GAMBARAN STRATEGI AKULTURASI PADA MAHASISWA ASING DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

baik lisan maupun tulisan untuk melestarikan kebudayaan Tsui James, 2005. Menurut Verma 2000, mayoritas masyarakat suku Tamil di Malaysia menyekolahkan anaknya di sekolah khusus India dan masarakat suku Tamil sangat menghargai hubungan keluarga, mempertahankan nilai-nilai dan tradisis kebudayaan mereka, terbuka, dan sangat peduli dengan lingkungan.

C. GAMBARAN STRATEGI AKULTURASI PADA MAHASISWA ASING DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dalam menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswa asing, mereka pastinya mengalami berbagai hambatan, terutama hambatan dalam masalah budaya. Perbedaan antara budaya yang dikenal individu dengan budaya asing dapat menyebabkan individu sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Individu mungkin menghadapi cara berpakaian, cuaca, makanan, bahasa, orang- orang, sekolah dan nilai-nilai yang berbeda Kingsley dan Dakhari, 2006. Dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa asing tersebut dapat dilihat bahwa mereka merasa takut karena jauh dari orang tua, lalu lintas kota Medan yang ribut dan tidak teratur, dan banyaknya pengemis yang meminta- minta di persimpangan jalan. Mereka menganggap beberapa hal di kota Medan berbeda dengan negara asal mereka, Malaysia, hal-hal itu misalnya saja makanan. Perbedaan dalam hal makanan yang mereka rasakan adalah mereka tidak biasa mengkonsumsi masakan Minang, sulit menemukan makanan ala India, pilihan makanan yang minim, dan makanan di kota Medan dianggap terlalu pedas. Universitas Sumatera Utara Menurut peraturan Rektor Universitas Sumatera Utara, mahasiswa asing asal Malaysia diharuskan untuk menempuh pendidikan dengan waktu paling sedikit 6 tahun untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Buku Kurikulum Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Sumatera Utara, 2007. Waktu yang cukup lama itu menuntut mereka untuk dapat melakukan strategi adaptasi yang efektif. Akulturasi dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan pertukaran budaya yang dapat membantu usaha mahasiswa asing untuk berbaur dengan masyarakat lokal. . Hal ini dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani 2007 mengenai akulturasi mahasiswa pribumi pada universitas mayoritas mahasiswa etnis tionghua. Proses akulturasi ini mengikuti kerangka kerja akulturasi oleh Berry Gambar 2.1. Dalam hal ini budaya mahasiswa asing Malaysia dan budaya masyarakat lokal Medan mengalami kontak, kontak terjadi saat menjalankan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara. Kontak tersebut menimbulkan perubahan kultural dimana budaya mahasiswa asing membaur dengan budaya masyarakat lokal. Perubahan kultural pada individu-individu dalam kedua budaya tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan perilaku ataupun timbulnya stres akulturasi. Jika perubahan perilaku berhasil maka individu-individu tersebut dikatakan dapat beradaptasi dengan kebudayaan baru disekitar mereka. Akulturasi tersebut dapat dilakukan dengan beberapa strategi, seperti yang dinyatakan oleh Berry 1992 bahwa terdapat 4 jenis strategi akulturasi yaitu asimilasi, integrasi, separasi, dan marginalisasi. Universitas Sumatera Utara Jika mahasiswa asing tersebut menggunakan strategi integrasi maka perilaku yang mungkin muncul misalnya ketika mahasiswa asing tetap menggunakan bahasa negara mereka ketika berkomunikasi dengan teman-teman sesamanya dan menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan teman-teman Indonesia. Jika mahasiswa asing tersebut menggunakan strategi asimilasi maka perilaku yang mungkin muncul misalnya ketika mahasiswa asing sama sekali tidak lagi mau menggunakan bahasa negara asal mereka, bahkan mereka tidak mau lagi mengkonsumsi makanan khas negara mereka. Mereka lebih memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia dan mengkonsumsi makanan khas Medan. Jika mahasiswa asing tersebut menggunakan strategi separasi maka perilaku yang mungkin muncul misalnya ketika mahasiswa asing menolak untuk menggunakan bahasa Indonesia, tidak mau mengkonsumsi makanan khas Indonesia, dan bahkan tidak mau berpakaian sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat Medan. Mereka tetap mempertahankan adat budaya negara asal mereka. Jika mahasiswa asing tersebut menggunakan strategi marginalisasi maka perilaku yang mungkin muncul misalnya ketika mahasiswa asing tidak menggunakan bahasa, tidak mengkonsumsi, tidak menggunakan pakaian dari kedua budaya yang ada, baik budaya negara asalnya ataupun budaya di kota Medan. Universitas Sumatera Utara Berry 2006 menyatakan bahwa strategi-strategi akulturasi teresebut dilakukan sebagai usaha untuk beradaptasi terhadap budaya baru dan untuk menghindari terjadinya stres akulturasi. Stres akulturasi menurut Al-Issa Tousignant dalam Berry, 1997 dapat menimbulkan perasaan bingung, cemas, depresi, bahkan psikopatologis. Berdasarkan penelitian dari Lucia Tri Ediana P.J. 2009 mengenai culture shock pada mahasiswa perantauan, menjelaskan bahwa culture shock dapat menimbulkan depresi dan depresi tersebut dapat menjadi salah satu penyebab mahasiswa tidak lagi ingin melanjutkan pendidikannya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa mahasiswa asing asal Malaysia di Universita Sumatera Utara melakukan akulturasi untuk beradaptasi dengan masyarakat lokal di kota Medan dalam usaha untuk menghindari terjadinya stres akulturasi. Universitas Sumatera Utara

D. KERANGKA BERPIKIR