Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010.
3. Penanaman Modal Asing PMA merupakan investasi yang berasal dari
luar negeri juta US. 4.
Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN adalah jumlah investasi yang berasal dari dalam negeri milyar rupiah.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. GAMBARAN UMUM PROPINSI SUMATERA UTARA
4.1.1. Letak Geografis
Propinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia yang terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur. Sumatera Utara
Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010.
mempunyai letak yang sangat strategis di tinjau dari letak geografisnya, karena terletak di jalur perdagangan internasional dan berdekatan dengan Malaysia,
Singapura, dan Thailand. Hal inilah yang kemudian memacu terbentuknya segitiga Indonesia-Malaysia-Thailand.
Sebelah utara propinsi ini berbatasan dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sebelah timur berbatasan dengan Negara Malaysia di Selat Malaka,
sebelah selatan berbatasan dengan Propinsi Riau dan Sumatera Barat, dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas wilayah propinsi kurang
lebih 71.680 km², atau sekitar 14.95 dari seluruh luas Sumatera dan 3.69 dari luas wilayah Indonesia, hal inilah yang menjadikan propinsi Sumatera Utara
adalah propinsi yang sangat potensial dalam membantu dan memacu pertumbuhan negara ini.
Berdasarkan letak dan kondisi alamnya, Sumatera Utara dibagi atas tiga kelompok wilayah, yaitu:
1. Pantai Barat Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Nias.
2. Dataran Tinggi Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Karo,
dan Dairi. 3.
Pantai Timur Medan, Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, dan Labuhan Batu
Jumlah Pulau di Sumatera Utara sekitar 162 pulau yang terdiri dari 156 pulau berada di tepi pantai barat dan 6 pulau berada di pantai timur. Berdasarkan
Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1956, Undang-Undang Darurat No.9 Tahun 1956, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.4 tahun 1964,
Sumatera Utara terdiri dari 11 Kabupaten dan 6 Kotamadya. Namun sesuai
Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010.
dengan Undang-Undang No.12 tahun 1998 tentang pemekaran daerah, pembentukan kabupaten Mandailing Natal, dan Toba Samosir, dan beberapa
kabupaten lainnya, maka propinsi Sumatera Utara menjadi 16 Kabupaten dan 2 Kotamadya.
Wilayah Sumatera Utara memiliki potensi yang cukup besar dan cukup luas untuk dikembangkan menjadi areal pertanian untuk menunjang pertumbuhan
industri. Laut, darat, sungai merupakan potensi perikanan dan perhubungan sedangkan keindahan alam daerah merupakan potensi energi untuk
pengembangan industri, perdagangan, dan lain-lain. Kota Medan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara disamping
merupakan pusat pengembangan wilayah Sumatera Utara sekaligus juga merupakan pusat pengembangan wilayah Sumatera yang memiliki fasilitas
komunikasi, perbankan, dan jasa-jasa perdagangan lainnya yang mampu mendorong pertumbuhan wilayah belakangnya. Di Sumatera Utara juga terdapat
lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian seperti perguruan tinggi, balai penelitian, dan balai latihan kerja yang mampu membentuk tenaga pembangunan
terdidik dan terampil serta hasil penelitian yang bermamfaat bagi pembangunan daerah.
Tabel 4.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Kota Sumatera Utara
NO KABUPATENKOTA
LuasKm² Luas Dpl
A Kabupaten
1 Nias
5.138 0 - 800 m
2 Mandailing Natal
6.620 0 - 500 m
3 Tapanuli Selatan
12.227 0 – 1915 m
4 Tapanuli Tengah
2.188 0 – 1226 m
5 Tapanuli Utara
7.165 300 – 800 m
6 Toba Samosir
3.440 0 – 1300 m
7 Labuhan Batu
9.323 0 – 1300 m
Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010.
8 Asahan
4.581 0 – 1500 m
9 Simalungun
4.369 200 – 1500 m
10 Dairi
3.146 400 – 1700 m
11 Karo
2.127 140 – 1400 m
12 Deli Serdang
4.435 0 – 1500 m
13 Langkat
6.262 0 - 1200
14 Humbang Hasundutan
1.762 -
15 Pakpak Barat
2.730 -
16 Samosir
1.218 -
B Kotamadya
1 Padang Sidimpuan
50 -
2 Sibolga
11 0 -100 m
3 Tanjung Balai
58 0 – 4 m
4 Pematang Siantar
70 400 m
5 Tebing Tinggi
31 26 – 34 m
6 Medan
265 0 – 14 m
7 Binjai
90 28 m
Total
71.680 Sumber: Sumatera dalam Angka tahun 2004.
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
4.1.2. Kondisi Iklim dan Topografi