normal dengan demikian syarat pertama dalam melakukan uji t dan uji f sudah terpenuhi.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemuka n adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2005 : 91. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas dapat dilihat
dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF= 1Tolerance. Batasan yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama
dengan nilai VIF 10.Hasil uji multikolinearitas disajikan dalam tabel 4.5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
Constant
Trade Payables 2.874
-.413 1.319
.070 -.765
2.178
-5.873 0.34
.000 .687
1.456 Trade
Receivables .292
.079 .483
3.708 .001
.687 1.456
a. Dependent Variable: Current Ratio
Sumber : Hasil olah data statistik, 2009 Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yakni sebesar 0.687. Sedangkan hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF
juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 yakni sebesar 1.456. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Ghozali, 2005 : 105. Hasil dari uji Heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam grafik scatterplot antara ZPRED
dan SRESID sebagai berikut :
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil olah data statistik, 2009
4. Uji Autokorelasi