pada dasarnya debuah kabel coaxial pendek yang mempunyai konektor tipe N di salah satu ujungnya, dan konektor tipe SMA atau lainnya di ujung yang lain. Gambar
3.10 memperlihatkan gambar pigtail untuk produk Orinoco AP-60070020004000.
Gambar 3.10 Pigtail
3.6 Model Link
Access Point
Selama bandwidth internet telah berkembang, sejumlah trafik yang dikirim melalui internet telah bertambah untuk menggunakan bandwidth tersebut.
Bagaimanapun, ukuran internet biasanya beranekaragam dan perubahan rata-rata membuat penentuan bandwidth menjadi hal yang penting. Sebuah database untuk
menyimpan informasi bandwidth tidak akan menggambarkan atau menanggulangi posisi dimana router berubah [10]. Router biasanya tidak melaporkan bandwidth
link. Karena router menambah banyak kecepatannya sesederhana mungkin, melambatkan router untuk menjawab antrian bandwidth link yang kemungkinan
tidak diterima. Pendekatan termudah untuk mengatasinya adalah dengan mengambil informasi bandwidth link pada akhir host melalui pemeriksaan aktif atau
mendengarkan trafik secara pasif [10].
Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008
Solusi yang ada untuk mendapatkan semua bandwidth link sepanjang jalur yang dibangun dari model deterministik yang mempertimbangkan hanya satu paket
terukur. Sebagai hasilnya, teknik ini dipercayakan pada penanganan paket ICMP dan waktu pengiriman ACK.
3.6.1 Model Paket Tunggal
Salah satu cara mengukur bandwidth link menggunakan yang kita sebut model paket tunggal untuk paket delay. Model ini menggunakan Persamaan 3-1 [10]:
∑
− =
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛ +
+ =
1 l
i i
i l
d b
s t
t
3-1
dengan l = link s = ukuran paket bit
b = bandwidth link bitdtk d = latency dari link detik
Dari persamaan ini diperoleh waktu yang dibutuhkan bagi satu paket untuk berjalan dengan melewati link l – 1 sebelum titik l. Setiap link memberikan sejumlah
delay transmisi
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛
i
b s
dan latency
i
d . Delay transmisi mengacu pada waktu yang digunakan router untuk mengkopi sebuah paket yang berkeliling pada buffer dan
menjadikan paket bersambung pada seluruh link. Latency mengacu pada waktu sebuah sinyal berjalan pada kecepatan cahaya, waktu untuk sebuah router melihat ke
atas router dalam sebuah tabel perutingan, dan memperbaiki delay per paket lainnya dengan sebuah router yang ada sebelumnya yang dapat meneruskan paket. Sebuah
Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008
contoh dari penggunaan model paket tunggal untuk menambahkan delay paket ditunjukkan dalam Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Model paket tunggal [10] Model paket tunggal memperkirakan bahwa delay transmisi linear dengan
ukuran paket, router dengan store-forward, link sebagai kanal tunggal dan tidak ada trafik lain dalam jalur yang menyebabkan pengukuran paket mengantri. Asumsi
bahwa delay transmisi linier dengan ukuran paket bisa tidak benar jika sebagai contoh, sebuah router mengatur buffernya dengan berbagai cara sehingga 128 byte
paket dikopi melebihi porsi lebih cepat dari paket 129 byte. Bagaimanapun, paket ini biasanya cukup kecil untuk ditolak.
3.6.2 Teknik Paket Tunggal
Dari Persamaan 3-1 diperoleh delay satu arah, maka kita menggunakan delay round-trip untuk router secara berturut-turut sepanjang jalur. Delay round-trip dapat
dimodelkan sebagai jumlah dari delay satu arah. Oleh karena itu, delay minimum
Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008
dari beberapa observasi dari ukuran paket yang umum cocok dengan model. Caranya adalah untuk mengirim beberapa paket untuk setiap beberapa ukuran paket yang
berbeda, merencanakan delay dari paket ini dibandingkan dengan ukuran paket, dan kemudian menggunakan pendekatan linier Gambar 3.12 untuk menambah slope
dari grafik. Inverse dari slope adalah bandwidth.
Gambar 3.12 Bandwidth dengan pendekatan linier [10] Gambar 3.12 memperlihatkan suatu gambaran bagaimana model paket
tunggal dan pergeseran linier digunakan untuk memperoleh bandwidth
.
Grafiknya menunjukkan beberapa pengukuran dari delay round-trip pada paket dengan ukuran
yang berbeda yang melewati jalur yang sama. Titik yang lebih terang menyatakan antrian. Garis lurus yang dibentuk dari titik yang lebih gelap menunjukkan
pergeseran linier. Namun, dengan teknik ini ada beberapa permasalahan yang timbul. Masalah
pertama adalah bahwa pergeseran linier yang dijabarkan di atas harus dilakukan untuk setiap pengukuran link. Masalah kedua adalah bahwa paket tunggal
Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008
memerlukan perolehan waktu ACK dari router. Masalah lain adalah bridge, sistem operasi host OSs dan Network Interface Cards NICs biasanya nodes store and
forward tetapi tidak mengurangi IP TTL dan secara individual terdaftar pada IP. Akibatnya, link yang sama dengan node yang tak terlihat ini tidak dapat dideteksi
atau diukur menggunakan metode pengurangan IP TTL. Ada node diantara sumber dan sistem pengoperasian sumber karena pengiriman OS biasanya harus mengkopi
paket dari ruang alamat aplikasi ke kernel. Sebagai tambahan, Network Card Driver biasanya harus mengkopi paket yang dikirim dari ruang alamat kernel melewati
sistem bus ke NIC. Akhirnya, jika tujuan adalah PC, paket biasanya harus mengkopi dari NIC tujuan ke ruang alamat kernel tujuan. Node yang tak terlihat ini
menyebabkan kesalahan dalam pengukuran link selanjutnya. Masalah akhir adalah mengembalikan kembali ACK dan delay round-trip
yang berarti ada dua kali kemungkinan antrian yang dapat merusak sample ketika dibandingkan dengan teknik yang mengembalikan hanya delay satu arah. Hal ini
terjadi karena antrian pada jalur balik dapat mendelay ACK, meski jika tidak ada antrian pada jalur maju. Sebagai hasil, banyak paket boleh jadi dibutuhkan untuk
menyaring ke luar akibat dari trafik yang lain dan penghitungan pergeseran dengan hasil yang tinggi. Untuk menggunakan delay satu arah, teknik yang berbasiskan
paket tunggal dengan menggunakan delay satu arah akan membutuhkan software baru pada setiap router dalam sebuah jalur, yang tidak praktis.
Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008
3.6.3 Model Pasangan Paket Packet Pair Model
Beberapa aplikasi mengacu pada bandwidth link yang paling kecil sepanjang jalur link bottleneck dibandingkan bandwidth dari link secara keseluruhan pada
jalur. Sebuah keuntungan dari pengukuran bandwidth bottleneck adalah itu dapat dilakukan dengan begitu kecil seperti 2dua paket berbanding seribu [10].
Sebagai kontras dengan model paket tunggal yang telah dijelaskan, pasangan paket dalam antrian jaringan FIFO menggunakan model dua paket. Model ini
memperkirakan perbedaan waktu kedatangan dari dua paket dengan ukuran yang sama yang berjalan dari sumber yang sama ke tujuan yang sama [10] :
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− =
−
1 1
1
, max
t t
b s
t t
bn
l n
n
3-2
dengan n = panjang link dari jalur link s = ukuran paket bit
b
l
= bandwidth dari link l bitdtk l
bn
= link bottleneck nomor link Pendekatan untuk Persamaan 3-2 [10] adalah jika dua paket dikirim cukup dekat
bersamaan dalam waktu untuk membuat paket antri bersamaan pada link bottleneck
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− 〉
1 1
t t
b s
bn
l
, maka paket akan tiba pada tujuan yang sama dengan spacing yang
sama
1 n
n
t t
− ketika keluar dari link bottleneck ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛
bn
l
b s
1
. Space akan tetap sama
karena paket memilih ukuran yang sama dan tidak ada link downstream dari link
Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008
bottleneck memilih bandwidth yang lebih rendah dibanding link bottleneck seperti ditunjukkan Gambar 3.13.
Gambar 3.14 Link bottleneck [10] Gambar 3.13 menunjukkan dua paket dengan ukuran yang sama mengalir
dari sumber ke tujuan. Bagian yang lebar mewakili bandwidth link yang tinggi sedangkan bagian yang lebih sampit mewakili bandwidth link yang rendah. Ruang
spacing diantara paket disebabkan oleh antrian pada link bottleneck. Algoritma ini membuat beberapa asumsiperkiraan yang tidak tersentuh dalam praktek [10].
Pertama, model paket berpasangan memperkirakan bahwa dua paket mengantri bersama pada link bottleneck dan tidak pada link yang belakangan. Hal ini terjadi
karena diganggu oleh paket lain yang mengantri antara dua paket pada link bottleneck atau paket yang mengantri di depan paket pertama, kedua atau paket
downstream dari link bottleneck. Jika beberapa dari kejadian ini terjadi maka Persamaan 3-2 tidak berlaku. Model ini memperkirakan bahwa dua paket dikirim
cukup dekat dalam waktu dimana mereka mengantri bersama pada link bottleneck. Asumsi lain adalah router bottleneck menggunakan antrian FIFO. Jika router
Tiffany Tobing : Analisis Kebutuhan Lebar Pita Wireless Local Area Network Access Point WLAN-AP…, 2007 USU Repository © 2008
menggunakan antrian dengan tahanan yang cukup kemudian pasangan paket mengukur bandwidth dari link bottleneck. Akhirnya model pasangan paket, seperti
model paket tunggal memperkirakan delay transmisi linier dengan ukuran paket dan routernya store and forward.
3.7 Previous Work