Zain 1999 menyebutkan sebelum dilakukannya suatu uji regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji kesahihan dan keajengan data melalui uji asumsi klasik.
3.6.1. Uji Asumsi Klasik
Ghozali 2002 menyebutkan terdapat 4 empat uji yang dilakukan dalam menguji asumsi klasik, yaitu uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji
heterokedastisistas, dan uji normalitas.
Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas independent. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas. Jika variable bebas saling berkorelasi, maka variable – variable ini tidak orthogonal. Variable orthogonal
adalah variable bebas yang korelasi antar sesama variable bebas sama dengan nol. Salah satu indicator yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas didalam model regresi dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai
tolerance 1.0 dan nilai VIF 1.0.
Uji Autokorelasi
Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi, yaitu dengan Durbin Watson DW, yaitu dengan membandingkan nilai
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
DW statistic dengan DW table. Apabila nilai DW statistic terletak pada daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi asumsi klasik regresi.
Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus : 4-du dan 4-dl. Untuk mencari nilai
du dan dl dilakukan dengan melihat table dw. Lebih jelasnya autokorelasi digambarkan sebagai berikut :
dl du
4-du 4-dl 4
Autokorelasi - Autokorelasi +
Ho diterima no serial correlation
Gambar 3.1. Diagram Durbin - Watson
Sumber : Gunawan Sumodiningrat, 2001
Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Jika d dl atau d 4-dl, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alterinatif diterima, berarti terdapat autokorelasi
b. Jika d terletak diantara du dan 4-du, maka hipotesis nol diterima yang berarti
tidak ada autokorelasi.
Uji Heteroskedastiitas
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
lain. Untuk menguji heteroskedastistas suatu instrument pengamatan, dilakukan uji Glejser dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai absolute residual
sebagai variabel terikat dengan variabel dimensi informasi akuntansi. Deteksi ada atau tidaknya heterosdekastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada atau
tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit pada grafik plot scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya
SRESID.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dlihat
dengan Nilai Skewness kecondongan kurang dari -1 dan 1 atau sebaran Plot pada Graph P-P Plot berbentuk linier dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot
3.6.2. Uji Hipotesis