Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian

21 diketahui bahwa nelayan di Desa Benua Baru Ilir yang tergolong dalam tingkat kesejahteraan tinggi sebanyak 3 responden 15 dengan jumlah skor 20. Nelayan yang tergolong dalam tingkat kesejahteraan sedang sebanyak 17 responden 85 dengan jumlah skor berkisar 17-19. Berdasarkan ketiga indikator tersebut secara umum diketahui bahwa taraf hidup nelayan di Desa Benua Baru Ilir tergolong sejahtera.

2.3. Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Pendapatan Kecamatan Sipoholon Ketimpangan Pendapatan Masyarakat Kecamatan Sipoholon Pendapatan Konsumsi atau Pengeluaran rumah Tangga Keadaan atau Tempat Tinggal Kesehatan Anggota Keluarga Kemudahan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kemudahan Memasukkan Anak ke Jenjang Penddikan Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Sipoholon Fasilitas Tempat Tinggal 22 Untuk menganalisis ketimpangan pendapatan masyarakat Kecamatan Sipoholon, maka terlebih dahulu harus diketahui pola distribusi pendapatannya. Sedangkan untuk menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat Kecamatan Sipoholon digunakan 8 indikator berdasarkan BPS 2005 dimana salah satu indikatornya adalah pendapatan dan 7 indikator lainnya yaitu, konsumsi atau pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan, kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi.

2.4. Hipotesis Penelitian

Melihat dari penjelasan dan uraian diatas dapat diambil hipotesis bahwa antara distribusi pendapatan dan ketimpangan serta kesejahteraan adalah: 1. Terdapat ketimpangan kesenjangan ekonomi distribusi pendapatan masyarakat di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. 2. Terdapat tingkat kesejahteraan masyarakat yang berbeda - beda di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan tentang kondisi Kecamatan Sipoholon ditinjau dari kesenjangan ekonomi yang ada serta kesejahteraan masyarakat Kecamatan Sipoholon.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah setiap desa yang berada di Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara dan waktu penelitaian adalah Maret 2015 sampai dengan selesai.

3.3. Batasan Operasional

Sesuai dengan judul dari penelitian ini “Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara” maka dapat disimpulkan bahwasanya penelitian ini hanya berfokus pada menganalisis ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi di Kecamatan Sipoholon. Kemudian diteruskan mengkaji kesejahteraan yang dirasakan masyarakat. Adapun indikator kesejahteraannya sesuai dengan indikator keluarga sejahtera berdasarkan BPS 2005 yaitu pendapatan, konsumsi atau pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan, kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi.