Pembiayaan Murabahah Penyaluran Pembiayaan Bank Syariah 1. Pembiayaan

samping itu bank akan lebih selektif dan hati-hati prudent mencari usaha yang benar-benar halal, aman dan menguntungkan. Hal ini karena keuntungan yang riil atau benar-benar terjadi yang dibagikan. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap yang mana bank akan menagih penerima pembiayaan nasabah satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang dihasilkan nasabah bahkan ketika merugi. Sementara itu jenis pembiayaan ini juga mengandung risiko yakni seperti nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam kontrak side streaming. Dalam jenis ini juga bisa terjadi kelalaian dan kesalahan yang disengaja dan penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.

2. Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam pembiayaan murabahah, penjual harus memberitahukan harga pokok yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Jenis pembiayaan murabahah dilakukan dengan tahapan- tahapan: nasabah melakukan pembelian barang atas nama bank, bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sama dengan harga beli ditambah tingkat keuntungan tertentu untuk bank. Pembayaran oleh nasabah setelah jatuh tempo ataupun secara berangsuran. Manfaat al-murabahah adalah keuntungan yang muncul dari selisih harga beli penjual dengan harga jual kepada nasabah. Manfaat lainnya Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 adalah sistem bai-al murabahah yang sederhana sehingga memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah. Adapun risiko yang harus diantisipasi antara lain adalah default atau kelalaian yakni nasabah sengaja tidak membayar pada saat jatuh tempo ataupun angsurannya. Risiko lain ialah fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang di pasar, naik, setelah bank membelikannya untuk nasabah, sementara bank tidak bisa merubah harga jual beli tersebut. Apabila barang yang dikirim ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab misalnya karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Kemungkinan lain karena nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang ia pesan. Bila bank telah menandatangani kontrak pembeliannya dengan penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan demikian bank mempunyai resiko untuk menjualnya dengan pihak lain. Dalam hal jual beli atau bai- al murabahah yakni jual beli dengan utang, maka ketika kontrak ditandatangani, barang menjadi milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut, termasuk untuk menjualnya. Secara singkat perbedaan utama antara kedua sistem pembiayaan ini ditunjukkan dalam tabel 2.3. Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 2.3. Perbedaan antara Pembiyaan Mudharabah dan Murabahah Variabel Pembiyaan Mudharabah Pembiyaan Murabahah Prinsip Jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Bagi hasil sesuai dengan kesepakatan emitraan Pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli Peran serta pihak bank dalam manajemen debitur Karakteristik Penjual harus memberitahu harga produk yang dibelu dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahan pembayaran Penyertaan modak kerja Alokasi pembiayaan Untuk debitur yang kekurangan asset namun kekurangan dana untuk melunasinya secara sekaligus Untuk debitur yang ingin mengembangkan usahanya, namun masih kekurangan dana. Sumber : disarikan dari Brosur pembiyaan Produktif Syariah BNI 2007 2.1.6. Informasi Akuntansi Accounting Principle Board 1970 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksud untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi atau sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa alternatif. Informasi akuntansi merupakan hasil dari suatu proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang, bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi dapat berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi tersebut, untuk disampaikan Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 kepada pihak yang memerlukan dan dapat dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan ekonomi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, catatan dan materi penjelasan yang merupakan bagian yang integral dari laporan keuangan. Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu pihak internal dan eksternal badan usaha atau unit organisasi. Pihak internal adalah mereka yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan misalnya manajemen perusahaan. Bagi pihak ini laporan keuangan bermanfaat untuk melihat kinerja perusahaan dan memproyeksikan kondisi usaha atau organisasi pada masa yang akan datang. Pihak eksternal antara lain pemberi pinjaman kreditur yang tertarik terhadap informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman yang telah diberikan beserta bunga akan dapat dibayar oleh debitur sesuai dengan perjanjian kredit yang ditandatangani kedua belah pihak. Pihak eksternal lainnya adalah pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk melihat berapa besar pajak yang dapat ditarik dari badan usaha atau unit organisasi tersebut. Masih banyak lagi pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi, tentu saja sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak. Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Pihak internal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mengendalikan badan usaha atau unit organisasi. Pihak eksternal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk melakukan analisis dan evaluasi kinerja badan usaha atau unit organisasi bukan untuk mengendalikannya. IAI 2004 menyatakan bahwa unsur laporan keuangan meliputi: a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharahpkan akan diperoleh perusahaan. b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. d. Penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. e. Beban expense adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Laporan keuangan yang disajikan manajemen suatu badan usaha meliputi : a. Neraca Merupakan gambaran umum posisi keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu tanggal tertentu. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang selalu mengalami perubahan. Informasi sumber daya ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan badan usaha untuk mengendalikan sumber daya tersebut berguna untuk memproyeksikan kemampuan menghasilkan kas atau setara kas pada masa yang akan datang. Informasi struktur keuangan bermanfaat untuk memprediksi kebutuhan pinjaman dari lembaga keuangan maupun non lembaga keuangan, dan bagaimana laba beserta arus kas dapat didistribusikan kepada para kreditur pada masa yang akan datang. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan badan usaha atau unit organisasi dalam memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo. Likuiditas berkaitan dengan kemampuan penyediaan kas untuk memenuhi kewajiban dalamjangka pendek, sedangkan solvabilitas berkaitan dengan kemampuan penyediaan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka panjang. Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 b. Laporan laba rugi Menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba rugi suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu periode tertentu. Informasi kinerja terutama berkaitan dengan kemampuan menghasilkan laba, diperlukan untuk memprediksi kapasitas dalam menghasilkan arus kas dari seluruh sumber daya yang ada dan juga bermanfaat untuk perumusan perimbangan tentang efektivitas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki pada masa yang akan datang. c. Laporan arus kas Menggambarkan dan memuat sumber dan penggunaan kas suatu badan usaha atau unit organisasi selama satu periode tertentu. Informasi arus kas bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi pendanaan dan operasi yang berguna bagi para pemakai sebagai dasar untuk menilai kemampuan badan usaha atau unit organisasi untuk mempergunakan arus kas yang ada. d. Laporan perubahan ekuitas Menggambarkan dan memuat perubahan ekuitas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode tertentu. Informasi ini berguna untuk menilai aktivitas yang berkaitan dengan ekuitas. Van Horne 1995 menyatakan bahwa dari laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dilakukan pengelompokkan rasio keuangan yaitu likuiditas current ratio, cash ratio, pengungkit debt to equity ratio, pencakupan time interest earned Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 ratio, aktivitas accounts receivable turnover, inventory turnover, assets turnover dan keuntungan net profit ratio on sales, return on investment. Untuk keperluan analisa rasio keuangan, Riyanto 1998 mengklasifikasikan rasio keuangan menjadi 4 empat golongan besar, yaitu : 1. Ratio Likuiditas 2. Ratio Leverage Solvabilitas 3. Ratio Aktivitas Efisiensi 4. Ratio Profotabilitas Rentabilitas Ad.1. Rasio Likuiditas Dengan likuiditas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu. Rasio – rasio ini meliputi : a. Current Rasio Current Rasio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo dengan dana yang tertanam dalam aktiva lancar. Curren Rasio dapat dihitung dengan rumus : Aktiva Lancar Current Rasio = x 100 = ……….. Hutang lancer Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 b. Acid Test Quick Ratio Acid test atau quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar diluar pesediaan dengan jumlah hutang lancar. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus : Aktiva Lancar – Persediaan Acid Test Quick Ratio = x 100 = …….. Hutang lancar c. Cash Ratio Cash Ratio berguna untuk mengukur beberapa sesungguhnya kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang jangka pendeknya dengan alat-alat likuiditas yang benar-benar lancar seperti : Kas Bank Surat Berharga atau saham- saham yang dapat diperjualbelikan secara lancar. Perhitungan Cash Ratio dapat ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut : Aktiva Lancar – Piutang- Persediaan Cash Ratio = x100 = ….. Hutang lancar Ad.2. Ratio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang yang menjadi beban perusahaan apabila dilikuidasi. Sebagai pokok masalah atas analisa rasio solvabilitas yaitu apakah dengan komposisi modal yang ada perusahaan akan sanggup melunasi semua hutang dalam arti bahwa proporsi antara kekayaan yang dimiliki perusahaan masih terdapat saldo lebih bila Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 dibanding dengan jumlah hutangnya, sehingga perusahaan mampu membayar semua hutang apabila dilikuidasi. Adapun jenis rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi semua hutang dalam rasio solvabilitas, meliputi : total debt to total assets ratio, total debt to equity ratio dan long term debt to equity. a. Total Debt to Total Assets Ratio TDTA Total Debt to Total Assets Ratio adalah perbandingan antara total hutang dengan total assets kekayaan yang dimiliki perusahaan. Cara menghitung rasio ini adalah dengan membandingkan antara jumlah hutang jangka pendek ditambah hutang jangka panjang dengan kekayaan harta perusahaan dikalikan seratus persen atau ditunjukan dengan rumus : Total Hutang Total Debt to total Assets Ratio = x 100 = …… Total Aktiva b. Total debt to Equity Ratio TDE Total debt to Equity Ratio adalaha perbandingan antara jumlah hutang dengan modal sendiri Net worth. Cara menghitung rasio ini ditunjukkan dengan rumus : Total Hutang Total equity to Total Debt= x 100 = ……….. Modal sendiri Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 c. Long term Debt to Equity Ratio LTDE Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan modal sendiri untuk menopang hutang jangka panjang perusahaan. Cara menghitung rasio long term debt to equity, yaitu dengan jalan membagi total hutang jangka panjang dengan modal sendiri kemudian dikalikan dengan seratus persen, atau ditunjukkan dengan rumus seperti berikut : Hutang jangka panjang Long term debt to equity = x 100 = …….. Modal sendiri Ad.3. Ratio Aktivitas Efisiensi Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dalam menggunakan dana yang ada secara efektif dan efisien. Macam – macam rasio ini antara lain sebagai berikut : a. Total Assets Turnover TATO Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam aktiva berputar suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue endapatan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Penjualan Netto Total Assets Turnover = = ……. kali Total Aktiva Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 b. Inventory Turnover ITO Inventory turnover adalah perbandingan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari persediaan. Besarnya ratio ini dihitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Inventory Turnover = =……….kali Persediaan Rata-rata a. Average Days Inventory ADI Rasio ini digunakan untuk mengukur periode rata-rata persediaan barang berada di gudang. Makin pendek periode hari yang dibutuhkan berarti dana yang tertanam dalam inventory barang persediaan makin efisien, sehingga menunjukkan rasio aktifitas yang lebih tinggi. Cara menghitung rasio ini dapat dihitung dengan rumus : 360 hari Average Days Inventory = =……… hari Perputaran Inventory Ad.4. Ratio Profitabilias Rentabilitas Rasio Profitabilitas Profitabily Ratios, yaitu mengukur keberhasilan manajemen sebagaimana ditunjukan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Rasio – rasio ini meliputi : Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 a. Gros Profit Margin GPM Adalah laba bruto per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus : Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan Gros Profit Margin = x 100=……. Penjualan Bersih b. Operating Income Ratio OIR Adalah laba operasi sebelum bunga dan pajak Net Operating Income dari setiap rupiah penjualan. Cara menghitungnya digunakan rumus : Penjualan Netto – HPP – Biaya Umum Adm, dll OIR = =…… Penjualan Bersih c. Rate of Return on Invesment ROI Adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih setelah dikurangi beban pajak. Cara menghitung rasio ini adalah ditunjukkan dengan rumus : Keuntungan Netto Sesudah Pajak ROI = x 100 = ……… Total Aktiva d. Rate of Return on Equity ROE Adalah kemampuan dari modal sendiri yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi para pemegang saham. Cara menghitung rasio ini ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut : Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Keuntungan Netto Sesudah Pajak ROE = x 100 Total Modal Sendiri

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan ini merupakan pengembangan dari penelitian Ustadi 1993. Dalam penelitiannya Ustadi 1993 meneliti pengaruh informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank BRI Persero Cabang Yogyakarta. Informasi akuntansi dalam penelitian tersebut diartikan sebagai rasio – rasio keuangan, dengan indikator rasio – rasio keuangan, yang meliputi : current ratio, quck ratio, inventory turnover, fixed assets turn over, profit margin, return on assets, rentabilitas ekonomi, return on net worth, debt to equity ratio, time interestst earned ratio, account receivable ratio dan total assets to debt ratio. Ustadi menemukan bahwa secara parsial hanya variebel penelitian fixed asset turnover dan total assets to debt ratio tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan dan secara semultan seluruh variabel informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank BRI Persero Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Mintarti 1994 menemukan bahwa bahwa secara simultan keseluruah variabel informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan, namun secara parsial rasio – rasio solvabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan perbankan di Pulau Kalimantan. Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008