Petunjuk Mengajar jilid 2 Petunjuk Mengajar jilid 3 Petunjuk Mengajar jilid 4

Jadi bisa naik ke pelajaran dua dengan “her” pada huruf-huruf tertentu. g. Bagi siswa yang betul-betul menguasai pelajaran dan sekiranya mampu berpacu dalam menyelesaikan belajarnya, maka membacanya boleh meloncat-loncatkan, tidak harus utuh sehalaman. h. Untuk EBTA, sebaiknya ditentukan guru pengujinya. 24

2. Petunjuk Mengajar jilid 2

a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1,2,3,5,7,8 masih berlaku dengan jilid II. b. Bila pada pelajaran yang lalu ada “her” pada huruf-huruf tertentu, maka dalam mempelajari jilid II ini bisa sambil menyempurnakan bacaan huruf yang “her” tersebut. c. Mengenai judul huruf yang dirangkai, guru tidak perlu menerangkankan, umpama: ini “ba” di muka, ini “ba” di tengah, ini “ba” di akhir. Sebab biasanya siswa susah paham dalam membacanya. Jadi guru hanya menyimak saja. d. Mulai halaman 16 bacaan mad panjang, sementara panjangnya boleh 2 harakat , yang penting harus jelas yang pendek dan yang panjang. e. Membaca tetap putus-putus saja yaitu walaupun hurufnya bersambung. f. Mulai halaman 16, bila dengan bacaan putus-putus siswa cendrung keliru baca panjang, yang mestinya harakat maka di bacanya agar di rangkai saja dengan huruf berikutnya. Bila siswa keliru baca panjang yang mestinya pendek guru cukup menegur “mengapa dibaca panjang?” dan bila siswa keliru baca pendek yang mestinya panjang guru cukup menegur pula 24 Lihat Iqra’ 1, Petunjuk Mengajar Jilid 1, h. 1 “mengapa di baca pendek?” 25

3. Petunjuk Mengajar jilid 3

a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1,2,3,4,7,8 dan jilid II nomor: 4 6 tetap berlaku pula untuk jilid III. b. Bila siswa sering memanjangkan bacaan yang semestinya putus-putus maka tegurlah dengan: “membacanya putus-putus saja” dan kalau perlu huruf di depannya di tutup dulu agar tidak berpikir. c. Guru tidak boleh memberi contoh satu kalimat yang menimbulkan anak ingin meniru lancarnya si guru. Bila ini terjadi siswa akan terbebani berpikir membaca kalimat yang panjang, sehingga membacanya banyak kesalahan panjang-pendek, mengulang dan sebagainya, sedangkan pedoman mengajar siswa hanya diajak berfikir per-huruf atau dua tiga huruf bila melalui bacaan mad idgham dan seterusnya. d. Bila siswa mengulang-ulang bacaan karena sambil berpikir bacaan di depannya. 26

4. Petunjuk Mengajar jilid 4

a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1,2,3,8 dan jilid II nomor: 6 serta jilid III nomor: 3 dan berlaku untuk jilid IV ini. b. Mulai jilid IV ini sudah boleh dikenalkan nama-nama huruf lihat jilid I halaman 36. Dan tanda-tanda seperti dibawah ini: Dhammah= kasrah = fathah= tanwin= sukun= ْ c. Bila siswa keliru baca di tengah di akhir kalimat maka betulkanlah yang 25 Lihat Iqra’ 2, Petunjuk Mengajar Jilid 2, h. 1 26 Lihat Iqra’ 3, Petunjuk Mengajar Jilid 3, h. 3 keliru itu saja, membacanya tidak perlu diulang lagi dari awal kalimat. Setelah selesai sehalaman, agar mengulangi kalimat yang ada kekelirun tersebut. d. Untuk memudahkan ingatan huruf-huruf Qalqalah: boleh singkatan baju di Thoqo. e. Agar menghayati bacaan yang panjang dan untuk membuat semarak, siswa diajak membaca bersama-sama, yaitu hal 3, 9, 11, 19 dan 23. f. Untuk menentukan bacaan yang betul pada halaman 23 hamzah, sukun dan seterusnya siswa diajak membaca dengan harakat fathah dulu dengan berulang-ulang dan baru dimatikan. Contoh: ڌ ك ڌ ْك ڌ ْك dan seterusnya. 27

5. Petunjuk Mengajar jilid 5