57
4.6.5. Kesehataan Anggota Keluarga
Kesehatan merupakan dasar bagi setiap anggota keluarga untuk dapat beraktivitas. Anggota keluarga yang sehat fisik dan mental akan lebih produktif
untuk melakukan setiap aktivitas mereka dan untuk mendapatkan pengahasilan yang lebih tinggi lagi.
Kesehatan anggota keluarga merupakan salah satu indikator keluarga sejahtera, dalam hal ini dimaksudkan ialah dengan melihat perbandingan antara
jumlah anggota keluarga yang sakit kurang tidak sehat terhadap total jumlah anggota keluarga. Sehingga yang menjadi tolak ukur untuk menilai tingkat
kesehatan anggota keluarga yaitu: 1.
Kurang: Perbandingan antara jumlah anggota keluarga yang sakit
terhadap total jumlah anggota keluarga berada di atas 50 50.
2. Cukup:
Perbandingan antara jumlah anggota keluarga yang sakit terhadap total jumlah anggota keluarga berada diantara
25 - 50. 3.
Bagus: Perbandingan antara jumlah anggota keluarga yang sakit
terhadap total jumlah anggota keluarga berada dibawah 25 25.
58
Tabel 4.17 Tingkat Kesehatan Anggota Keluarga Responden
Kategori Skor
Jumlah Responden Rumah Tangga
Persentase
Bagus 25
87 88.78
Cukup 25-50
10 10.20
Kurang 50
1 1.02
Sumber: Data Diolah
Melalui data yang dihasilkan menunjukkan bahwa tingkat kesehatan anggota keluarga responden telah berada pada kategori yang bagus dengan
persentase 88,78 dari total responden, selanjutnya terdapat 10 responden yang tingkat kesehatan anggota keluarganya berada pada kategori cukup, dan sisanya
sebanyak 1 responden memiliki tingkat kesehatan yang kurang. Kesehatan anggota keluarga yang kurang baik dimungkinkan disebabkan oleh beberapa hal
seperti, faktor umur, lingkungan yang tidak bersih, cuaca, ataupun pengolahan sumber pangan yang kurang baik untuk dikonsumsi.
4.6.6. Kemudahan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu sarana yang harus tersedia di setiap wilayah daerah karena bertujuan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan
kesehatan, peningkatan, pencegahan, dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan masyarakat.
Menurut BPS 2005, tolak ukur yang menjadi penilaian untuk melihat kemudahan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebagai salah
satu indikator keluarga sejahtera terdiri atas: 1.
Jarak ke pelayanan kesehatan terdekat 2.
Jarak ke toko obat
59
3. Penanganan obat - obatan
4. Harga obat - obatan
5. Biaya penanganan pasien
6. Ketersediaan tenaga medis bidandokter
7. Kelengkapan peralatan medis
Setelah diberikan skor pada setiap item di atas maka jumlah skor akan dikelompokkan dan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Sulit
: 6 - 10 2.
Cukup : 11 - 15
3. Mudah
: 16 - 20
Tabel 4.18 Data Tingkat Kemudahan Responden Untuk Memperoleh Pelayanan
Kesehatan
Kategori Skor
Jumlah Responden Rumah Tangga
Persentase
Mudah 16 - 20
23 23.47
Cukup 11 - 15
60 61.22
Sulit 6 - 10
15 15.31
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa kemudahan responden untuk memperoleh pelayanan kesehatan berada pada kategori cukup dengan
persentase responden sebesar 61, 22, sebanyak 23, 47 berada pada kategori mudah dan sisanya sebesar 15, 31 responden berada pada kategori sulit untuk
memperoleh pelayanan kesehatan. Perbedaan tingkat kemudahan responden dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan ini disebabkan karena fasilitas kesehatan di Kecamatan Sipoholon masih terbilang sedikit dan belum merata tersebar di setiap desanya. Berdasarkan
60
data yang diperoleh dari Kecamatan Sipoholon dalam angka 2014 tercatat bahwa terdapat 69 fasilitas kesehatan, dengan tenaga kesehatan sebanyak 90 orang.
Adapun rincian dari fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di Kecamatan Sipoholon dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.19 Data Jumlah Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan Sipoholon
Tahun 2014
Fasilitas Kesehatan
Posyandu Polindes
Poskesdes Pustu
Puskesmas 33
23 6
5 2
Tenaga Kesehatan
Dokter Bidan
Perawat 6
72 12
Sumber: Kecamatan Sipoholon dalam angka 2014
4.6.7. Kemudahan Memasukkan Anak ke Jenjang Pendidikan