keliru itu saja, membacanya tidak perlu diulang lagi dari awal kalimat. Setelah selesai sehalaman, agar mengulangi kalimat yang ada kekelirun
tersebut. d.
Untuk memudahkan ingatan huruf-huruf Qalqalah: boleh singkatan baju di Thoqo.
e. Agar menghayati bacaan yang panjang dan untuk membuat semarak,
siswa diajak membaca bersama-sama, yaitu hal 3, 9, 11, 19 dan 23. f.
Untuk menentukan bacaan yang betul pada halaman 23 hamzah, sukun dan seterusnya siswa diajak membaca dengan harakat fathah dulu dengan
berulang-ulang dan baru dimatikan. Contoh:
ڌ ك ڌ
ْك ڌ ْك dan seterusnya.
27
5. Petunjuk Mengajar jilid 5
a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1, 2, 3, 8 dan jilid II nomor: 6, jilid III
nomor: 3 dan, jilid IV nomor: 3 semuanya tetap berlaku pada jilid V ini. b.
Halaman 23 adalah surat Al-Mu’minun ayat 1-11 sebaiknya siswa diajarkan menghafalkan, lebih bagus dengan artinya.
c. Bila ada beberapa siswa yang sama tingkat pelajarannya boleh system
tadarus, secara bergiliran membaca sekitar 2 baris, sedang lainnya menyimak.
d. Siswa tidak harus mengenal istilah-istilah tajwid seperti idgham, ikhfa, dan
sebagainya, yang penting secara praktis betul bacaannya. e.
Agar menghayati bacaan yang penting dan untuk membuat suasana
27
Lihat Iqra’ 4, Petunjuk Mengajar Jilid 4, h. 2
menarik, siswa diajak membaca bersama-sama yaitu halaman 16 sd 19 tiga garis di atas.
28
6. Petunjuk Mengajar jilid 6
a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1, 2, 8 dan jilid II nomor: 6, jilid III
nomor: 3 dan 4, jilid IV nomor: 3, jilid V nomor: 3dan 4 semua tetap berlaku pada jilid VI ini.
b. Materi hafalan EBTA ini sebaliknya dihafalkan, lebih bagus di mengerti
terjemahnya. c.
Walaupun telah jilid VI, pedoman membaca “pelan asal benar“ tetap berlaku. Jadi tidak apalah andai kata ada siswa yang membaca sangat
lamban tersendat-sendat seperti banyak saktah atau terhenti, asalkan setiap yang di baca betul semuanya. Mengenai kelancarannya besok akan
terwujud setelah tadarus beberapa juz. d.
Siswa jangan diajari bacaan berlagu walaupun dengan irama tartil. Sedangkan irama bacaan tartil dalam kaset yang dikeluarkan team tadarus
AMM, dimaksud, hanya untuk materi hafalan saja. Jadi tidak untuk pengajaran Iqra’. Perlu diketahui bahwa pengajaran buku Iqra’ jilid I sd
jilid VI sudah dengan pelajaran tajwid praktis, santri akan bisa membaca dengan sesuai ilmu tajwid. Bila betul-betul telah lulus EBTA jilid VI,
maka harap langsung tadarus Al-Qur’an dengan di simak mulai juz 1, 2, 3 dan seterusnya. Setelah beberapa juz mulai lancar sambil diajarkan ilmu
28
Lihat Iqra’ 5, Petunjuk Mengajar Jilid 5, h. 2
tajwid bisa dengan buku tajwid Team Tadarus AMM.
29
Adapun metode pengajaran Qira’ati, adalah sebagai berikut: 1.
Petunjuk mengajar jilid 1, yaitu: a. Guru menjelaskan pokok pelajaran atau dilanjutkan memberikan contoh
membaca sekedar satu atau dua baris, tanpa di urai. Dibaca langsung dua huruf atau tiga huruf, dengan cepat dan tidak memanjangkan suara huruf
yang pertama atau huruf yang terakhir supaya dibaca panjang pendek setiap hurufnya.
b. Mengajarkan buku ini tidak dibenarkan menuntun, siswa harus mampu
baca sendiri sejak jilid satu sampai membaca al-Qur’an. c.
Pelajaran dalam kotak baris paling bawah, huruf hijaiyah dibaca menurut kelompok huruf …. jangan di pisah-pisah.
30
2. Petunjuk mengajar jilid 2, yaitu: a.
Dibaca langsung huruf hidup, tidak diurai. b.
Setelah guru menjelaskan pokok pelajaran siswa baca sendiri. c.
Setiap tulisan dalam kotak baris bawah, termasuk pelajaran, yang harus dibaca oleh siswa.
d. Agar siswa mengerti nama-nama harakat, maka guru seharusnya
menanyakan nama harakat. e.
Pelajaran angka arab tidak harus berbahasa arab, terserah guru. f.
Guru harus berusaha agar setiap siswa dapat membaca lancar, tanpa salah baca.
29
Lihat Iqra’ 6, Petunjuk Mengajar Jilid 6, h. 2
30
Lihat Qira’ati 1, Petunjuk Mengajar Jilid 1, h. 1
g. Halaman 25 sampai terakhir, pelajaran mad mad dengan alif, ya, wawu.
Dan setiap murid membaca mad, agar jelas panjang pendeknya.
31
3. Petunjuk mengajar jilid 3, yaitu:
a. Jika siswa belum dapat membaca lancar dan banyak salah dalam
membaca, maka tidak diperbolehkan pindah kehalaman berikutnya. b.
Buku ini terdiri dari 13 pokok pelajaran yang diberi garis bawah perhatikan halaman 1, 2, 4, 6, 10, 15, 19, 26, 28, 31, 35, 38, 41. Setiap
siswa diharuskan menguasai pokok pelajaran, dan guru jangan memindahkan ke pokok peljaran berikutnya jika siswa belum lancar
membaca dan banyak salah dalam membaca. c.
Garis paling bawah dalam kotak halaman 13, 14, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 29, 30, 32 dibaca menurut bacaan hijaiyah tanpa panjang.
32
4. Petunjuk mengajar jilid 4, yaitu:
a. Mengenalkan huruf nun sukun langsung dengan bacaan tajwid. setiap
huruf nun sukun harus dibaca dengung. lihat halaman 1. b.
Mengenalkan setiap tanwin harus dibaca dengung sebab, suara tanwin sama dengan suara nun sukun. Lihat halaman 5. Perlu diketahui oleh para
guru, siswa lebih banyak lupa membaca dengungnya tanwin dari pada dengungnya nun sukun. Maka guru harus waspada diwaktu siswa
membaca tanwin. c.
Mengenalkan bacaan mad wajib atau mad jaiz. Agar dibaca panjang yang nyata. lihat halaman 7.
31
Lihat Qira’ati 2, Petunjuk Mengajar Jilid 2, h. 1
32
Lihat Qira’ati 3, Petunjuk Mengajar Jilid 3, h. 1
d. Pelajaran makhraj sin dan syin, ha ha dan kha kho. Setiap guru harus
berusaha agar siswa dapat membaca dengan makhraj sebaik mungkin. lihat halaman 10 dan 16.
e. Mengenalkan setiap huruf nun dan mim bertasydid agar dibaca ghunnah
nyata. lihat halaman 12 dan 13. f.
Mengenalkan semua huruf-huruf yang bertasydid, supaya ditekan membacanya. Termasuk bacaan syamsiyah. lihat halaman 19 dan 23.
g. Mengenalkan huruf و yang tidak dibaca, sebab tidak ada tanda harakat.
Pelajaran ini tidak sulit. lihat halaman 25. h.
Setiap ْم tidak boleh dibaca dengung, kecuali berhadapan dengan huruf م maka
ْم dibaca dengung. lihat halaman 32. i.
Setiap nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf ل atau ر, suara nun sukun
atau hilang, diganti dengan suara ل atauر . lihat halaman 36
dan 39. j.
Pelajaran dalam kotak baris paling bawah, harus dibaca oleh setiap murid. di setiap halaman.
33
5. Petunjuk mengajar jilid 5, telah terdapat di setiap halaman bagian dalam
kotak.
34
6. Petunjuk mengajar jilid 6, yaitu:
a. Inti pelajaran jilid 6 ialah khusus bacaan idzhar halqi.
b. Mengajar jilid 6 ini, dimulai juga pelajaran membaca al-Qur’an dari juz
satu sebagai latihan.
33
Lihat Qira’ati 4, Petunjuk Mengajar Jilid 4, h. 1
34
Lihat Qira’ati 5, Petunjuk Mengajar Jilid 5, h. 1
c. Siswa dibolehkan pindah kelas khusus pelajaran al-Qur’an, jika siswa
telah dapat membaca jilid enam ini tanpa ada yang salah baca dalam hal tajwid
. bacaan ikhfa, izhar, idhgam, iqlab, ikhfa syafawi, ghunnah dan lain-lain.
d. Cara mengajar halaman 5, 6, 10, 11, 16, 17, 21, 22, 27, 28, 29, 30, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, diawali seluruh siswa membaca bersama, dilanjutkan setiap siswa membaca satu ayat, sampai selesai satu halaman,
jika masih ada waktu sebaiknya dilanjutkan ke halaman berikutnya.
35
7. Petunjuk mengajar gharib atau musykilat dan hati-hati dalam al-Qur’an yaitu:
a. Buku bacaan gharib atau musykilat dan bacaan yang perlu hati-hati dapat
diajarkan di TK atau TPA al-Qur’an, di tempat pengajian al-Qur’an dan untuk setiap orang yang belum memahaminya.
b. Untuk mengajar di TK atau TPA al-Qur’an, sebaiknya diajarkan secara
klasikal sekedar satu halaman sekali mengajar. Dan sebaiknya diajarkan bersama mengajar al-Qur’an.
c. Cara mengajar untuk tempat pengajian dan orang dewasa, sebaiknya
secara individu atau perorangan. d.
Dengan membaca pelajaran di dalam kotak di setiap halaman, siswa nantinya pasti akan bisa, bahkan mungkin hafal tanpa menghafal.
36
8. Petunjuk mengajar ilmu tajwid praktis yaitu:
a. Mengajar ilmu tajwid sebaiknya sedikit demi sedikit bab per bab
35
Lihat Qira’ati 6, Petunjuk Mengajar Jilid 6, h. 1
36
Lihat Pelajaran Bacaan Gharib-Musykilat dan Hati-Hati Dalam Al-Qur’an, Petunjuk Mengajar,
h. 1
b. Mengajar membaca al-Qur’an, sebaiknya secara kelompok atau klasikal
seperti tadarus di baca beberapa ayat, dilanjutkan dengan siswa yang lain.
c. Mengajar ilmu tajwid digabung dengan pelajaran membaca al-Qur’an.
Caranya: Awal pelajaran ilmu tajwid, dilanjutkan pelajaran membaca al- Qur’an. Setiap siswa diwaktu membaca al-Qur’an terdapat pelajaran ilmu
tajwid yang telah diajarkan maka langsung ditanyakan nama tajwidnya.
d. Setiap selesai pelajaran, diakhiri dengan soal tanya jawab ilmu tajwid
secara hafalan. e.
Lebih utama siswa sebelum menerima pelajaran ilmu tajwid, diberikan ilmu gharib, sedikit demi sedikit.
f. Setelah siswa mahir ilmu bacaan gharib dan sudah hafal, selanjutnya
diajarkan ilmu tajwid.
37
C. Hasil yang Harus Dicapai