Penghimpunan Dana Operasional Bank Syariah

2.1.4. Operasional Bank Syariah

Operasional bank syariah adalah berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah adalah aturan dasar atau aturan pokok yang didasarkan pada hukum Islam, khususnya aturan muammalat yang mengatur hubungan antara bank dengan pihak lain dalam rangka penghimpunan dan penyaluran dana serta kegiatan perbankan syariah lainnya Rahman, 1995.

1. Penghimpunan Dana

Sebagaimana pada bank konvensional, penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito, sedangkan BPRS hanya dapat melayani tabungan dan deposito. Namun demikian mekanisme operasional penghimpunan dana di atas harus disesuaikan dengan prinsip syariah. Prinsip operasional syariah yang telah diterapkan secara luas dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadiah dan Mudharabah Antonio, 2001. Dalam kegiatan penghimpunan dana masyarakat di bank syariah, prinsip wadi’ah dapat diterapkan pada rekening giro dan tabungan. Menurut Arifin 1999, terdapat dua jenis penghimpunan dana berdasarkan prinsip wadi’ah yaitu giro wadi’ah dan tabungan wadi’ah. Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah, di mana bank dapat memanfaatkan dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh pemilik dana. Namun demikian, rekening ini tidak boleh memiliki saldo negatif overdraft. Keuntungan dan kerugian dari penyaluran dana adalah menjadi hak milik atau Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 ditanggung bank, sedangkan pemilik dana tidak memperoleh imbalan atau menanggung kerugian. Manfaat yang diperoleh pemilik dana adalah jaminan keamanan terhadap simpanannya serta fasilitas-fasilitas giro dan tabungan lainnya. Bank dapat memberikan bonus pada pemilik dana namun tidak boleh diperjanjikan di muka. Bank juga harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Prinsip mudharabah dibagi menjadi mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah Arifin, 1999. Prinsip mudharabah mutlaqah dapat diterapkan pada tabungan dan deposito sehingga dikenal adanya tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Prinsip mudharabah beroperasi dengan cara-cara sebagai berikut: 1 bank wajib memberitahukan pada pemilik dana mengenai nisbah dan tatacara penerimaan keuntungan resiko yang timbul dari penyimpanan dana, 2 bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan serta kartu ATM atau alat penarikan dana lainnya kepada penabung. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau bilyet deposito pada deposan, 3 tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dan 4 ketentuan-ketentuan lain yang terkait dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Nursiti Arbaian: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Prinsip mudharabah muqayyadah adalah simpanan khusus restricted investment di mana pemilik dana menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank. Karakteristik jenis simpanan ini adalah: 1 pemilik dana menetapkan syarat penyaluran dana. Bank wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus, 2 bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening simapanan khusus dengan dana dari rekening lainnya.

2. Penyaluran Dana