Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.
undang tentang keselamatan kerja, keselamatan terhadap kebakaran dan pengendalian lingkungan dari sumber polusi dapat terpenuhi.
3. Gambaran Umum Kegiatan Produksi Perusahaan
Aktivitas kegiatan produksi pada PT. Flora Sawita Chemindo Tanjung Morawa, Medan adalah sebagai berikut :
a. Pengadaan Bahan Baku
Untuk menghasilkan produk yang bagus maka diperlukan juga bahan baku yang bagus mutunya. Sebelum bahan baku dimasukkan kedalam tangki
penampungan, terlebih dahulu dianalisa di laboratorium quality control untuk memperoleh nilai Acid Value AV. Bahan baku yang digunakan
dalam proses ini adalah CPO Crude Palm Oil, RBD Refined Bleaching Deodorized, CPS Crude Palm Stearine dan PKO Palm Kernel Oil.
Bahan baku ini diperoleh dari perusahaan lain atau ada kerjasama dengan perusahaan kelapa sawit lainnya.
b. Proses Pengolahan Produksi Proses pengolahan produksi ini terdiri dari :
1. Proses degumming yaitu proses penghilangan atau pemisahan gum- gum dan kotoran lainnya dari minyak lemak. Penghilangan ini
bertujuan agar gum-gim dan kotoran tersebut tidak mengganggu proses selanjutnya.
2. Proses splitting yaitu dengan menggunakan air untuk memecah trigliserida minyak dan lemak menjadi fatty acid dan gliserine pada
temperatur dab tekanan yang tinggi.
Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.
3. Destilasi fatty acid, campuran fatty acid dari CPO diumpankan ke dalam tank form yang dipanaskan di dalam heat Exchanger. Kemudian
larutan dilarutkan lewat sebuah packing di dalam drayer. 4. Destilasi Glycerine yang bertujuan untuk mencegah dekomposisi
karena panas, sehingga didapat glycerine dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
5. Penanganan produk fatty acid dan gliserine. Fatty acid yang dihasilkan dari destilasi fatty acid maupun faksinasi disimpan didalam tangki.
Fatty acid dalam bentuk flak ini dikema kedalam bag sesuai dengan permintaan konsumen, yaitu karft bag 25 kg dan jumbo bag 600 kg.
sedangkan produk glycerine yang diperoleh dari tangki glycerine kemudian dipompakan ke unit tank farm untuk dikemas kedalam drum
dengan bobot 250 kg drum. c.
Hasil Produksi Produk yang dihasilkan berupa fatty acid dan glicerine, yang umumnya
adalah produk yang berorientasi ekspor. Produk ini merupakan bahan dasar oleokimia seperti : metilester, fatty amine, dan fatty alkohol
4. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi PT. Flora Sawita Chemindo sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
industri oleokimia, telah menyusun anggaran perusahan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatannya. Anggaran yang disusun terdiri dari
anggaran jangka pendek untuk periode satu tahun yang disebut sebagai anggaran budget, sedangkan anggaran jangka panjang yang disusun untuk
Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.
periode lima tahun yang biasa disebut dengan strategic plan. Kemudian anggaran biaya produksi disusun dalam rencana jangka pendek dan tetap
berpedoman pada misi, tujuan dan sasaran perusahaan. Adapun prosedur pelaksanaan penyusunan anggaran biaya produksi pada
PT. Flora Sawita Chemindo adalah sebagai berikut : a.
langkah pertama, yaitu finance and accounting manager memberikan instruksi kepada tim penyusun anggaran perusahaan untuk membuat
anggaran tahunan perusahaan, termasuk anggaran produksi dan anggaran biaya produksi.
b. Langkah kedua, yaitu berdasarkan instruksi dari finance and accounting manager, tim penyusun anggaran menyiapkan pedoman rencana kerja
anggaran yaitu : - Menyusun anggaran pendapatan dan biaya general asumption
- Menyusun anggaran Produksi production budget - Menyusun anggaran penjualan sales volume budget
- Menyusun anggaran biaya produksi cost production budget - Menyusun anggaran financial statement
c. Langkah ketiga, yaitu tim penyusun anggaran menyerahkan pedoman anggaran produksi dan biaya produksi yang biasa disebut dengan rencana
kerja anggaran produksi RKAP kepada manajer produksi untuk menyusun anggaran produksi dan biaya produksi.
Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.
d. Langkah keempat, yaitu berdasarkan perintah rencana kerja anggaran produksi RKAP tersebut maka manajer produksi menyiapkan anggaran
produksi dan biaya produksi. e. Langkah kelima, yaitu manajer produksi mengajukan anggaran biaya
produksi kepada tim penyusun anggaran. f. Langkah keenam, yaitu tim penyusun anggaran mengevaluasi anggaran
biaya produksi tersebut apakah telah sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
g. Langkah ketujuh, yaitu setelah dievaluasi anggaran biaya produksi tersebut diserahkan kepada finance and accounting manager untuk mendapatkan
persetujuan dan selanjutnya disahkan oleh general manajer. h. langkah kedelapan, yaitu setelah anggaran disetujui dan disahkan oleh
general manajer, anggaran tersebut dikembalikan kemanajer produksi untuk selanjutnya melaksanakan aktivitas produksinya dengan
berpedoman kepada anggaran tersebut. Perencanaan dan penyusunan anggaran pada perusahaan ini dilakukan dalam
rapat yang dipimpin oleh general manajer dengan mengikutsertakan manajer produksi, manajer keuangan dan akuntansi serta manajer pemasaran. Apabila
anggaran penjualan telah disetujui, maka manajer produksi serta manajer keuangan dan akuntansi bersama-sama menyusun rencana biaya produksi
dengan mengikutsertakan kepala bagian maing-masing departemen. Prosedur penyusunan anggaran pada perusahaan ini sudah berjalan dengan
baik, hal ini disebabkan karena general manajer ikut dalam penyusunan
Reika Panggabean : Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Flora Sawita Chemindo Medan, 2010.