Gambaran Perekonomian Sumatera Utara

Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010. negeri dan ekspor, meliputi industri logam kasar, aneka industri kimia dasar, industri kecil dan kerajianan. Posisi strategis wilayah Sumatera Utara dalam jalur perdagangan internasional, ditunjang oleh adanya pelabuhan udara dan laut yaitu pelabuhan udara Polonia, Pinangsori, Binaka, Aek Godang, dan Silangit, pelabuhan laut di Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai, Teluk Nibung, Kuala Tanjung, dan Labuhan Bilik. Disamping fasilitas pelabuhan ini, sektor jasa berkaitan dengan fasilitas perbankan dan jasa-jasa perdagangan lainnya serta komunikasi seperti perhubungan darat, telepon, teleks, faximile, pos dan giro, telah cukup berkembang dan mampu mencapai sebagian besar kecamatan. Kota Medan sebagai ibukota propinsi daerah tingkat I Sumatera Utara, di samping merupakan salah satu pusat pengembangan, wilayah Sumatera Utara sekaligus juga merupakan pusat pengembangan wilayah pembangunan kelompok Sumatera, memiliki fasilitas komunikasi, perbankan dan jasa-jasa perdagangan lainnya yang mampu mendorong pertumbuhan wilayah belakangnya. Di Sumatera Utara juga terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian seperti perguruan tinggi termasuk politeknik, balai penelitian, dan balai pelatihan kerja yang mampu membentuk tenaga pembangunan yang terdidik dan terampil serta hasil-hasil penelitian yang bermamfaat bagi pembangunan daearah.

4.1.5. Gambaran Perekonomian Sumatera Utara

Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah dambaan semua daerah karena pertumbuhan ekonomi mencerminkan tingkat keberhasilan pemerintah dalam menjalankan tugasnya dan juga umumnya digunakan sebagai indikator kesejahteraan rakyat. Dalam hal pencapaian pertumbuhan ekonomi, Sumatera Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010. Utara yang mempunyai wilayah sangat strategis, di bidang ekonomi selalu disibukkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2004 sebesar 3,17, pada tahun 2006 sebesar 6,18, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi tahun 1988, dimana pada tahun tersebut pertumbuhan ekonomi naik menjadi 13,80 dan kenaikan ini adalah yang tertinggi sejak tahun 1987 sampai 2006. Seperti rata-rata variabel makro lainnya yang mengalami tekanan pada tahun 1998 sampai 2002 karena adanya krisis moneter, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara juga mengalami penurunan pada tahun-tahun tersebut. Pada tahun 1998, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan -10,90 sedang pada tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi tercatat positif sebesar 8,20. 4.2 KONDISI PEREKONOMIAN SUMATERA UTARA Setiap tahun perekonomian di Sumatera Utara diwarnai dengan berbagai perkembangan berdasarkan berbagai indicator ekonomi. Perkembangan ini dapat terlihat pada masa sebelum dan sesudah krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Sebelum terjadi krisis ekonomi tahun 19971998 perekonomian Sumatera Utara tidak terlalu buruk. Misalnya pertumbuhan ekonomi tahun 1989 sebesar 9,91, selanjutnya tahun berikutnya mengalami sedikit penurunan walaupun tidak terlalu signifikan, hingga pada tahun 1996 kembali pada 9,0 jauh melebihi target yang ditetapkan sebesark 8,5. Hal ini diakibatkan meningkatnya peranan dari berbagai sektor ekonomi seperti pertanian, Industri, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan telekomunikasi. Namum sejak krisis ekonomi melanda Indonesia terjadi perubahan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Perekonomian mengalami Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010. perlambatan. Dampak krisis moneter yang berlangsung sejak semester II 1997 sampai dengan I tahun 1998 tersebut berpengaruh terhadap perekonomian misalnya terlihat dari terdepresinya nilai rupiah terhadap dolar, inflasi yang melonjak hingga posisi 40,79 pada semester I tahun 1998, meningkat dari tahun 1997 yang berada pada level 9,96.

4.2.1. Perkembangan Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara