Pengertian dan Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi Anggaran biaya bahan baku langsung

Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. 5. Jam mesin Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus : Taksiran biaya overhead pabrik = Tarif biaya overhead perjam mesin Taksiran jam pemakaian mesin

4. Pengertian dan Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi

Anggaran biaya produksi secara umum merupakan anggaran yang disusun sehubungan dengan kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan, dimana menurut Mulyadi 2000 : 9, “ anggaran biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan menjadi tiga elemen, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, overhead pabrik”. Selanjutnya anggaran biaya produksi berarti rencana tertulis mengenai biaya-biaya yang akan dikeluarkan dalam usaha mengubah bahan baku menjadi barang jadi, dimana dalam penyusunan anggaran biaya produksi menurut Munandar 2000 : 134 dalam penyusunan anggaran biaya produksi meliputi : 1. Anggaran biaya bahan baku langsung 2. Anggaran biaya tenaga kerja langsung 3. Anggaran pabrik tidak langsung

1. Anggaran biaya bahan baku langsung

Menurut Munandar 2000: 134 yang menyatakan bahwa : “Anggaran biaya bahan baku langsung adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya bahan baku untuk produksi selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis kualitas bahan baku Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. yang diolah, jumlah kuantitas bahan baku yang diolah, harga bahan baku yang diolah dan waktu kapan bahan baku tersebut akan diolah dalam proses produksi yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi produk yang membutuhkan bahan baku langsung”. Anggaran biaya bahan baku langsung menunjukkan secara rinci bahan mentah yang harus dibeli untuk memenuhi anggaran produksi dan untuk memenuhi jumlah persediaan yang sesuai. Dalam menentukan unit yang akan dibeli, pihak manajemen berpedoman pada : Kebutuhan pembelian bahan baku langsung dihitung sebagai berikut : Bahan mentah yang dibutuhkan untuk memenuhi rencana produksi xxx + Persediaan akhir bahan mentah yang diinginkan xxx Total kebutuhan bahan mentah xxx - Persediaan awal bahan mentah xxx Bahan mentah yang akan dibeli xxx Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya bahan baku langsung, yaitu : a. Anggaran unit kebutuhan bahan baku, khususnya rencana tentang jenis kualitas dan jumlah kuantitas bahan baku yang dibutuhkan dari waktu sebelum periode yang akan datang. Sumber = Pemakaian Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. b. Anggaran pembelian bahan baku, khususnya rencana tentang harga beli dari masing-masing jenis bahan baku yang dibeli dari waktu kewaktu sebelum periode yang akan datang. c. Metode akuntansi pembukuan bahan baku yang dipakai oleh perusahaan khususnya yang berhubungan dengan masalah penilaian bahan baku yang diolah dalam proses produksi seperti metode LIFO, FIFO, dan moving average. 2. Anggaran biaya upah tenaga kerja langsung Menurut Munandar 2000: 134 yang menyatakan bahwa : “ Anggaran biaya upah tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung sebelum periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan dan waktu kapan kegiatan proses produksi dilaksanakan yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi produk yang akan dihasilkan, serta tempat dimana para tenaga kerja langsung akan bekerja”. Anggaran biaya upah tenaga kerja langsung menunjukkan total jam tenaga kerja langsung yang diperlukan dan biaya yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi. Untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja langsung, jumlah unit barang jadi yang akan diproduksi perperiode dikalikan dengan kebutuhan jumlah jam tenaga kerja langsung per unit barang jadi. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya upah tenaga kerja langsung, yaitu : Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. a. Anggaran unit yang akan diproduksikan, khususnya rencana tentang jenis kualitas dan jumlah kuantitas bahan baku yang dibutuhkan dari waktu ke waktu sebelum periode yang akan datang. b. Berbagai standar waktu untuk mengerjakan proses produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk menetapkan angka-angka standar. c. Sistem pembayaran upah yang akan dipakai oleh perusahaan seperti system upah menurut waktu dan system upah menurut hasil output. 3. Anggaran biaya pabrik tidak langsung Menurut Munandar 2000:157, yang menyatakan bahwa : “ Anggaran biaya pabrik tidak langsung adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan dating, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis kualitas, jumlah kuantitas dan waktu kapan biaya pabrik tersebut dibebankan yang masing-masing dikaitkan dengan tempat departemen dimana biaya pabrik tidak langsung tersebut terjadi”. Anggaran biaya pabrik tidak langsung memperlihatkan semua biaya tidak langsung yang diharapkan dalam proses produksi menunjukkan seluruh biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya tidak langsung dapat dilihat dari rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi. Pengalaman masa lalu dapat dipergunakan sebagai acuan untuk menentukan bagaimana perubahan aktivitas overhead pada setiap perubahan proses. Untuk mempermudah memahami prosedur penyusunan anggaran biaya produksi. Berikut ini digambarkan skema prosedur penyusunan anggaran operasi operating budget : Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. Prosedur penyusunan Anggaran Biaya Produksi Dari skema tersebut diatas, terlihat bahwa anggaran biaya produksi disusun berdasarkan anggaran produksi, sedangkan anggaran produksi merupakan penjabaran dari anggaran penjualan. Anggaran produksi merencanakan volume barang yang harus dihasilkan oleh perusahaan dimasa yang akan datang untuk memenuhi tingkat penjualan yang telah direncanakan. Penyusunan anggaran biaya produksi sangat dipengaruhi oleh penyusunan anggaran produksi. Adanya anggaran produksi yang terencana, akan memudahkan melakukan penyusunan anggaran biaya produksi. Sebab dalam penyusunan anggaran produksi, telah diperhitungkan hal-hal yang berhubungan dengan bidang produksi seperti faktor tersedianya bahan baku, tenaga kerja, gedung, peralatan dan sebagainya. Oleh karena itu, penyusunan anggaran bukan menjadi tanggung jawab salah satu bagian saja, melainkan merupakan hasil kerjasama dari beberapa departemen yang saling berhubungan. Ada dua alasan utama mengapa penyusunan anggaran biaya produksi harus melibatkan beberapa pihak, yaitu : Anggaran Penj alan Anggaran Prod ksi Anggaran Biaya Produksi Anggaran Biaya Bahan Anggaran Biaya Upah Anggaran Biaya Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. 1. Bila anggaran biaya produksi disusun oleh satu pihak saja tanpa melibatkan bagian-bagian yang lain, maka penyusunan anggaran tersebut akan mengalami kesulitan untuk menentukan kebutuhan tiap- tiap bagian atau departemen lainnya. 2. Ada kemungkinan anggaran biaya produksi yang telah disusun tidak dapat diterapkan dilapangan, karena tidak melibatkan pihak-pihak yang terkait. Dalam penyusunan anggaran biasanya perusahaan membentuk suatu panitia anggaran yang diangkat oleh dewan direksi dan berkedudukan langsung dibawah direksi dengan anggota panitia yang meliputi : 1. Salah seorang dari unsur direksi, dalam hal ini diwakili oleh direktur keuangan yang bertugas memberikan pedoman umum yang akan dipakai dalam penyusunan anggaran. 2. Manager pemasaran bertugas menyusun anggaran penjualan dan anggaran biaya-biaya distribusi termasuk biaya iklan dan promosi. 3. Manager keuangan, bertugas menyususn anggaran yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan seperti : anggaran kas, anggaran neraca, dan anggaran laba rugi. 4. Manager produksi, bertugas menyusun anggaran yang berhubungan dengan seluruh kegiatan produksi seperti jumlah yang akan dihasilkan, bahan baku, tenaga kerja, pembelian dan biaya overhead Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.