samping itu bank akan lebih selektif dan hati-hati prudent mencari usaha yang benar-benar halal, aman dan menguntungkan. Hal ini karena keuntungan yang riil
atau benar-benar terjadi yang dibagikan. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap yang mana bank akan menagih penerima
pembiayaan nasabah satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang dihasilkan nasabah bahkan ketika merugi.
Sementara itu jenis pembiayaan ini juga mengandung risiko yakni seperti nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam kontrak side
streaming. Dalam jenis ini juga bisa terjadi kelalaian dan kesalahan yang disengaja dan penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.
2. Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam pembiayaan murabahah, penjual harus
memberitahukan harga pokok yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Jenis pembiayaan murabahah dilakukan dengan tahapan-
tahapan: nasabah melakukan pembelian barang atas nama bank, bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sama dengan harga beli ditambah tingkat
keuntungan tertentu untuk bank. Pembayaran oleh nasabah setelah jatuh tempo ataupun secara berangsuran. Manfaat al-murabahah adalah keuntungan yang muncul
dari selisih harga beli penjual dengan harga jual kepada nasabah. Manfaat lainnya
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
adalah sistem bai-al murabahah yang sederhana sehingga memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah.
Adapun risiko yang harus diantisipasi antara lain adalah default atau kelalaian yakni nasabah sengaja tidak membayar pada saat jatuh tempo ataupun angsurannya.
Risiko lain ialah fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang di pasar, naik, setelah bank membelikannya untuk nasabah, sementara bank tidak bisa
merubah harga jual beli tersebut. Apabila barang yang dikirim ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab
misalnya karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Kemungkinan lain karena nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan
yang ia pesan. Bila bank telah menandatangani kontrak pembeliannya dengan penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan demikian bank
mempunyai resiko untuk menjualnya dengan pihak lain. Dalam hal jual beli atau bai- al murabahah yakni jual beli dengan utang, maka ketika kontrak ditandatangani,
barang menjadi milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut, termasuk untuk menjualnya.
Secara singkat perbedaan utama antara kedua sistem pembiayaan ini ditunjukkan dalam tabel 2.3.
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 2.3. Perbedaan antara Pembiyaan Mudharabah dan Murabahah
Variabel Pembiyaan Mudharabah
Pembiyaan Murabahah
Prinsip Jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Bagi hasil sesuai dengan kesepakatan
emitraan Pihak bank selaku penjual dan
nasabah selaku pembeli Peran serta pihak bank dalam
manajemen debitur
Karakteristik Penjual harus memberitahu harga
produk yang dibelu dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai
tambahan pembayaran Penyertaan modak kerja
Alokasi pembiayaan
Untuk debitur yang kekurangan asset namun kekurangan dana untuk
melunasinya secara sekaligus Untuk debitur yang ingin
mengembangkan usahanya, namun masih kekurangan dana.
Sumber : disarikan dari Brosur pembiyaan Produktif Syariah BNI 2007
2.1.6. Informasi
Akuntansi
Accounting Principle Board 1970 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya
dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksud untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi atau sebagai dasar dalam memilih di antara
beberapa alternatif. Informasi akuntansi merupakan hasil dari suatu proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang, bersumber dari
transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi dapat berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi tersebut, untuk disampaikan
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
kepada pihak yang memerlukan dan dapat dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan ekonomi.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, catatan dan materi penjelasan yang merupakan bagian yang integral dari laporan keuangan.
Pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau
unit organisasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu pihak internal dan eksternal badan usaha atau unit organisasi. Pihak internal adalah mereka yang
berhubungan langsung dengan operasi perusahaan misalnya manajemen perusahaan. Bagi pihak ini laporan keuangan bermanfaat untuk melihat kinerja perusahaan dan
memproyeksikan kondisi usaha atau organisasi pada masa yang akan datang. Pihak eksternal antara lain pemberi pinjaman kreditur yang tertarik terhadap informasi
keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman yang telah diberikan beserta bunga akan dapat dibayar oleh debitur sesuai dengan
perjanjian kredit yang ditandatangani kedua belah pihak. Pihak eksternal lainnya adalah pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan untuk melihat berapa besar pajak yang dapat ditarik dari badan usaha atau unit organisasi tersebut. Masih banyak lagi pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi, tentu saja sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak.
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Pihak internal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mengendalikan badan usaha atau unit organisasi. Pihak eksternal
memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk melakukan analisis dan evaluasi kinerja badan usaha atau unit organisasi bukan untuk
mengendalikannya. IAI 2004 menyatakan bahwa unsur laporan keuangan meliputi:
a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharahpkan
akan diperoleh perusahaan. b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
d. Penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
e. Beban expense adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Laporan keuangan yang disajikan manajemen suatu badan usaha meliputi : a. Neraca
Merupakan gambaran umum posisi keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu tanggal tertentu. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi
oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang selalu mengalami
perubahan. Informasi sumber daya ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan badan usaha untuk mengendalikan sumber daya tersebut berguna untuk
memproyeksikan kemampuan menghasilkan kas atau setara kas pada masa yang akan datang. Informasi struktur keuangan bermanfaat untuk memprediksi
kebutuhan pinjaman dari lembaga keuangan maupun non lembaga keuangan, dan bagaimana laba beserta arus kas dapat didistribusikan kepada para kreditur pada
masa yang akan datang. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan badan usaha atau unit organisasi dalam memenuhi
komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo. Likuiditas berkaitan dengan kemampuan penyediaan kas untuk memenuhi kewajiban dalamjangka pendek,
sedangkan solvabilitas berkaitan dengan kemampuan penyediaan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka panjang.
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
b. Laporan laba rugi Menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba rugi suatu badan usaha atau unit
organisasi pada suatu periode tertentu. Informasi kinerja terutama berkaitan dengan kemampuan menghasilkan laba, diperlukan untuk memprediksi kapasitas
dalam menghasilkan arus kas dari seluruh sumber daya yang ada dan juga bermanfaat untuk perumusan perimbangan tentang efektivitas pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki pada masa yang akan datang. c. Laporan arus kas
Menggambarkan dan memuat sumber dan penggunaan kas suatu badan usaha atau unit organisasi selama satu periode tertentu. Informasi arus kas bermanfaat untuk
menilai aktivitas investasi pendanaan dan operasi yang berguna bagi para pemakai sebagai dasar untuk menilai kemampuan badan usaha atau unit
organisasi untuk mempergunakan arus kas yang ada. d. Laporan perubahan ekuitas
Menggambarkan dan memuat perubahan ekuitas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode tertentu. Informasi ini berguna untuk menilai aktivitas yang
berkaitan dengan ekuitas. Van Horne 1995 menyatakan bahwa dari laporan keuangan yang disajikan
manajemen dapat dilakukan pengelompokkan rasio keuangan yaitu likuiditas current ratio, cash ratio, pengungkit debt to equity ratio, pencakupan time interest earned
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
ratio, aktivitas accounts receivable turnover, inventory turnover, assets turnover dan keuntungan net profit ratio on sales, return on investment.
Untuk keperluan analisa rasio keuangan, Riyanto 1998 mengklasifikasikan rasio keuangan menjadi 4 empat golongan besar, yaitu :
1. Ratio Likuiditas
2. Ratio Leverage Solvabilitas
3. Ratio Aktivitas Efisiensi
4. Ratio Profotabilitas Rentabilitas
Ad.1. Rasio Likuiditas
Dengan likuiditas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu. Rasio – rasio ini
meliputi : a.
Current Rasio Current Rasio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo dengan dana yang tertanam dalam aktiva lancar.
Curren Rasio dapat dihitung dengan rumus :
Aktiva Lancar Current Rasio =
x 100 = ……….. Hutang lancer
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
b. Acid Test Quick Ratio
Acid test atau quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar diluar pesediaan dengan jumlah hutang lancar. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
Aktiva Lancar – Persediaan Acid Test Quick Ratio =
x 100 = …….. Hutang
lancar
c. Cash Ratio
Cash Ratio berguna untuk mengukur beberapa sesungguhnya kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang jangka pendeknya dengan alat-alat
likuiditas yang benar-benar lancar seperti : Kas Bank Surat Berharga atau saham- saham yang dapat diperjualbelikan secara lancar. Perhitungan Cash Ratio dapat
ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut :
Aktiva Lancar – Piutang- Persediaan Cash Ratio =
x100 = ….. Hutang
lancar
Ad.2. Ratio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang yang menjadi beban perusahaan apabila dilikuidasi. Sebagai
pokok masalah atas analisa rasio solvabilitas yaitu apakah dengan komposisi modal yang ada perusahaan akan sanggup melunasi semua hutang dalam arti bahwa
proporsi antara kekayaan yang dimiliki perusahaan masih terdapat saldo lebih bila
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
dibanding dengan jumlah hutangnya, sehingga perusahaan mampu membayar semua hutang apabila dilikuidasi.
Adapun jenis rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang dalam rasio solvabilitas, meliputi : total debt to total
assets ratio, total debt to equity ratio dan long term debt to equity.
a. Total Debt to Total Assets Ratio TDTA
Total Debt to Total Assets Ratio adalah perbandingan antara total hutang dengan total assets kekayaan yang dimiliki perusahaan. Cara menghitung rasio ini
adalah dengan membandingkan antara jumlah hutang jangka pendek ditambah hutang jangka panjang dengan kekayaan harta perusahaan dikalikan seratus persen atau
ditunjukan dengan rumus :
Total Hutang Total Debt to total Assets Ratio =
x 100 = …… Total Aktiva
b. Total debt to Equity Ratio TDE
Total debt to Equity Ratio adalaha perbandingan antara jumlah hutang dengan modal sendiri Net worth. Cara menghitung rasio ini ditunjukkan dengan rumus :
Total Hutang Total equity to Total Debt=
x 100 = ……….. Modal
sendiri
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
c. Long term Debt to Equity Ratio LTDE
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan modal sendiri untuk menopang hutang jangka panjang perusahaan. Cara menghitung rasio
long term debt to equity, yaitu dengan jalan membagi total hutang jangka panjang dengan modal sendiri kemudian dikalikan dengan seratus persen, atau ditunjukkan
dengan rumus seperti berikut :
Hutang jangka panjang Long term debt to equity =
x 100 = …….. Modal
sendiri Ad.3. Ratio Aktivitas Efisiensi
Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dalam menggunakan dana yang ada secara efektif dan efisien. Macam –
macam rasio ini antara lain sebagai berikut : a.
Total Assets Turnover TATO Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam aktiva berputar suatu periode
tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue endapatan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Penjualan
Netto Total Assets Turnover =
= ……. kali Total
Aktiva
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
b. Inventory Turnover ITO
Inventory turnover adalah perbandingan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari persediaan. Besarnya ratio ini dihitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
Harga Pokok Penjualan Inventory Turnover =
=……….kali Persediaan
Rata-rata
a. Average Days Inventory ADI
Rasio ini digunakan untuk mengukur periode rata-rata persediaan barang berada di gudang. Makin pendek periode hari yang dibutuhkan berarti dana yang
tertanam dalam inventory barang persediaan makin efisien, sehingga menunjukkan rasio aktifitas yang lebih tinggi. Cara menghitung rasio ini dapat dihitung dengan
rumus :
360 hari Average Days Inventory =
=……… hari Perputaran
Inventory
Ad.4. Ratio Profitabilias Rentabilitas
Rasio Profitabilitas Profitabily Ratios, yaitu mengukur keberhasilan manajemen sebagaimana ditunjukan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan
investasi. Rasio – rasio ini meliputi :
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
a. Gros Profit Margin GPM
Adalah laba bruto per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan Gros Profit Margin =
x 100=……. Penjualan Bersih
b. Operating Income Ratio OIR
Adalah laba operasi sebelum bunga dan pajak Net Operating Income dari setiap rupiah penjualan. Cara menghitungnya digunakan rumus :
Penjualan Netto – HPP – Biaya Umum Adm, dll OIR =
=…… Penjualan Bersih
c. Rate of Return on Invesment ROI
Adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih setelah dikurangi beban pajak. Cara
menghitung rasio ini adalah ditunjukkan dengan rumus :
Keuntungan Netto Sesudah Pajak ROI =
x 100 = ……… Total
Aktiva
d. Rate of Return on Equity ROE
Adalah kemampuan dari modal sendiri yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi para pemegang
saham. Cara menghitung rasio ini ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut :
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Keuntungan Netto Sesudah Pajak ROE =
x 100 Total Modal Sendiri
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan ini merupakan pengembangan dari penelitian Ustadi 1993. Dalam penelitiannya Ustadi 1993 meneliti pengaruh informasi
akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank BRI Persero Cabang Yogyakarta. Informasi akuntansi dalam penelitian tersebut diartikan sebagai
rasio – rasio keuangan, dengan indikator rasio – rasio keuangan, yang meliputi : current ratio, quck ratio, inventory turnover, fixed assets turn over, profit margin,
return on assets, rentabilitas ekonomi, return on net worth, debt to equity ratio, time interestst earned ratio, account receivable ratio dan total assets to debt ratio. Ustadi
menemukan bahwa secara parsial hanya variebel penelitian fixed asset turnover dan total assets to debt ratio tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan
dan secara semultan seluruh variabel informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank BRI Persero Kantor Wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta. Mintarti 1994 menemukan bahwa bahwa secara simultan keseluruah
variabel informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan, namun secara parsial rasio – rasio solvabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap
pengambilan keputusan perbankan di Pulau Kalimantan.
Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008