Jenis Penelitian Metodologi Penelitian

1.6.1. Jenis Penelitian

Ada masa tertentu dalam sejarah,boleh jadi pada masa kita, bahwa sebagian besar u lama, tenaga pengajar, dan mahasiswa, lebih banyak memiliki ”budaya lisan” dan seringkali merasa sulit untuk menyampaikan pesan melalui tulisan, dan tidak memiliki ”budaya tulis”. Sehingga dari zaman ke zaman gagasan seorang tokoh tetap memberikan tempat tersendiri dalam perjalanan ilmu pengetahuan, oleh karenanya kajian mengenai tokoh menjadi demikian penting di setiap zamannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi tokoh. Pengkajian Studi tokoh yaitu pengkajian secara sistematis terhadap pemikirangagasan seorang pemikir, keseluruhannya atau sebahagiannya. Pengkajian meliputi latar belakang internal, eksternal, perkembangan pemikiran, hal-hal yang diperhatikan dan kurang diperhatikan,kekuatan dan kelemahan pemikiran tokoh, serta kontribusinya bagi zamannya dan masa sesudahnya. 37 Dalam penelitian studi tokoh metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang sedikit pun belum diketahui. Metode ini dapat juga digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui, metode kualitatif juga dapat memberi rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. 38 Di samping itu, metode kualitatif dapat dipergunakan untuk menyelidiki lebih mendalam mengenai konsep-konsep atau ide-ide. Konsep dan ide yang pernah ditulis dalam karya-karya tokoh akan dapat dikaji dengan melihat kualitas dari tulisan – tulisannya yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pemikiran selanjutnya. 37 Syahrin Harahap. Metodologi Studi Tokoh Pemikiran Islam. Jakarta dan Medan : Istiqamah Mulya Press. 2006. Hal. 7 38 Anselm Strauss dan Juliet Corbin. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, tata langkah dan teknik-teknik teorisasi data. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2003. Hal. 5 Universitas Sumatera Utara Pengaruh tersebut tidak hanya dalam perkembangan teori, tetapi juga dalam hal praktek sehingga akan dapat dikatakan apakah pemikiran tokoh tersebut dikatakan ilmiah dan memenuhi kriteria ilmu pengetahuan. Dari pengaruh terhadap perkembangan pemikiran tersebut akan terlihat kekuatan dari pemikiran tokoh tersebut. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan- temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. 39 Penelitian kualitatif mengacu kepada berbagai cara pengumpulan data yang berbeda, yang meliputi penelitian lapangan, observasi partisipan, wawancara mendalam, etnometodologi, dan penelitian etnografi. 40 Contohnya dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang, disamping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. 41 Penelitian studi tokoh dengan metode kualitatif menelusuri pemikiran melalui karya-karya, peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya karya tersebut dan pengaruh dari karya yang dihasilkan. Data kualitatif terdiri dari kutipan-kutipan orang dan deskripsi keadaan, kejadian, interaksi dan kegiatan. Dengan menggunakan jenis data kualitatif, memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan komponen-komponen keterangan yang analitis,konseptual dan kategoris dari data itu sendiri. 42 Pendekatan kepada data menunjukkan adanya interaksi dengan orang yang sednag diselidiki, pemahaman budaya mereka, termasuk nilai, kepercayaan, pola -pola 39 Ibid., Hal. 4 40 Bruce A. Chadwick,dkk. Social Science Research Methods. Terj. Sulistia, dkk. Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang : IKIP Semarang Press. 1991. Hal. 234. 41 Anselm Strauss dan Juliet Corbin. Loc Cit. 42 Bruce A. Chadwick,dkk. Op Cit. Hal. 236 Universitas Sumatera Utara perilaku dan bahasa dan usaha merasakan atau mengalami motif dan emosi mereka. Peneliti kualitatif dapat memahami perilaku sosial, karena dia : ..... menemukan ”definisi situasi” dari pelakunya yakni persepsinya dan interpretasinya tentang realitas dan bagaimana ini mempengaruhi perilakunya........ Akhirnya, agar peneliti sampai pada pemahaman semacam itu, dia harus mampu meskipun tidak sepenuhnya memasuki jiwa dan pribadi orang lain. Schwartz dan Jacobs, 1979: 7-9 43

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data