Aspek Sosial TINJAUAN PUSTAKA

Oleh sebab itu industrialisasi diharapkan dapat berperan sebagai dinamisator yang akan membawa seluruh sektor perekonomian pada tingkat laju pertumbuhan yang lebih tinggi. Sebenarnya harapan yang ditumpahkan kepada sektor industri ini cukup banyak, misalnya dengan barang-barang yang tidak saja baik kualitasnya, tetapi terjangkau oleh daya beli masyarakat. Sudah menjadi keharusan bagi industri untuk menyediakan prasarana dan sarana untuk kelancaran kegiatannya berproduksi. Untuk membangun suatu industri pemerintah telah menentukan wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri. Dengan demikian pembangunan industri selain mewujudkan struktur ekonomi yang makin seimbang antara industri dan pertanian, juga diarahkan agar di dalam sektor itu sendiri terwujud keseimbangan dan keserasian antara kelompok dan jenis usaha industri antara industri pemenuhan dalam negeri dan untuk ekspor antara industri padat modal dan industri padat karya dan sebagainya Amsyari, 1993. Perkembangan industri yang cukup pesat telah memunculkan berbagai macam teknologi yang membawa dampak terhadap lingkungan hidup. Di dalam melaksanakan pembangunan industri berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Wajib dilakukan pencegahan dan penanggulangan pencemaran akibat kegiatan industri terhadap lingkungan Tresna, 2000.

2.2. Aspek Sosial

Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban perusahaan untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang melindungi dan menyumbang terhadap kesejahteraan Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008 masyarakat. Walaupun ada beberapa pengertian dan interpretasi yang lebih speksi dari tanggungjawab sosial, namun tanggungjawab sosial perusahaan selalu dibentuk oleh budayanya dan periode histories di mana perusahaan beroperasi. Kegiatan sosial yang telah disumbangkan perusahaan belum sepenuhnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masih adanya kekurangan kekurangan yang timbul selama perusahaan beroperasi. Mungkin perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi di bidang tanggungjawab sosial ini, akan tetapi cara atau prosedur yang dilakukan selama ini tidak langsung dirasakan masyarakat luas melainkan hanya kepada golongan masyarakat tertentu saja Pelly, 1991. Prinsip yang dapat diambil adalah prisnsip pelayan. Prinsip ini menyatakan bahwa perusahaan mempunyai kewajiban untuk melihat bahwa keinginan masyarakat dilayani dengan tindakan perusahaan, dan dengan tindakan ini laba akan tersalur langsung kepada masyarakat. Di bawah prinsip ini, kelompok masyarakat akan melawan perusahaan yang mempunyai sikap anti persaingan dan anti sosial. Prinsip lain yang dapat diambil adalah prinsi amal derma yang menyarankan bahwa orang yang berkecukupan harus memberi kepada orang-orang yang tidak punya. Di bawah prinsip ini, individu dan komunitas perusahaan dapat mendorong penggunaan sebagian kekuasaan dan kekayaan mereka untuk kegiatan sosial, dalam konteks ini baik manajemen maupun karyawan perusahaan haru memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, bukannya melalui suatu birokrasi yang akan memangkasnya. Kedua prinsip ini merupakan suatu pemikiran dasar bagi perusahaan untuk merubah sikap supaya lebih baik dan bukan hanya akan melayani kelompok tertentu Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008 saja melainkan harus melayani semua kelompok masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan. Namun demikian dengan suatu paradigma yang baru dengan didukung oleh komitmen yang tinggi perusahaan dapat merubah kelemahan kelemahan yang berhubungan dengan tanggungjawab sosialnya Pelly, 1991.

2.3. Aspek Ekonomi