BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak Atas Kekayaan Intelektual HAKI adalah hasil dari proses kemampuan berpikir intellectual manusia yang merupakan ide dan diwujudkan dalam bentuk
ciptaan atau invensi. Pada ide tersebut, melekat predikat intelektual yang bersifat abstrak, sedangkan pada ciptaan atau invesi yang merupakan milik didalamnya
melekat suatu hak yang bersumber dari akal atau intelek manusia. Jadi dapatlah dikatakan bahwa HAKI tersebut merupakan hak yang bersifat abstrak dan termasuk
pada lingkup benda tidak berwujud. Terdapat keterkaitan yang sangat erat antara perlindungan atas Rahasia
Dagang trade secret atau yang dikenal juga dengan informasi yang dirahasiakan undisclosed information yang merupakan bagian dari Hak Atas Kekayaan Intelktual
dengan globalisasi perdagangan
1
. Pada era globalisasi perdagangan internasional dilakukan secara bebas antar
negara-negara di dunia. Kondisi ini sangat mempengaruhi perkembangan HAKI oleh karena itu perlu diberikan perlindungan hukum terhadap HAKI, dimana perlindungan
ini tidak hanya secara bilateral melainkan juga secara multilateral atau secara global. Tingginya frekuensi keluar masuk dan berpindah-pindahnya sumber daya
manusia dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya bahkan antar perusahaan yang
Himalay Taufan: Perlindungan Hukum Atas Rahasia Dagang, 2008. USU e-Repository © 2008
berbeda negara telah menjadi ciri dalam era globalisasi perdagangan yang tidak dapat dihindarkan. Kenyataan seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap perlindungan
Rahasia Dagang. Tingginya frekuensi keluar masuk tenaga kerja dari suatu perusahaan ke
perusahaan lainnya secara internasional dengan mudah dapat digunakan sebagai upaya pelanggaran Rahasia Dagang oleh kompetitor.
Dengan berpindahnya sumber daya manusia dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya tidak berarti bahwa orang tersebut dapat menggunakan Rahasia
Dagang yang dimiliki oleh perusahaan yang ditinggalkannya untuk dimanfaatkan pada perusahaan barunya. Oleh karena itu pembuatan kontrak kerja yang melindungi
Rahasia Dagang baik itu bersifat formula, proses produksi, daftar pelanggan metode- metode dan sebagainya menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Pembentukan Undang-Undang Rahasia Dagang harus diterapkan atau setidaknya menerapkan standar minimal dalam TRIPs Agreement. Dengan
kemungkinan penerapan standar minimal, berarti masih dimungkinkan celah untuk menentukan ketentuan-ketentuan yang dapat memberikan manfaat.
Indonesia pada prinsipnya telah memberikan Rahasia Dagang itu sendiri jauh sebelum Undang-Undang Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang dirumuskan.
Undang-Undang Rahasia Dagang sangat penting untuk melindungi gagasan- gagasan yang mempunyai nilai komersil yang memberikan keuntungan bersaing.
1
Ahmad M Ramli, Hak atas Kepemilikan Intelektual Teori Dasar Perlindungan Rahasia Dagang Bandung, 2000, Mandar Maju, Hal 1
Himalay Taufan: Perlindungan Hukum Atas Rahasia Dagang, 2008. USU e-Repository © 2008
Undang-Undang Rahasia Dagang juga dapat mendorong iklim yang sehat dan memantapkan hubungan para pihak dalam transaksi perdagangan dengan tersedianya
perangkat aturan-aturan main yang jujur, bahkan tanpa adanya kontrak yang tegas sekalipun. Lebih jauh, Undang-Undang Rahasia Dagang juga mempertinggi efisiensi
dan produktivitas dengan memberikan kerangka yang mendorong arus informasi diantara semua pihak terhadap suatu transaksi perdagangan
2
. Rahasia Dagang saat ini sudah merupakan salah satu bentuk investasi yang
sangat mahal disamping bentuk investasi lainnya yang harus dipertahankan terhadap semua pihak sehingga tidak disalahgunakan demi kepentingan pihak lain melalui
suatu mekanisme persaingan tidak jujur
3
. Akibat dari kenyataan ini, maka perlindungan atas Rahasia Dagang akan menjadi salah satu faktor penentu dalam
menarik investor asing untuk masuk ke Indonesia, dan faktor penentu untuk frekuensi perdagangan internasional itu sendiri.
Untuk melindungi Rahasia Dagangnya para investor juga berkepentingan terhadap suatu bentuk usaha penanam modal asing yang didalamnya tidak terlibat
unsur luar perusahaan itu. Perlindungan Rahasia Dagang juga semakin penting jika dikaitkan dengan
hubungan antar perusahaan dan karyawannya. Keberadaan PMA yag tidak melibatkan unsur luar perusahaan saat ini sudah dimungkinkan di Indonesia dengan
kebijakan pemerintah yang menyatakan dibolehkannya bentuk PMA 100 saham
2
Cita Citrawinda Priapantja, Budaya Hukum Indonesia Menghadapi Globalisasi Perdagangan Atau Perlindungan Rahasia Dagang Di Bidang Farmasi, Penerbit Chandra Pratama, 1999, Hal 36.
Himalay Taufan: Perlindungan Hukum Atas Rahasia Dagang, 2008. USU e-Repository © 2008
dalam suatu PT sangat penting artinya, terutama apabila bidang usaha PT tersebut melibatkan HAKI termasuk Paten dan Rahasia Dagang
4
. Perlindungan hukum berlaku bagi Hak Kekayaan Intelektual yang sudah
terdaftar dan dibuktikan dengan sertifikat pendaftaran. Perlindungan hukum berlangsung selama jangka waktu yang ditentukan menurut bidang dan
klasifikasinya. Apabilia orang ingin menikmati manfaat ekonomi dari Hak Atas Kekayaan Intelektual orang lain, dia wajib memperoleh izin dari orang yang berhak.
Perlindungan hukum merupakan upaya yang diatur oleh Undang-Undang guna mencegah terjadinya pelanggaran HAKI oleh orang yang tidak berhak.
Undang-Undang Rahasia Dagang memainkan peranan penting bagi suatu bisnis yang menghasilkan inovasi-inovasi yang harus dijaga kerahasiaannya untuk
memperoleh kembali biaya-biaya dan keuntungan
3
. Dalam konteks yang lebih luas, dasar perdagangan dari seluruh negara dapat
dipengaruhi oleh seberapa luasnya sistem hukum yang melindungi Rahasia Dagang, bersama-sama Hak Atas Kekayaan Intelektual lainnya, seperti Hak Paten, Hak
Merek, Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan lain-lain. Tidak memadainya Perlindungan Hukum atas Hak Atas Kekayaan Intelektual
HAKI tersebut dapat mempengaruhi perkembangan industri karena perangkat HAKI itu dirancang untuk merangsang kegiatan swasta, terutama investasi dana
untuk membantu riset dan pengembangan teknologi baru yang sudah menjadi sifatnya
3
Opcit Hal 2
Himalay Taufan: Perlindungan Hukum Atas Rahasia Dagang, 2008. USU e-Repository © 2008
mengandung resiko yang lebih besar dari pada kegiatan perdagangan lainnya. Maka melalui pengurangan resiko, perangkat hukum HAKI merangsang investasi yang
lebih besar dalam proses invasi
5
. Jadi, perlindungan atas Rahasia Dagang dapat mendorong masuknya investasi,
inovasi industri, dan kemajuan teknologi dan dengan demikian mempunyai pengaruh langsung pada keseluruhan perekonomian negara
6
. Dalam tahun-tahun belakangan ini, lajunya perubahan teknologi,
meningkatkan pengeluaran biaya untuk riset dan pengembangan, lebih besarnya mobilitas karyawan dan kegiatan pengusaha, persaingan bisnis secara internasional,
dan bertambah rumitnya menyatu-padukan teknologi-teknologi yang berbeda, telah mempertinggi pentingnya Undang-Undang Rahasia Dagang
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang di Indonesia diharapkan dapat menjamin dan memberikan perlindungan
hukum terhadap informasi-informasi yang bersifat rahasia dari suatu perusahaan sehingga tidak mudah diperoleh pihak lain secara melawan hukum dan dapat
terhindar dari praktek persaingan curang atau persaingan tidak sehat. Dengan demikian, kelancaran dan kemajuan suatu perusahaan meningkatkan dan melahirkan
optimisme dari pelaku usaha di dalam memasuki era globalisasi perdagangan.
4
Komar Kantaatmadja, Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995 dan Implikasinya Terhadap Penanaman Modal Asing, Bandung, 1995, Hal 1
5
Ibid, Hal 37
6
Ibid, Hal 38
Himalay Taufan: Perlindungan Hukum Atas Rahasia Dagang, 2008. USU e-Repository © 2008
Era globalisasi ini memperlihatkan suatu kenyataan bahwa perdagangan global akan memasuki tahapan baru, yaitu makin berkurangnya hambatan
perdagangan antar negara yang ada di dunia ini dan makin bertambahnya ketergantungan suatu negara kepada negara lainnya.
Arah globalisasi ini sangat erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan teknologi, terutama di bidang informasi, telekomunikasi, serta transportasi, dan memperlihatkan
kecenderungan yang terus berkembang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini mengakibatkan
suatu peristiwa di satu negara sangat mudah dan cepat diketahui oleh orang banyak yang ada di negara lain. Hal ini berarti tidak ada lagi batas antara negara dan
menyebabkan pembauran antar negara menjadi semakin kompleks. Inilah salah satu gambaran yang akan dihadapi oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia dalam
era globalisasi atau perdagangan bebas. Para pelaku usaha dan investor, baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri merasa berkepentingan terhadap teknologi yang mereka miliki sehingga mereka merasa perlu adanya perlindungan hukum terhadap teknologi tersebut.
Hal ini terjadi karena barang dan jasa yang mereka hasilkan dengan teknologi yang mereka miliki merupakan bagian dari Hak Atas Kekayaan Intelektual yang
wajib dilindungi oleh hukum yang sesuai dengan standar internasional. Munculnya keterkaitan antara barang dan jasa dengan Hak Atas Kekayaan
Intelektual adalah karena di dalam proses pembuatan barang dan jasa tersebut terdapat informasi yang dirahasiakan atau yang lebih dikenal dengan Rahasia Dagang
Himalay Taufan: Perlindungan Hukum Atas Rahasia Dagang, 2008. USU e-Repository © 2008
yang tidak boleh diketahui oleh umum yang merupakan bagian dari HAKI selain Hak Paten, Hak Merek, Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
dan lain-lain. Informasi yang dirahasiakan atau Rahasia Dagang dari suatu perusahaan
merupakan hal yang sangat penting bagi pelaku usaha karena informasi ini memiliki nilai ekonomis dan menyangkut kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan.
Apabila terjadi pembocoran maka akan merugikan perusahaan tersebut, jadi dipandang dari sudut hukum dan ekonomi, Rahasia Dagang menjadi faktor yang
esensial bagi perkembangan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perlindungan hukum terhadap Rahasia Dagang ini merupakan
suatu syarat mutlak dan menjadi faktor yang sangat esensial terutama untuk mencegah persaingan usaha yang tidak sehat dari pelaku bisnis lainnya yang memiliki
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sejenis, terlebih-lebih jika dikaitkan dengan globalisasi perdagangan.
Jadi dengan adanya perlindungan hukum terhadap Rahasia Dagang, maka akan melahirkan bentuk persaingan dagang yang jujur di antara pelaku bisnis dan
menjadi komoditas yang sangat berharga karena memiliki nilai ekonomis tinggi
7
. Selain itu, perlindungan hukum ini menjadi salah satu faktor penentu dalam menarik
investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Para pelaku usaha enggan melakukan kegiatan perdagangan karena jika terjadi
pembocoran Rahasia Dagang oleh orang yang tidak berhak maka mengakibatkan
Himalay Taufan: Perlindungan Hukum Atas Rahasia Dagang, 2008. USU e-Repository © 2008
kerugian, serta investor asing tidak berminat menanamkan modalnya di Indonesia dalam bentuk Penanaman Modal Asing PMA yang didalamnya tidak terlibat unsur
luar perusahaan itu atau dalam bentuk Joint Venture karena tingkat kompetisi antar perusahaan semakin tinggi sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat.
Berdasarkan penjabaran tersebut diatas, penulis bermaksud untuk menyusun
tesis dengan judul “PERLINDUNGAN HUKUM ATAS RAHASIA DAGANG” B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang sebagaimana dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan dalam penulisan tesis ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Perlindungan Hukum atas Rahasia Dagang?
2. Bagaimana upaya Pemilik Rahasia Dagang dalam mempertahankan eksistensi
Rahasia Dagangnya untuk mengatasi persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh kompetitor yang tidak beritikad baik?
3. Bagaimana bentuk upaya penyelesaian sengketa pelanggaran Rahasia
Dagang?
C. Tujuan Penelitian