Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya

Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. 5. Manager umum, administrasi dan personalia, bertugas menyusun anggaran yang berhubungan dengan biaya umum, administrasi dan personalia. Dari uraian diatas, jelaslah bahwa penyusunan anggaran biaya produksi melibatkan berbagi pihak yang tergabung dalam panitia anggaran, maka penyusunan anggaran biaya produksi diharapkan lebih realistis, karena manager produksi dapat menerima informasidata dari bagian lain, misalnya bagian pembelian, personalia, pengawasan pabrik. Sebelum mengajukan kepada panitia anggaran, panitia anggaran akan mempertimbangkan layak tidaknya anggaran yang diajukan oleh bagian- bagian yang lain dalam panitia anggaran.

5. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya

Anggaran mempunyai fungsi untuk mensinkronisasikan seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan suatu bagian dalam perusahaan dengan bagian yang lain harus dikoordinir, sehingga seluruh kegiatan dapat diarahkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dengan adanya anggaran, maka seluruh kegiatan dapat dikoordinir dengan baik. Menurut Harahap 2001 : 14 mengemukakan : “ Fungsi pengawasan budget sangat berperan karena dengan budget maka kita dapat membandingkan antara hasil yang kita dapat dengan yang direncanakan. Jika banyak menyimpang maka kita arahkan agar kegiatan selanjutnya tidak menyimpang dan kita cari letak atau penyebab penyimpangannya”. Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. Sementara itu Nafarin 2000 : 16 mengemukakan bahwa : “ Fungsi pengawasan anggaran merupakan alat pengendalian pengawasan controling. Pengawasan bearti melakukan evaluasi menilai atas pelaksanaan pekerjaan, dengan cara : 1 membandingkan realisasi dengan rencana anggaran, 2 melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu jika ada penyimpanan yang merugikan”. Perencanaan tanpa pengawasan akan sia-sia, sebaliknya suatu pengawasan tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya perencanaan. Perencanaan dan pengawasan merupakan sebagian dari fungsi-fungsi manajemen serta berperan dalam mencapai tujuan. Jika dilihat dari hubungannya, maka anggaran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan biaya standar. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa anggaran merupakan taksiran biaya untuk menghasilkan sejumlah produksi, sedangkan biaya standar merupakan taksiran biaya untuk menghasilkan satu unit produksi. Dengan demikian dalam penyusunan anggaran terlebih dahulu harus dihitung biaya standar yang merupakan dasar untuk menentukan anggaran. Jika kita membandingkan anggaran yang disusun berdasarkan biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi, maka biasanya akan terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan tersebut yang merupakan penyimpangan-penyimpangan dari anggaran yang dinamakan varians dan untuk maksud pengawasan, dapat dianalisa lebih lanjut. Seperti yang dikemukakan oleh Harahap 2001 : 15 bahwa : “Untuk mengetahui penyimpangan dari rencana maka kita harus melakukan perbandingan antara realisasi dan budget. Realisasi diperoleh dari data-data akuntansi dan anggaran diperoleh dari Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010. budget. Analisis perbandingan ini ingin mengetahui apakah anggaran tersebut tercapai atau tidak dan disitu diperlukan data akuntansi”. Penyimpangan biaya tersebut dapat pula dibedakan menjadi dua yaitu seperti yang diuraikan dibawah ini : a. Favorable Cost Variance, yaitu penyimpangan biaya yang menguntungkan. Hal ini terjadi karena biaya standar lebih besar dari biaya yang sesungguhnya terjadi. b. Unfavourable Cost Variance, yaitu penyimpangan biaya yang tidak menguntungkan atau disebut juga penyimpangan yang merugikan. Keadaan ini terjadi apabila biaya standar jumlahnya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah biaya yang sesungguhnya dikeluarkan. Manajemen tidak hanya ingin mengetahui jumlah selisih antara hasil yang direncanakan dengan hasil yang sebenarnya, namun yang lebih penting juga harus mengetahui mengapa selisih tersebut terjadi. Dalam rangka tindakan perbaikan pada masa yang akan datang, penyimpangan biaya tersebut perlu dianalisa untuk menentukan apa yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Dengan mengetahui penyebabnya, akan dapat pula diputuskan apa yang harus diperbaiki.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Benny Situngkir 2006, dengan judul penelitian : Perencanaan dan pengawasan biaya produksi pada PT. Bandar Sumatera Utara Indonesia medan dengan hasil penelitian bahwa perencanaan biaya produksi yang dilakukan di PT. Bandar Sumatera Indonesia Medan