Uji F-statistik Uji Otokorelasi

Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010. t-tabel = 1.812 = 10 ft Ha diterima Ha diterima Ho diterima -1.812 0 1.812 1.775 Gambar 4.3.1.c. Uji t-statistik pada variabel Penanaman Modal Dalam Negeri Berdasarkan hasil perhitungan diatas, menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel 2.503 1.812. Dengan demikian diterima Hipotesis alternative Ha, artinya variable X 3 Penanaman Modal Dalam Negeri mempunyai pengaruh signifikan terhadap Variabel YNilai Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara dengan tingkat kepercayaan 90.

b. Uji F-statistik

Untuk mengetahui apakah variabel bebas independent variable berpengaruh nyata atau tidak secara bersama-sama terhadap variabel terikat dependent variable dapat ditentukan melalui uji F berikut ini: Hipotesis : Ho : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0 Kriteria : Ho diterima apabila F-hitung F-tabel : Ha diterima apabila F-hitung F-tabel Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010. F = k n R k R − − − 1 1 2 2 F = 12.548 F-tabel = 3.710 = 5 Ha diterima Ho diterima 3.710 12.548 Gambar 4.3.1.d. Uji F-statistik Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat ditentukan bahwa F-hitung lebih besar dari F-tabel 12.55 3.81. Artinya bahwa variable X 1 Nilai Restitusi Pajak Pertamabahan Nilai, X 2 Penanaman Modal Asing, dan X 3 Penanaman Modal Dalam Negeri secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel Y Nilai Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95.

c. Koefisien Determinasi R

2 Dari hasil estimasi diperoleh koefisien determinasi R 2 sebesar 0.87. Artinya bahwa variabel bebas yaitu: Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai X 1 , Penanaman Modal Asing X 2 , dan Penanaman Modal Dalam Negeri X 3 secara bersama-sama menjelaskan pengaruh terhadap variabel Nilai Ekspor Sektor Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010. Industri di Sumatera Utara Y sebesar 87. Sedangkan sisanya sebesar 13 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi.

4.3.2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Uji Multicollinearity

Multikolinearity adalah hubungan yang kuat antara variabel independen dari suatu model estimasi, suatu persamaan dikatakan mengandung multikolinearity apabila nilai R² tinggi, sedangkan uji t-statistik tidak ada satupun yang signifikan. Untuk mengetahui apakah model estimasi terhindar dari masalah kolinearitas ganda dilakukan dengan teknik korelasi yaitu dengan menguji korelasi dari masing-masing variabel bebas yaitu Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai, Penanaman Modal Asing, dan Penanaman Modal Dalam Negeri. Tehnik ini mempunyai criteria apabila nilai korelasi diatas 0.8, maka korelasi tergolong tinggi atau ada kolinearitas ganda dan sebaliknya. Berdasarkan hasil pengolahan data maka korelasi masing-masing variabel bebas diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.3.2.a. Korelasi Variabel Bebas Variabel Dependen: Nilai Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara Variabel Nilai Restitusi PPN PMA PMDN Nilai Restitusi PPN 1 0.040558 -0.004024 PMA 0.040558 1 -0.058945 PMA -0.004024 -0.058945 1 Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa korelasi antara Nilai Restitusi PPN X 1 dengan Penanaman Modal Asing X 2 adalah 0.041; Nilai Restitusi PPN dengan Penanaman Modal Dalam Negeri X 3 adalah sebesar - 0.004; dan PMA dengan PMDN adalah -0.059 . Dengan demikian dalam model estimasi tersebut tidak terdapat masalah multicollinearity atau hubungan yang kuat di antara variabel bebas tersebut.

b. Uji Otokorelasi

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperolah D-W hitung sebesar 1.66. Sedangkan nilai d L = 0.82 ; 4-d L = 3.18, dan d U = 1.75 ; 4-d U = 2.25 Hipotesis : Ho : D-W = 0 Ha : D-W ≠ 0 Kriteria : Ho diterima apabila D-W hitung lebih besar dari d U dan lebih kecil dari 4-d U d U D-W 4-d U Ha diterima apabila D-W hitung d L atau D-W 4-d L Jika : d L ≤ D-W ≤ d U 4-d U ≤ D-W ≤ 4-d L tidak dapat disimpulkan f d inconclusive Ha Ho Ha 1.66 Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010. 0 0.82 1.75 2 2.25 3.18 4 Gambar 4.3.2.b. Uji Otokorelasi Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa D-W hitung sebesar 1.66 berada diantara d L dan d U d L ≤ D-W ≤ d U yaitu 0.82 1.66 1.75. Dengan demikian dalam model estimasi tidak dapat disimpulkan ada tidaknya serial korelasi pada tingkat kepercayaan 95.

4.4. PEMBAHASAN 1. Nilai Restitusi PPNX