Torsi Pengujian Performansi Motor Diesel

32

4.2. Pengujian Performansi Motor Diesel

Data yang diperoleh dari pengujian performansi motor diesel, antara lain: a. Putaran rpm akan diperoleh melalui tachometre; b. Torsi Nm akan diperoleh melalui torquemetre; c. Tinggi kolom udara mmH 2 O akan diperoleh melalui air flow manometre; d. Temperatur gas buang o C akan diperoleh melalui exhaust temperature metre; e. Waktu untuk menghabiskan 8 mL bahan bakar s akan diperoleh melalui stopwatch.

4.2.1. Torsi

Torsi yang dihasilkan suatu mesin dapat diukur dengan menggunakan dynamometer yang dikopel dengan poros output mesin. Berikut merupakan hasil nilai torsi yang diperoleh dari penelitian, yaitu: Tabel 4.2 Hasil pembacaan unit instrumentasi dengan bahan bakar solar Beban Statis Kg Hasil Pembacaan Unit Instrumentasi Putaran rpm 1400 1800 2200 2600 3000 3,5 Torsi Nm 8.6 10 11 11.8 12.08 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 121.27 92.11 71.02 58.9 43.11 Aliran udara mm H 2 O 8.5 12 15.5 18,5 21,5 Temperatur gas buang o C 175 205 240 265 305 4,5 Torsi Nm 11.1 11.5 12.5 13 13.36 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 116.77 90.45 66.64 58.01 43.65 Aliran udara mm H 2 O 8 12.5 15.5 19 22 Temperatur gas buang o C 198 200 244 272 315 Universitas Sumatera Utara 33 Tabel 4.3 Hasil pembacaan unit instrumentasi dengan bahan bakar solar + 1 mL Hi-Cester Beban Statis Kg Hasil Pembacaan Unit Instrumentasi Putaran rpm 1400 1800 2200 2600 3000 3,5 Torsi Nm 8.8 10.81 11.68 12.05 13.51 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 152.91 106.29 83.34 66.76 47.75 Aliran udara mm H 2 O 6 10.5 14 17.5 20.5 Temperatur gas buang o C 150 155 180 210 260 4,5 Torsi Nm 11.76 11.26 11.71 12.22 14.86 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 139.70 112.96 88.55 71.07 47.91 Aliran udara mm H 2 O 8 10 13 15.5 21 Temperatur gas buang o C 155 160 180 195 270 Tabel 4.4 Hasil pembacaan unit instrumentasi dengan bahan bakar solar + 2 ml Hi-Cester Beban Statis Kg Hasil Pembacaan Unit Instrumentasi Putaran rpm 1400 1800 2200 2600 3000 3,5 Torsi Nm 8.84 11.89 12.04 13.6 14.6 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 143.05 107.67 89.71 70.97 47.72 Aliran udara mm H 2 O 7.5 10 14 17 20 Temperatur gas buang o C 145 155 170 198 270 4,5 Torsi Nm 11.78 12.13 12.75 13.62 14.98 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 139.02 109.77 88.18 69.21 48.87 Aliran udara mm H 2 O 8 10 13 18 19.5 Temperatur gas buang o C 150 158 170 200 275 Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 4.5 Hasil pembacaan unit instrumentasi dengan bahan bakar solar + 3 ml Hi-Cester Beban Statis Kg Hasil Pembacaan Unit Instrumentasi Putaran rpm 1400 1800 2200 2600 3000 3,5 Torsi Nm 8.6 11.5 11.65 12.77 14.49 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 155.40 102.33 87.24 66.00 46.86 Aliran udara mm H 2 O 6.2 11.5 13.5 18 20 Temperatur gas buang o C 145 167 175 210 275 4,5 Torsi Nm 11.64 12.01 12.26 13.25 14.81 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 143.17 111.40 86.07 67.83 47.47 Aliran udara mm H 2 O 7 11.5 13.5 17.5 20 Temperatur gas buang o C 150 160 180 207 270 Tabel 4.6 Hasil pembacaan unit instrumentasi dengan bahan bakar solar + 4 ml Hi-Cester Beban Statis Kg Hasil Pembacaan Unit Instrumentasi Putaran rpm 1400 1800 2200 2600 3000 3,5 Torsi Nm 8.47 9.82 10.81 12.04 14.25 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 147.88 114.72 84.38 66.78 45.25 Aliran udara mm H 2 O 7.5 10 14 18 20.5 Temperatur gas buang o C 150 160 185 215 280 4,5 Torsi Nm 11.52 11.89 13.11 13.31 14.74 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 131.95 114.05 83.44 67.66 47.05 Aliran udara mm H 2 O 8 10 14 18 20 Temperatur gas buang o C 155 160 185 220 285 Universitas Sumatera Utara 35 Tabel 4.7 Hasil pembacaan unit instrumentasi dengan bahan bakar solar + 5 ml Hi-Cester Beban Statis Kg Hasil Pembacaan Unit Instrumentasi Putaran rpm 1400 1800 2200 2600 3000 3,5 Torsi Nm 8.35 9.58 10.56 11.79 13.36 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 163.78 112.88 84.74 64.65 46.14 Aliran udara mm H 2 O 6 9.5 14 17 20 Temperatur gas buang o C 148 158 182 220 285 4,5 Torsi Nm 11.27 11.52 12.88 13.03 14.49 Waktu menghabiskan 8 mL bahan bakar s 151.30 103.13 82.03 66.97 46.45 Aliran udara mm H 2 O 6 10 13 17 20 Temperatur gas buang o C 150 160 190 220 280 Untuk membandingkan besarnya torsi yang dihasilkan mesin untuk tiap variasi bahan bakar dan variasi putaran mesin pada pembebanan 3,5 dan 4,5 kg maka hasil dari tabel di atas dapat kita lihat pada grafik seperti gambar 4.1 berikut: Gambar 4.1. Grafik torsi vs putaran, beban 3.5 kg Universitas Sumatera Utara 36 Berdasarkan grafik pada gambar 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai torsi terendah untuk beban 3.5 kg adalah pada putaran 1400 rpm menggunakan bahan bakar Solar Murni + 5 mL Hi-Cester dengan nilai 8.35 Nm. Sedangkan untuk nilai torsi tertinggi adalah pada putaran 3000 rpm menggunakan bahan bakar Solar Murni + 2 mL Hi-Cester dengan nilai 14.98 Nm. Gambar 4.2. Grafik Torsi VS Putaran, beban 4.5 kg Berdasarkan grafik pada gambar 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai torsi terendah untuk beban 4.5 kg adalah pada putaran 1400 rpm menggunakan bahan bakar Solar Murni dengan nilai 11.1 Nm. Sedangkan untuk nilai torsi tertinggi adalah pada putaran 3000 rpm menggunakan bahan bakar Solar Murni + 2 mL Hi-Cester dengan nilai 14.98 Nm. Berdasarkan kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai torsi sangat dipengaruhi oleh energi hasil pembakaran bahan bakar. Sedangkan besarnya energi hasil pembakaran bahan bakar tersebut dipengaruhi oleh nilai kalor bahan bakar. Nilai kalor bahan bakar Solar + Hi-Cester lebih besar bila dibandingkan dengan nilai kalor bahan bakar solar murni, sehingga nilai torsi yang akan dihasilkan motor bakar diesel dengan menggunakan campuran bahan bakar solar dengan Hi-Cester akan lebih besar jika dibandingkan dengan torsi yang dihasilkan dengan menggunakan bahan bakar solar. Universitas Sumatera Utara 37

4.2.2. Daya Aktual