Topologi Wireless LAN Media Access Control MAC

Tabel 3.1 Perbandingan Standar Wireless LAN[6] Standar 802.11a 802.11b 802.11g Kompatibilitas IEEE 802.11a IEEE 802.11b IEEE 802.11g Jumlah Channel 8 non-overlapping 3 non- overlapping 3 non-overlapping Jangkauan 12 m 54 Mbps 30 m 11 Mbps 30 m 54 Mbps dalam ruangan 91 m 6 Mbps 91 m 1 Mbps 91 m 1 Mbps Jangkauan 30 m 54 Mbps 120m 11 Mbps 120 m 54 Mbps di luar ruangan 305 m 6 Mbps 460 m 1 Mbps 460 m 1 Mbps Data rate 54, 48, 36, 24, 18, 11, 5.5, 2 dan 54, 48, 36, 24, 18, 12, 8, dan 6 Mbps 1 Mbps 12, 9, dan 6 Mbps Modulasi dan frekuensi Orthoghonal Frequency Division Multeplexing, 5 GHz Direct Sequence Spread, 2.4 GHz Orthogonal Frequency Division Multiplexing, 2.4 GHz

3.3 Topologi Wireless LAN

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara yang digunakan dalam menghubungkan semua terminal dan bagaimana data mengalir dari satu terminal ke terminal lain. Topologi ini biasanya dibedakan dari dua sisi, yaitu topologi fisik dan topologi logika. Topologi fisik mendefinisikan bagaimana terminal secara fisik dihubungkan bersama. Topologi logika mendefinisikan bagaimana data mengalir dari satu terminal ke terminal lain. Pada wireless LAN dikenal dua jenis topologi yaitu [7] : 1. Independent Basic Service Set IBSS 2. Extended Service Set ESS Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008

3.3.1 Independent Basic Service Set IBSS

Konfigurasi wireless LAN dimana komputer terhubung secara langsung tanpa menggunakan access point. Sehingga komunikasi dilakukan melalui masing-masing perangkat wireless PCI card, PCMCIA card, USB yang terdapat pada komputer atau notebook. Konfigurasi ini digunakan untuk area yang kecil. Untuk mentransmisikan data di luar IBSS, salah satu client di IBSS harus berfungsi sebagai gateway atau router, menggunakan software. Di sebuah IBSS, station saling membuat koneksi langsung ketika mentransmisi data, sehingga IBSS sering disebut jaringan peer-to-peer atau dikenal juga dengan jaringan Ad-hoc. Gambar 3.2 memperlihatkan jenis topologi ini[7]. Gambar 3.2 Topologi Independent Basic Service Set IBSS

3.3.2 Extended Service Set ESS

Topologi wireless LAN dimana komputer-komputer dalam sebuah jaringan terhubung melalui access point. Jadi setiap komputer yang hendak berhubungan satu Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008 sama lain harus melewati akses point terlebih dahulu. Konfigurasi ini digunakan untuk area yang luas. Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.3[7]. Gambar 3.3 Topologi Extended Service Set ESS

3.4 Media Access Control MAC

Komputer-komputer yang menggunakan medium berbagai bersama shared medium. Komputer-komputer tersebut membutuhkan sebuah metode untuk mengendalikan akses ke medium setiap saat. Jika metode ini tidak ada, maka tabrakan pada sebuah jaringan tidak dapat dihindarkan. Untuk itu diperlukan sebuah metode Media Access Control MAC. Metode ini menentukan prosedur yang harus diikuti sebuah komputer ketika akan mengirimkan sebuah frame atau banyak frame. Gambar 3.4 menunjukkan MAC frame untuk IEEE 802.11 Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008 Gambar 3.4 Format MAC frame untuk IEEE 802.11 Metode yang digunakan oleh MAC dalam standar 802.11 disebut Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance CSMACA. CSMACA merupakan salah satu metode akses yang dirancang sedemikian rupa sehingga lebih meminimalisir terjadinya collision tabrakan antar paket. Prinsip kerja CSMACA dapat dilihat dari Gambar 3.5 [4]. Tahapan-tahapan proses pada CSMACA adalah sebagai berikut : 1. Pendeteksian jaringan, apakah jaringan dalam keadaan bebas atau tidak. Jika jaringan sibuk , maka pengirim akan mengambil waktu random, lalu mengecek kembali pada jaringan dalam keadaan benar-benar bebas. 2. Sebelum mengirimkan paket, stasiun pengirim akan mengirimkan frame ke jaringan. Tiap stasiun akan mendeteksi frame tersebut sehingga ia mengetahui bahwa ada stasiun lain yang akan mengirimkan data. Karena itu, stasiun-stasiun lain yang akan mengirimkan paket pada saat itu dapat menunda waktu pengiriman. Tahapan pengiriman frame tersebut yaitu : a. Sebelum mengirimkan pesan stasion pengirim terlebih dahulu mengirimkan frame Request to Send RTS kepada seluruh stasion. Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008 b. Jika stasion tujuan mendeteksi jaringan tidak sibuk maka stasion ini akan megirimkan frame Clear to Send CTS , frame ini bertanda bahwa stasion penerima menyediakan persetujuan stasion pengirim untuk dapat megirimkan data. c. Setelah stasion pengirim mendapatkan frame CTS barulah stasion mengirimkan paket data. d. Setelah semua paket data diterima maka selanjutnya stasion penerima frame Acknowledgment ACK. Jika terjadi error frame ini tidak akan dikirim maka stasion pengirim akan mengirimkan kembali transmisi disertai frame-nya. RTS CTS ACK Data Pengirim Penerima Gambar 3.5 Prinsip kerja CSMACA [4] Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008

3.5 Infrastruktur Wireless LAN