Kadar Hidro Karbon HC Dalam Gas Buang

63 Berdasarkan grafik pada gambar 4.14 di atas dapat kita lihat bahwa efisiensi thermal brake mesin diesel dengan bahan bakar solar lebih rendah dibanding dengan efisiensi thermal aktual mesin diesel dengan bahan bakar campuran solar dan Hi-Cester. Efisiensi thermal aktual terendah yaitu pada putaran 1400 rpm bahan bakar solar sebesar 17,2 . Efisiensi thermal aktual tertinggi yaitu pada putaran 2600 rpm bahan bakar solar + 2 ml Hi-Cester sebesar 40,3. Kenaikan efisiensi thermal aktual setelah menggunakan Hi-Cester diakibatkan oleh kenaikan nilai kalor bahan bakar. Kenaikan nilai kalor bahan bakar mengakibatkan daya yang dihasilkan mesin semakin tinggi.

4.3. Pengujian Kadar Emisi Gas Buang

4.3.1. Kadar Hidro Karbon HC Dalam Gas Buang

Kadar hidrokarbon HC pada motor bakar diesel hanya diukur pada putaran tertinggi yaitu 3000 rpm. Besarnya kadar hidro karbon HC motor bakar diesel dengan menggunakan bahan bakar solar murni dan dengan menggunakan campuran bahan bakar solar murni dengan Hi-Cester untuk setiap variasi putaran dan variasi beban statis yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.38 berikut ini. Tabel 4.38 Kadar HC tiap bahan bakar, beban 3,5 dan 4,5 kg putaran 3000 rpm Putaran Beban Statis kg Bahan Bakar Kadar Hidro Karbon ppm 3000 rpm 3.5 kg Solar Murni 39 Solar Murni + 1 mL Hi-Cester 25 Solar Murni + 2 mL Hi-Cester 15 Solar Murni + 3 mL Hi-Cester 20 Solar Murni + 4 mL Hi-Cester 19 Solar Murni + 5 mL Hi-Cester 23 4.5 kg Solar Murni 27 Solar Murni + 1 mL Hi-Cester 21 Solar Murni + 2 mL Hi-Cester 19 Solar Murni + 3 mL Hi-Cester 15 Solar Murni + 4 mL Hi-Cester 19 Solar Murni + 5 mL Hi-Cester 20 Universitas Sumatera Utara 64 Berdasarkan nilai kadar hidro karbon HC dari tabel 4.38 di atas maka diperoleh grafik pada gambar 4.15 dibawah ini, yaitu: Gambar 4.15 Grafik kadar hidro karbon HC vs putaran Hidrokarbon timbul tidak hanya karena campuran bahan bakar yang tinggi konsumsi bahan bakar lebih tinggi dibandingkan udara tetapi bisa juga karena campuran yang rendah pada suhu pembakaran rendah dan lambat misalnya pada saat mesin idle mesin berputar bebas atau waktu pembakaran mesin. Tidak sempurnanya pembakaran dimana bahan bakar tidak terbakar seluruhnya karena kekurangan udara akan menyebabkan timbulnya hidro karbon. Dari grafik gambar 4.15 di atas dapat dilihat bahwa kandungan HC bahan bakar solar lebih tinggi dibanding kandungan HC bahan bakar campuran solar dan Hi-Cester baik beban 3,5 maupun 4,5 kg. Kadar HC tertinggi yaitu pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar sebesar 39 ppm pembebanan 3,5 kg. Kadar HC terendah yaitu 15 ppm. Dari gambar di atas, dapat kita lihat bahwa perbandingan kandungan HC tiap penambahan Hi-Cester memiliki perbedaan, untuk pembebanan 3,5 kg penambahan 1 dan 2 ml Hi-Cester kadar HC nya menurun dan untuk penambahan 3, 4, 5 ml Hi-Cester kadar HC nya meningkat, sedangkan pembebanan 4,5 kg Universitas Sumatera Utara 65 penambahan 1, 2, 3 ml Hi-Cester kadar HC nya menurun dan untuk penambahan 4, 5 ml Hi-Cester kadar HC nya meningkat, sehingga dapat kita simpulkan bahwa penambahan Hi-Cester pada solar harus sesuai ,dilihat dari kadar HC terbaik yang dihasilkan adalah pada campuran solar + 2 ml Hi-Cester.

4.3.2. Kadar Karbon Monoksida CO Dalam Gas Buang