Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.
2. Biaya tetap yang terdiri dari : - Gaji eksekutif produksi, penyusutan, sewa, pajak penghasilan, amortisasi
paten, asuransi aktiva tetap, pajak bumi dan bangunan 3. Biaya semi variabel yang terdiri dari :
- Biaya yang berkaitan dengan mesin seperti biaya perawatan dan pemeliharaan, penggantian spare part mesin.
- Biaya keselamatan dan keamanan karyawan, pengadaan makanan, biaya perjalanan dan kendaraan, biaya pengolahan limbah, biaya
pelatihan dan recrutment karyawan, biaya
penelitian dan pengembangan, biaya penghentian pekerjaan dan pajak penghasilan.
Tabel IV-3 Laporan Anggaran Biaya Overhead
Tahun 2005-2007 Deskripsi
Tahun Anggaran Rp 2005
2006 2007
Factory Overhead
Indirect Material Total 3.835.444.607
5.635.778.295 6.548.484.244
Variable Cost Total 27.668.862.298 35.054.249.676 43.123.206.010
Other FOH Total 11.206.265.640 11.611.999.804 13.918.262.890
Depreciation Amortization
20.156.480.568 16.972.247.803 17.856.203.514
Total Factory Overhead
62.867.053.113 69.274.275.578 81.446.156.658
Sumber : PT. Flora Sawita Chemindo
6. Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengawasan
Anggaran biaya produksi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai alat pengendalian biaya produksi bagi suatu perusahaan demi
kelancaran proses produksi. Oleh sebab itu, pengawasan biaya produksi
Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.
dibutuhkan untuk menilai apakah kegiatan produksi perusahaan telah dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Proses pengawasan biaya
produksi yang dilakukan pada PT. Flora Sawita Chemindo adalah sebagai berikut :
a. Membuat dan menggunakan laporan manajemen
Laporan manajemen dibuat sedemikian rupa dan lengkap sehingga
pimpinan perusahaan mengetahui hasil-hasil dari pelaksanaan, baik dari segi pembiayaan maupun dari segi program kerjanya. Laporan manajemen
mencerminkan sampai sejauh mana pedoman-pedoman yang diberikan oleh pimpinan perusahaan dapat terlaksana. Laporan manajemen yang
dibuat oleh manajemen perusahaan disebut juga dengan laporan realisasi anggaran. Laporan ini dibuat perbulan, pertriwulan, dan pertahun yang
melaporkan kegiatan proses produksi dalam tahun anggaran berjalan. Untuk laporan triwulan dilakukan penilaian terhadap kewajaran
biaya yang telah dibudget. Dan melakukan revisi anggaran jika itu memang benar-benar dipandang perlu. Sedangkan laporan pertanggung
jawaban tahunan salah satunya adalah laporan realisasi anggaran biaya produksi setiap tahun dilakukan guna mempertanggungjawabkan
keseluruhan biaya yang terjadi dalam tahun anggaran. Agar laporan manajemen dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar pimpinan perusahaan dapat bertindak jika sekiranya dianggap perlu.
b. Menganalisa selisih varians dari anggaran
Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.
Dari analisa perbandingan antara anggaran dengan realisasinya pada laporan triwulan, pimpinan perusahan dapat melakukan pengawasan
terhadap semua kegiatan produksi setelah periode tersebut.. suatu selisih dianggap penting jika mempunyai nilai dan jumlah yang cukup material,
sehingga diperlukan penganalisaan secara cermat dan tepat agar dapat dibuat kebijaksanaan yang tepat pula.
Tujuan penganalisaan dari suatu selisih yang dimaksud adalah : - untuk mengetahui dimana letak selisihnya.
- untuk mengetahui penyebab dari selisih tersebut. Jika letak dari selisih tersebut telah diketahui maka manajemen
perusahaan mencari sebab-sebab terjadinya selisih tersebut agar dapat membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan. Tolak
ukur kinerja dilakukan dengan menghitung penyimpangan biaya produksi yang terjadi dengan tingkat toleransi sebagai berikut :
1. Penyimpangan dibawah anggaran : dinilai baik
2. Penyimpangan diatas anggaran maksimal 5 : dinilai wajar
3. Penyimpangan diatas anggaran lebih dari 5 : dinilai buruk
c. Melakukan tindakan-tindakan korektif perbaikan Dengan diketahuinya selisih melalui penganalisaan terhadap
masing-masing pos dalam anggaran biaya produksi maka akan membantu suatu dasar untuk mengambil beberapa tindakan korektif terutama
terhadap selisih yang merugikan.dalam hal ini yang menjadi tujuan pengambilan tindakan korektif tersebut adalah supaya dapat diwujudkan
Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.
program atau rencana yang mungkin mengalami perubahan karena keadaan, misalnya kerusakan bahan baku ataupun karena kerusakan mesin.
Sebab-sebab yang menimbulkan selisih jika diluar kekuasaan orang yang melakukan suatu pekerjaan atau menjabat suatu fungsi, maka
permasalahan itu diserahkan kepada pimpinan yang lebih tinggi kedudukannya agar dapat ditanggulangi sebagaimana mestinya dan
disesuaikan dengan program atau rencana semula.
7. Hasil Observasi