rasio likuiditas ini dapat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya jumlah piutang dan kewajiban jangka pendek hutang lancar perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa informasi likuiditas berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam pemenuhan komitmen keuangan pada saat jatuh tempo. Berdasarkan uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa piutang sebagai aktiva lancar yang paling likuid setelah kas dan kewajiban jangka Universitas Sumatera Utara pendek mempunyai hubungan dalam penentuan likuid atau tidaknya suatu perusahaan. Jadi semakin besar aktiva lancar yang bisa dikonversikan menjadi kas dan semakin rendah jumlah kewajiban jangka pendek hutang lancar perusahaan, maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan dan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, begitu juga sebaliknya.

2. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 97

Pengaruh Hutang Terhadap Laba Usaha Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

71 324 65

Pengaruh Hutang Jangka Pendek Dan Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

69 357 75

Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

16 141 75

Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Likuiditas pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

90 511 71

Pengaruh perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 88 153

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, HUTANG JANGKA PENDEK DAN HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013

0 0 15

PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 5 10

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 14