Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010.
gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI Multilateral Agreement on Invesment juga
gagal pada tahun-tahun belakangan ini. Teori-teori klasik yang dikenal di antaranya teori keuntungan absolut
absolute advantages yang dikembangkan oleh Adam Smith dan keuntungan Komparatif comparative Advantages yang dikembangkan oleh David Ricardo.
Sedangkan teori faktor produksi atau dikenal dengan teori H-O termasuk diantara teori ekonomi modern.
a. Keunggulan AbsolutAbsolute Adveantages
Suatu ajaran yang dibangun oleh Adam Smith, yang menyatakan perdagangan akan meningkat apabila dilaksanakan makanisme perdagangan
bebas, sehingga tercipta spesialisasi yang meningkatkan efisiensi. Sebaliknya spesialisasi dilakukan berdasarkan keunggulan absolute, yaitu keunggulan yang
dilihat dari kemampuan memproduksi dengan biaya rendah. Menurut Adam Smith, perdagangan antar dua negara didasarkan pada
keunggulan absoluteabsolute advantages. Jika sebuah negara lebih efisien atau memiliki keunggulan absolute terhadap negara lain dalam memproduksi sebuah
komoditi, namum kurang efisien disbanding negara lain dalam memproduksi komoditi lainnya, maka kedua negara tersebut dapat memperoleh keuntungan
dengan caranya masing-masing melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditi yang memiliki keuntungan absolut, dan menukarnya dengan komoditi
lain yang memiliki keuntungan absolut. Melalui proses ini, sumber daya di kedua negara dapat digunakan dengan cara yang paling efisien. Output kedua komoditi
Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010.
yang diproduksi pun akan meningkat. Peningkatan dalam output ini akan mengukur keuntungan dari spesialisi produksi untuk kedua negara yang
melakukan perdagangan. Pada tabel memperlihatkan bahwa 1 jam kerja dapat menghasilkan 6 karung
gandum di AS, namun hanya menghasilkan 1 karung gandum di Inggris. Di lain pihak 1 jam kerja dapat menghasilkan 5 meter kain di Inggris, dan hanya 4 meter
kain di AS. Maka AS lebih efisien dari pada atau memiliki keunggulan absolut terhadap Inggris dalam memproduksi gandum sementara Inggris lebih efisien dari
pada atau memiliki keuntungan absolut terhadap AS dalam memproduksi kain. Jika keduanya akan melakukan perdagangan AS akan berspesialisasi dalam
memproduksi gandum dan menukar sebagian gandum dengan kain dari inggris, sementara itu inggris akan berspesialisasi dalam memproduksi kain.
Tabel 2.2.1. Keuntungan Absolut
Amerika Serikat Inggis
Gandumkarungjam kerja 6
1 Kainmeterjam kerja
4 5
Jika AS menukarkan 6 karung gandum 6G untuk 6 meter kain 6K Inggris, maka AS akan memperoleh keuntungan 2K atau menghemat ½ jam kerja
atau 30 menit karena AS hanya dapat menukarkan 6G untuk memperoleh 4K secara domestik. Sama halnya, 6G yang diterima Inggris dari AS adalah ekivalen
dengan atau akan membutuhkan 6 jam kerja untuk memproduksi di Inggris. Keenam jam kerja yang sama ini dapat memproduksi 30K di Inggris 6 jam
dikalikan 5 meter kain per jam kerja. Dengan dilakukannya pertukaran 6G dari
Jefri Sibuea : Pengaruh Nilai Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penanaman Modal Investasi terhadap Ekspor Sektor Industri di Sumatera Utara, 2010.
AS, Inggris dapat memperoleh keuntungan 24K, atau dapat menghemat hampir 5 jam kerja.
b. Keuntungan KomperatifComparative Advantages