Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam suatu kondisi perekonomian yang kompetitif adalah untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan juga menjaga kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Dalam usaha mencapai tujuannya maka setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efektifitas maupun efisiensi kerja serta untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dalam dunia usaha, anggaran memegang peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan, anggaran menyajikan informasi mengenai kegiatan produksi perusahaan dalam satu periode agar tujuan perusahaan dapat tercapai semaksimal mungkin. Dengan adanya anggaran maka perusahaan dapat mengetahui terjadinya penyimpangan yang akan timbul dalam rangka menjalankan kegiatan produksi yakni dengan cara membandingkan anggaran dengan data aktual atau realisasinya. Salah satu fungsi anggaran yaitu sebagai alat pengawasan, dimana anggaran biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tetap diawasi dan dikendalikan. Penyusunan atau penentuan anggaran biaya produksi akan mempermudah pimpinan perusahaan untuk melaksanakan aktivitas perusahaan dan melaksanakan tugasnya dalam melakukan pengendalian Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. pembiayaan yang lebih baik. Walaupun perusahaan telah menyusun anggaran biaya produksi, namun bukan bearti setiap saat biaya yang digunakan sesuai jumlahnya dengan yang ada pada anggaran biaya produksi. Berikut laporan anggaran dan realisasi biaya produksi tahun 2005-2007 Tabel 1-1 Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi Tahun 2005-2007 No Jenis Biaya Anggaran Realisasi Selisih Rp Rp Rp FU 1 Tahun 2007 Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga kerja Biaya overhead 79.526.250.000 1.673.325.920 81.446.156.658 83.503.704.374 1.674.446.831 57.735.284.246 3.977.454.374 1.120.911 23.710.872.412 5.00 0.06 29,11 UF UF F 2 Tahun 2006 Biaya Bahan Baku 122.294.843.930 131.170.065.868 8.875.221.938 7,26 UF Biaya Tenaga Kerja 1.367.233.695 1.488.540.664 121.306.969 8,87 UF Biaya Overhead 69.274.275.578 54.373.472.368 14.900.803.210 21,51 F 3 Tahun 2005 Biaya bahan Baku 100.212.135.690 106.021.516.130 5.809.380.440 5,80 UF Biaya Tenaga Kerja 1.396.811.162 1.690.530.822 293.719.660 21,03 UF Biaya Overhead 62.867.053.113 52.981.350.897 9.885.702.216 15,72 F PT. Flora Sawita Chemindo, merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang oleokimia yang hasilnya diekspor keluar negeri dan memenuhi permintaan didalam negeri. Berdasarkan laporan biaya produksi sampel tahun 2006, dimana untuk realisasi biaya bahan langsung sebesar Rp 131.170.065.868 lebih besar dari biaya yang dianggarkan yakni sebesar Rp 122.294.843.930, menghasilkan varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 8.875.221.938. Selisih antara anggaran dan realisasi ini adalah wajar dan tidak dapat dikendalikan uncontrollable karena ada kenaikan harga bahan baku. Dan untuk biaya tenaga kerja langsung, realisasinya sebesar Rp 1.448.540.664 lebih besar dibanding dengan biaya yang dianggarkan yakni sebesar Rp 1.367.233.695, memperoleh varians yang tidak menguntungkan sebesar Rp 121.306.969. sedangkan untuk biaya overhead pabrik, diperoleh Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. varians yang menguntungkan sebesar Rp 14.900.803.210, yang merupakan hasil dari perbandingan dengan realisasi biaya yang dianggarkan. Dengan demikian selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasi, sifatnya variance tidak menguntungkan. Karena selisih-selisih yang terjadi tidak dapat dikatakan sebagai untuk sumber penambah kekayaan perusahaan dan ini dapat merugikan perusahaan. Harahap 2001 : 225 menyatakan “ dalam hal biaya, atau cost maka jika realisasi lebih besar dari pada budget maka dianggap tidak menguntungkan unfavorable. Sebaliknya jika realisasi lebih kecil dari budget dianggap menguntungkan favorable. Berdasarkan uraian tersebut dan mengingat pentingnya pengawasan anggaran biaya produksi oleh perusahaan maka penulis tertarik untuk mengangkat hal tersebut dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “ Fungsi Anggaran sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan”.

B. Batasan Masalah