51
4. Fasilitas tempat tinggal
5. Kesehatan anggota keluarga
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan
7. Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan
8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi
4.6.1. Tingkat Pendapatan
Pendapatan adalah semua penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Pendapatan tersebut dapat berupa pendapatan tetap dan
pendapatan sampingan. Sumber dari pendapatan masing - masing rumah tangga pun berbeda - beda tergantung pada jenis pekerjaan, ataupun kemampuan untuk
mengelola faktor - faktor produksi yang mereka miliki. Untuk menentukan tingkat pendapatan responden rumah tangga setiap
bulannya, tingkat pendapatan diklasifikasikan menjadi tiga kriteria dan diberikan skor untuk masing - masing kriteria yaitu:
Tabel 4.11 Kriteria dan Skor Tingkat Pendapatan
Kriteria Tingkat Pendapatan
Skor
Rendah Rp. 5.000.000,-
1 Sedang
Rp. 5.000.001,- sd Rp. 10.000.000,- 2
Tinggi Rp. 10.000.000,-
3 Sumber: BPS 2005
Mengacu pada tabel kriteria dan skor tingkat pendapatan di atas maka diperoleh data hasil tingkat pendapatan 98 responden rumah tangga di
Kecamatan Sipoholon yaitu sebagai berikut.
52
Tabel 4.12 Kriteria dan Tingkat Pendapatan 98 Responden Rumah Tangga
Kriteria Tingkat Pendapatan
Skor Jumlah Responden
Rumah Tangga Persentase
Rendah Rp. 5.000.000,-
1 74
75.51 Sedang
Rp. 5.000.001,- sd Rp. 10.000.000,- 2
19 19.39
Tinggi Rp. 10.000.000,-
3 5
5.10
Total 98
100.00 Sumber: Data Diolah
Berdasarkan hasil di atas, terdapat 74 responden rumah tangga yang memiliki tingkat pendapatan rendah yaitu di bawah Rp. 5.000.000,- setiap
bulannya. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat Sipoholon bermata pencaharian sebagai petani, buruh tukang, pedagang, dan di bidang jasa supir,
jaga toko, becak. Sedangkan untuk kategori pendapatan sedang Rp. 5.000.001,- sd Rp. 10.000.000,- ada 19 responden rumah tangga, dan sisanya sebanyak 5
responden rumah tangga masuk ke dalam kategori tingkat pendapatan yang tinggi yaitu di atas Rp. 10.000.000,- setiap bulannya.
4.6.2. Tingkat Konsumsi atau Pengeluaran Rumah Tangga
Besar kecilnya tingkat konsumsi atau pengeluaran akan sangat dipengaruhi oleh jumlah pendapatan rumah tangga yang dihasilkan. Pada umumnya jumlah
pengeluaran digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mulai dari konsumsi makanan dan bukan makanan perumahan, aneka barang dan jasa,
pendidikan, kesehatan, pakaian, transportasi, pajak dan asuransi dan keperluan untuk pestaupacara. Pada umumnya tingkat pengeluaran konsumsi akan berada
di bawah atau sama dengan tingkat pendapatan yang diperoleh, hal ini
53
dikarenakan oleh pola pikir responden untuk melakukan saving menabung untuk hal - hal lain modal, berjaga - jaga, dll.
Sama seperti tingkat pendapatan, tingkat konsumsi atau pengeluaran rumah tangga diklasifikasikan menjadi 3 kategori dan diberikan skor untuk
masing - masing kategori, hanya saja terdapat perbedaan dalam penentuan nominal untuk masing - masing kategori bandingkan tabel 4.10 dan tabel 4.12.
Tabel 4.13 Kriteria dan Skor Tingkat Konsumsi Pengeluaran
Kriteria Tingkat Konsumsi Pengeluaran
Skor
Rendah Rp. 1.000.000,-
1 Sedang
Rp. 1.000.001,- sd Rp. 5.000.000,- 2
Tinggi Rp. 5.000.000,-
3 Sumber: BPS 2005
Tabel 4.14 Tingkat Konsumsi Pengeluaran 98 Responden Rumah Tangga
Kriteria Tingkat Konsumsi Pengeluaran
Skor Jumlah Responden
Rumah Tangga Persentase
Rendah Rp. 1.000.000,-
1 8
8.16 Sedang
Rp. 1.000.001,- sd Rp. 5.000.000,- 2
69 70.41
Tinggi Rp. 5.000.000,-
3 21
21.43 Total
98 100.00
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.13, mayoritas responden rumah tangga berada pada kategori tingkat pengeluaran sedang yaitu berada pada Rp. 1.000.0001,- sd Rp.
5.000.000,- dalam sebulan dengan jumlah responden sebanyak 69 orang atau berkisar 70,41 dari total responden. Pada urutan selanjutnya berada pada
kategori tingkat pengeluaran tinggi Rp. 5.000.000,- dengan jumlah responden sebanyak 21 orang atau berkisar 21,43 dari total responden, dan sisanya 8,16
54
masuk ke dalam kategori tingkat pengeluaran rendah Rp. 1.000.000,- dengan jumlah responden sebanyak 8 orang.
4.6.3. Keadaan Tempat Tinggal