BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berlokasi di Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara. Perusahaan ini beroperasi sejak tahun 1983 yang dulunya bernama PT. Inti
Indo Rayon Utama. Sebagai suatu Badan Usaha Penanaman Modal Asing yang memproduksi Pulp dan Rayon, di dalam perkembangannya masih terjadi kontroversi
di masyarakat sekitar akibat adanya perbedaan dalam hal kepentingan, sudut pandang dan pengetahuan informasi, serta masih adanya keragu-raguan terhadap komitmen
pihak PT. Toba Pulp Lestari dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memproduksi Pulp dan Rayon. Pulp adalah bahan mentah berserat untuk pembuatan kertas. Pengubahan pulp secara kimia untuk produk
lain disebut dissolving pulp. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menggunakan teknologi metode kraft. Proses pemasakan kayu dengan metode Kraft menimbulkan gas berbau
yang merupakan senyawa belerang organik, oleh karena itu pengendalian gas ini merupakan pekerjaan yang sangat penting karena meskipun jumlahnya sangat sedikit
dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan tetapi mengganggu kenyamanan. Pelaksanaan pengusahaan hutan tanaman industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
diberikan izin berdasarkan:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
1. Keputusan Menteri Kehutanan No. 235KPTS-IV1984 tanggal 19
Nopember 1984 tentang Ijin Pemanfaatan Kayu IPK Pinus Tanaman Reboisasi di Propinsi Sumatera Utara seluas ± 86.000 ha.
2. Keputusan Menteri Kehutanan No. 493KPTS-II1992 tanggal 1 Juni
1992 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Tanaman Hutan Industri HPHTI seluas ± 269.060 ha.
Dari areal Ijin Pemanfaatan Kayu IPK seluas 86.000 ha tersebut, potensi yang dimanfaatkan kayunya hanya seluas 23.000 Ha. Dari areal yang dimanfaatkan
tersebut sebagian berada di dalam areal HPHTI yang telah memperoleh SK HPHTI dan sisanya seluas 15.756 ha di luar areal kerja HPHTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Dengan demikian areal kerja PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah seluas 284.816 ha yang terdiri areal HPHTI seluas 269.060 ha dan di luar HPHTI 15.756 ha.
Dalam pelaksanaan peningkatan mutu sosial masyarakat, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk telah melaksanakan realisasi kontribusi sosial antara lain:
1. Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi.
2. Pemberian bantuan alat-alat olah raga kepada sekolah dan desa sekitar
pabrik. 3.
Pembangunan Gapura Kota Porsea dan pembangunan halte-halte bus di tempat-tempat strategis.
4. Partisipasi bantuan dana untuk pembangunan gereja dan tempat-tempat
ibadah lainnya yang diusulkan oleh masyarakat.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
5. Bantuan bibit penghijauan dan pohon produktif untuk program
penghijauan yang dilaksanakan oleh masyarakat atau lembaga. 6.
Pemberian bea siswa untuk siswa SLTA berprestasi di Kecamatan Porsea dan pemberian bea siswa untuk tingkat SD, SLTP, SLTA untuk
masyarakat di sekitar wilayah sektor Forestry. 7.
Bantuan lainnya yang merupakan kontribusi sosial kepada masyarakat sekitar pabrik.
Dalam pelaksanaannya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk saat ini telah merencanakan melaksanakan visi dan misi yang baru, berlandaskan paradigma baru
seperti pelaksanaan program Community Development peningkatan program kemitraan usaha dengan pengusaha lokal.
Dilandasi paradigma tersebut, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melaksanakan: a.
Mengadakan perubahan manajemen. b.
Bertumpu pada penguasaan penyelenggaraan agribisnis pulp dengan teknologi pengelolaan bahan baku secara lestari, teknologi proses produksi yang inovatif,
dan pengembangan kesejahteraan bersama yang cerdas, adil dan makmur. c.
Memastikan keberlanjutan bahan baku dengan mempersiapkan penyediaan bahan bakunya secara mandiri, baik dalam bentuk HTI yang dikelola oleh perusahaan
dari masyarakat. d.
Menggunakan teknologi produksi yang aman dan ramah lingkungan.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki luas 7834 ha yang berlokasi di desa PangombosanSosor ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir.
Kecamatan Porsea mempunyai luas wilayah 109,30 km
2
, Sejak operasinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk tahun 1998 sudah menebangi ±
100.000 Ha hutan di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Dairi, Simalungun. Penebangan hutan alam seluas tersebut mengakibatkan terganggunya siklus hidrologi
disertai berbagai kerusakan lingkungan dan juga mengurangi daya tampung tanah terhadap air yang pada akhirnya mengakibatkan erosi. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
proses utama adalah pembuatan Pulp yang berbahan baku tanaman dengan melakukan proses pembuburan. Dalam mengantisipasi banyaknya penebangan dari
pohon-pohon pinus PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melaksanakan penanaman pohon Eucalyptus yang merupakan jenis cepat tumbuh dan dapat dikelola secara coppice
system pemangkasan yang tentu saja jahu lebih efisien dari pada reflanting. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dalam pelaksanaan pembangunan sosial ekonomi
masyarakat membuat sistem pengelolaan hutan HTI pola PIR dengan melibatkan masyarakat sebagi plasma. Adapun jumlah peserta PIR adalah sebanyak 3.014 KK
dengan luas areal HTI pola PIR seluas 8.963 Ha. Dalam pengoperasiannya menggunakan ± 250 kendaraan berat dengan tonase
10-14 ton. Lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berada di sekitar 39 desakelurahan dan berpenduduk sebanyak 29.924 jiwa yang terdiri dari beberapa desa terlihat pada
Tabel 4.1. berikut ini:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.1. Luas Daerah Kecamatan Porsea dengan 39 Desa
No DesaKelurahan
Luas Km
2
1. Narumonda V
0,68 2.
Narumonda VI 0,6
3. Narumonda VII
0,73 4.
Narumonda VIII 0,55
5. Siantar Sitio-tio
2,05 6.
Narumonda I 0,91
7. Narumonda II
0,41 8.
Narumonda III 1,06
9. Narumonda IV
0,80 10.
Parparean I 0,73
11. Parparean II
0,72 12.
Parparean III 0,63
13. Parparean IV
0,62 14.
Gala2 Pangkailan 3,15
15. SiantarTongatonga II
2,7 16.
Siantar Dangsina 3,05
17. Siantar Tongatonga I
4,3 18.
Siantar Siqordang 4,35
19. Siantar Utara
3,02 20.
Dolok Nauli 3,95
21. Jonggi Manulus
3,85 22.
Banjar Ganjang 3,5
23. Pangombusan
3,48 24.
Lumban Sitorus 2,08
25. Bius Gu Barat
5,74 26.
Pasar Porsea 0,08
27. Patane III
3,01 28.
Patane IV 2,16
29. Patane II
2,01 30.
Patane I 3,02
31. Raut Bosi
6,43 32.
Amborgang 5,4
33. Nalela
3,4 34.
Silamosik I 3,45
35. Silamosik II
3,24 36.
Lumban Huala 7,83
37. Lumban Gurning
3,08 38.
Tangga batu II 7.14
39. Tangga batu I
5,39 Jumlah
109,3 Sumber: Kecamatan Porsea dalam Angka 2006
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Dari desa-desa tersebut yang paling terdekat dari lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah:
1. Desa Jonggi manulus.
2. Desa Banjar Ganjang.
3. Desa Pangombosan.
4. Desa Tangga Batu.
5. Desa Siantar Utara.
Dari keseluruhan Kecamatan Porsea dengan 39 desakelurahan berpenduduk sebanyak 29.924 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang laki-laki 12.072 jiwa, dan
jumlah penduduk perempuan 12.334 jiwa. Jumlah penduduk untuk desa Pangombusan berjumlah 3.000 jiwa dengan luas wilayah 3,48 km
2
serta kepadatan penduduk 862 jiwakm
2
, termasuk dalam klasifikasi penduduk yang sangat padat. Dengan jumlah penduduk laki-laki 1.570 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan
1.430 jiwa dapat terlihat dari Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2. Klasifikasi Kepadatan Penduduk
No Kepadatan Penduduk jiwakm2 Golongan Daerah
1 1 - 50 Tidak padat
2 51 - 250 Kurang padat
3 251 - 400 Cukup padat
4 400 Sangat padat
Sumber: Hukum Agraria Indonesia, Jakarta 1988
Penyebaran penduduk di Kecamatan Porsea pada tahun 2004, dengan kepadatan penduduk 272 jiwakm2, sedangkan penduduk terpadat adalah di desa
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Pasar Porsea mencapai 19.063 jiwakm
2
. Tingkat kepadatan penduduk dan pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi oleh keramaian dan kedekatan ke kota
kecamatan serta adanya industripabrik di daerah tersebut. Dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3. Keadaan Penduduk di Kecamatan Porsea dengan 39 Desa
No DesaKelurahan
Jumlah Penduduk
jiwa Kepadatan
Penduduk jiwa
Penduduk Laki-laki
jiwa Penduduk
wanita jiwa
Rasio Jenis
Kelamin 1 Narumonda V
568 835,3
276 292
94,5 2 Narumonda VI
520 866,7
258 262
93,5 3 Narumonda VII
451 617,8
263 188
139 4 Narumonda VIII
270 490,9
149 121
123 5 Siantar Sitio-tio
312 152,2
152 160
95 6 Narumonda I
655 719,8
322 333
96,6 7 Narumonda II
259 631,7
127 132
96,2 8 Narumonda III
425 400,9
207 218
94,9 9 Narumonda IV
626 782,5
311 315
98,7 10 Parparean I
501 686,3
236 265
89 11 Parparean II
820 1.138,9
392 428
91,5 12 Parparean III
1.085 1.722,2
531 554
95,8 13 Parparean IV
507 817,7
247 260
95 14 Gala2 Pangkailan
230 73
108 122
88,5 15 Siantar Tongatonga II
320 118,5
138 182
75,8 16 Siantar Dangsina
397 130,2
180 217
82,9 17 Siantar Tongatonga I
910 211,6
447 463
96,5 18 Siantar Siqordang
235 54
126 109
115,5 19 Siantar Utara
812 268,9
397 415
95,6 20 Dolok Nauli
628 159
311 317
98,1 21 Jonggi Manulus
433 112,5
196 237
82,7 22 Banjar Ganjang
710 202,9
342 366
93,4 23 Pangombusan
3.000 862,1
1.570 1.430
109,7 24 Lumban Sitorus
540 259,6
264 614
95,6 25 Bius Gu Barat
1.266 220,6
623 473
96,8 26 Pasar Porsea
1.525 19.062,5
738 767
96,2 27 Patane III
2.240 744,2
1.000 1.240
80,6 28 Patane IV
1.195 553,2
680 614
110,7 29 Patane II
906 450,7
433 473
91,5 30 Patane I
1.448 479,5
718 743
96,6 31 Raut Bosi
590 91,8
292 998
29,2 32 Amborgang
586 108,5
305 281
108,5
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Lanjutan Tabel 4.3
33 Nalela 480
141,2 244
236 103,4
34 Silamosik I 450
130,4 229
221 103,6
35 Silamosik II 524
161,7 261
263 99,2
36 Lumban Huala 910
116,2 437
473 92,4
37 Lumban Gurning 610
198,1 299
311 96,1
38 Tangga Batu II 670
93,8 317
353 89,8
39 Tangga Batu I 1,310
209,6 660
650 101,5
Jumlah 29.924
272,1 14.786
15.928 92,8
Sumber: Kecamatan Porsea dalam angka 2006 Rasio jenis kelamin di Kecamatan Porsea rata-rata 92,8, menunjukkan
bahwa Jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan Jumlah penduduk laki-laki, atau setiap 100 penduduk wanita terdapat 92 jiwa laki-laki. Data tahun 2003
memperlihatkan angka pertumbuhan penduduk di Kecamatan Porsea relatif cukup rendah, penduduk Porsea tahun 1993 sebanyak 23.101 jiwa dan penduduk pada tahun
2003 sebanyak 29.924 jiwa, maka diperkirakan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2. Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh urbanisasi penduduk dari desa ke
kota Kecamatan untuk memperoleh kesempatan bekerja terutama di perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Namun menurut penduduk di sekitar perusahaan PT. Toba
Pulp Lestari, Tbk dengan beroperasi kembali pabrik, banyak memberikan kontribusi pada aspek ketenagakerjaan yaitu dengan kemitraan, yang menampung hampir
13.000 jiwa, serta mengutamakan dan memprioritas penduduk setempat. Struktur penduduk berdasarkan usia di Kecamatan Porsea, dalam kelompok usia
anak-anaksekolah 0-14 thn sebanyak 9.195 jiwa, sedangkan usia tua di atas 55 thn sebanyak 4.489 jiwa, dan usia produktif atau usia bekerja yaitu usia anatara
15-54 tahun sebesar 16.240 jiwa. Berdasarkan data kecamatan bahwa penduduk yang datang sebanyak 69 jiwa, yang pergi 8 jiwa, setiap tahun terdapat
peningkatan kelompok usia kerja produktif, peningkatan ini mengindikasikan akan terjadi penambahan jumlah tenaga kerja. Penambahan jumlah tenaga kerja
tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan, maka akan meningkat angka pengangguran.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Jumlah penduduk yang bersekolah sebanyak 9.104 jiwa dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 5.151 jiwa, SMP sebanyak 2.863 jiwa dan SMU sebanyak 1.530 jiwa. Dan jumlah guru sebanyak 394 jiwa, jumlah ini terdiri dari guru negeri dan
swasta. Penduduk yang ingin melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi harus keluar daerahkota, karena belum tersedianya jenjang perguruan tinggi
di daerah tersebut. Untuk jelasnya jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Porsea dapat disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kecamatan Porsea No
Keterangan Jumlah
Sekolah Jumlah Murid
jiwa Jumlah Guru
jiwa 1
SD 43
5.151 244
2 SMP
4 2.863
74 3
SMU 5
1.530 77
Dilihat dari latar belakang pendidikan penduduk dikaitkan dengan kepentingan pabrik PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang umumnya membutuhkan tenaga
teknis dan yang terampil, maka penduduk yang ada di sekitar pabrik kemungkinan menjadi tenaga kerja pada perusahaan kemitraan dengan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Beroperasinya kembali PT. Toba Pulp Lestari, Tbk pada tahun 1998 memberikan peluang kesempatan kerja dan berusaha bagi penduduk setempat.
Angkatan kerja atau penduduk usia produktif di Kecamatan Porsea sebanyak 16.240 jiwa, jumlah tersebut tidak semuanya tertampung pada lapangan pekerjaan yang ada.
Berdasarkan data kecamatan, penduduk yang bekerja pada sektor pertanian yang mencapai 33 dari jumlah penduduk usia kerja. Namun dengan adanya PT. Toba
Pulp Lestari, Tbk memberikan harapan penduduk untuk bekerja di sektor industri, serta peluang berusaha di bidang angkutan, perdagangan bahan pokok maupun bahan
penunjang pabrik. Untuk mendukung kegiatan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melibatkan tenaga kerja sebanyak 980 orang, dan adanya program kemitraan yang
menampung ± 13.000 jiwa, dengan perincian sebagai berikut:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
a. Bekerja dipabrik pulp
: 564 jiwa b.
Bekerja di sektor kehutanan : 416 jiwa c.
Kemitraan : ± 13.000 jiwa
Program kemitraan menyerap tenaga kerja sebanyak ± 13.000 jiwa yang terdiri dari:
a. Karyawan kemitraan kehutanan Hutan Tanaman Indusri sebanyak ± 5.100
jiwa. b.
Karyawan kemitraan kegiatan PIR sebanyak ± 6.900 jiwa. c.
Karyawan pada aktifitas angkutan kayu yang mempunyai 321 unit truk sebanyak ± 700 jiwa.
d. Karyawan mitra supplier pemasok bahan pendukung pabrik seperti cangkang,
gambut dll sebanyak ± 300 jiwa..
Dari sebanyak 980 orang tenaga kerja yang diserap bekerja di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, sebanyak 764 orang berasal dari Propinsi Sumatera Utara suku
Batak sebanyak 78,1, sedangkan sebanyak 216 orang berasal dari luar Propinsi Sumatera Utara seperti propinsi: Jawa, Sumatera Barat, Riau, Bali dan
Kalimantan. Untuk tenaga kerja asing digunakan sebanyak 60 orang.
Mata Pencaharian masyarakat di Kecamatan Porsea sebagai petani sebesar 33, dari jumlah penduduk Porsea, sektor industri 13 dan lainnya rata-rata
di bawah 5. Kehadiran PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di Kecamatan Porsea, akan berpengaruh terhadap kebutuhan tenaga kerja serta peluang berusaha. Yang pada
akhirnya berpengaruh kepada perekonomian lokal dan mendorong terjadinya perkembangan wilayah setempat. Dengan meningkatnya perekonomian lokal,
diperkirakan akan mendorong tumbuhnya dampak sampingan berupa terciptanya peluang berusaha seperti tumbuhnya warung-warung, kios rokok, rumah
sewaankontrakan dan peningkatan transportasi. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan di bidang pembangunan industri yang diarahkan pada peningkatan
produksi serta upaya perluasan kesempatan kerja. Prioritas pengembangan
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
diutamakan pada industri kecil dan agroindustri dengan bahan baku dari daerah setempat sehingga dapat menyerap tenaga kerja. Keadaan ini terlihat dengan
adanya kemitraan antara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan pengusaha lokal atau kerjasama dengan pihak ketiga, yaitu terdapat 30 kontraktor angkutan pada sektor
kehutanan dan 20 kontraktor angkutan bahan pulp, serta pengusaha pemasok bahan baku dan bahan penunjang pabrik.
Kerjasama dengan pihak ketiga yaitu kemitraan dengan para pengusaha lokal yang dimiliki masyarakat, untuk kegiatan pabrik, sektor kehutanan maupun hutan
tanaman industri PIR. Program tersebut menyangkut kegiatan sebagai berikut: a.
Pasokan bahan baku yang berasal dari kayu masyarakat melalui pola PIR. b.
Pemasokan bahan pembantu untuk kebutuhan pabrik. c.
Penanaman, perawatan dan pemupukan tanaman Eucalyptus. d.
Pengangkutan kayu hauling dari hutan ke pabrik. e.
Pengadaan bahan pakaian seragam tenaga kerja. f.
Jasa cleaning service dan tenaga kerja lokal man power. g.
Jasa perbengkelan dan pekerjaan sipil. h.
Pendidikan ketrampilan masyarakat. i.
Pemeliharaan perumahan karyawan dan perawatan jalan. Di samping melaksanakan program kemitraan, perseroan ini memberikan
dana kontribusi sosial kepada masyarakat sebesar 1 dari hasil penjualan bersih pulp setiap tahun untuk program pengembangan masyarakat Community Development.
Dana kontribusi tersebut dikelola oleh Yayasan Pengembangan Masyarakat Toba Samosir YPMT, yang dibentuk bersama-sama oleh Pemerintah Daerah Tingkat II
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Toba Samosir dan tokoh-tokoh masyarakat dan berbadan Hukum Dokumen Pengelolaan Lingkungan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2006.
Perusahaan inipun masih melakukan kegiatan untuk pemberdayaan masyarakat dengan dana yang dikeluarkan sebanyak Rp. 1.276.802.878, selama
Januari 2003 sampai dengan Mei 2004, atau rata-rata perbulan untuk community development sebesar Rp. 75.106.052 ,-. Dana tersebut di luar dana untuk kontribusi
kepada yayasan, melalui: a.
Program Pertanian Terpadu Petani binaan 44 orang, dan untuk pembelian bibit kopi, bibit sapi, bibit rumput, bibit ikan, pembuatan kandang, pelatihan.
b. Program memperbaiki infrastruktur masyarakat pembuatan irigasiselokan,
perbaikan jalan, lampu penerangan. c.
Program sosial lainnya bea siswa mahasiswa ATPK, bantuan meja, kursi, lemari untuk sekolah, bantuan puskesmas keliling dan bantuan sosial lainnya.
Kontribusi Kepada Pemerintah Propinsi Sumatera Utara adalah: a.
PPh Pasal 21 gaji dan penghasilan karyawan. b.
PPh Pasal 22 impor dan pembelian BBM. c.
PPh Pasal 23 jasasewa yang dibayar kepada rekanan. d.
PPh Pasal 26 bungajasa yang dibayarkan keluar negeri. e.
PPh Pasal 4, 2 sewa gedung. f.
PPN penjual dan pembelian barang kena pajak. g.
PBB pabrik dan hutan. h.
Bea masuk impor.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
i. Retribusi: Air Permukaan Umum, Pajak Penerangan Jalan, Dana Reboisasi,
Provinsi Sumber Daya Hutan, Pengembangan Masyarakat Sekitar Hutan, dan Pajak kendaraan bermotor dan alat berat.
Transportasi di Kecamatan Porsea tidak mengalami kesulitan, karena daerah ini merupakan salah satu jalan propinsi ke arah kabupaten Toba Samosir, Kota Balige
dan Kota Tarutung. Berdasarkan kondisi jalan 30 merupakan kondisi baik, 20 dalam kondisi sedang dan 50 dalam kondisi rusak. Kegiatan transportasi yang
dilakukan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yaitu pengangkutan bahan baku, pengangkutan produk jadi pulp dan mobilisasi tenaga kerja karyawan. Kegiatan ini diperkirakan
tidak mempengaruhi beban lalu lintas atau kapasitas jalan dalam menampung beban lintasan angkutan bahan baku produk pulp serta tidak mengganggu sirkulasi traffic,
karena PT Toba Pulp Lestari, Tbk telah menyediakan tempat bongkar muat yang berada di lingkungan pabrik. Serta memberikan bantuan untuk pemeliharaan jalan
terutama jalan yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan milik PT Toba Pulp Lestari, Tbk atau jalan jalur lintas transportasi angkutan bahan baku bahan pulp Dokumen
Pengelolaan Lingkungan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2006. Kecamatan Porsea memiliki 1 rumah sakit, 2 buah Puskesmas, 3 buah
Puskesmas pembantu dan 2 buah BKIA Balai Kesejahteraan ibu dan anak serta Posyandu sebanyak 25 buah. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk juga memiliki Klinik yang
berada di lingkungan pabrik. Jumlah tenaga medis yang ada 5 dokter, 36 bidan, 19 perawat, 4 dukun bayi.
Program pembangunan di bidang kesehatan nampaknya terus memperoleh perhatian
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
pemerintah yang meliputi kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan juga jumlah sarana kesehatan terus diusahakan. Keberhasilan usaha pelaksanaan program
ini terlihat dari kecilnya angka kematian yaitu 23 jiwa dan jumlah kelahiran 91 jiwa. Kesehatan masyarakat di daerah Kecamatan Porsea cukup baik, terlihat dari
jumlah pasien yang berkunjung ke Puskesmas rata-rata perhari 10 jiwa berdasarkan pegawai Puskesmas Porsea, kecuali bila musim hujan tiba, penderita diare
meningkat. Penyakit yang sering diderita penduduk adalah ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Penyakit dominan Kecamatan Porsea. Terlihat pada Tabel 4.5
berikut ini: Tabel 4.5. 10 Penyakit Dominan di Puskesmas Porsea
No Nama Penyakit
Jumlah jiwa Keterangan
1 ISPA 709
2 Influenza 539
3 Tukak Lambung 418
4 Reumatik 334
5 Cacingan 315
6 Diare 313
7 Hipertensi 280
8 Penyakit Mta 191
9 Kecelakaan 186
10 Bronchitis 181
Data sampai dengan Bulan Juni 2004
Sumber: Puskesmas Porsea 2004
4.2. Gambaran Umum Responden