A. Pengertian European Neighborhood Policy ENP
European Neighborhood Policy ENP atau Kebijakan Eropa Untuk Negara Tetangga, adalah Kerangka kebijakan Uni Eropa UE yang
bertujuan untuk menghindari terbentuknya garis pemisah antara UE yang diperluas dengan negara-negara tetangga UE, sekaligus memperkuat
kesejahteraan, stabilitas, dan keamanan kedua pihak. ENP didasarkan pada nilai-nilai demokrasi, penegakkan hukum, dan Hak Asasi Manusia.
128
Kerangka ENP diusulkan kepada 16 negara tetangga terdekat UE, yaitu Aljazair, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Mesir, Georgia, Israel, Yordania,
Lebanon, Libya, Moldova, Maroko, Palestina, Suriah, Tunisia and Ukraina.
129
Pada dasarnya, ENP adalah strategi yang dibentuk oleh UE untuk berbagi keuntungan perluasan dengan negara-negara tetangganya, dan secara
bersama-sama mengatasi tantangan yang muncul dari situasi pasca perluasan keanggotaan UE. Di satu sisi, ENP adalah kebijakan untuk meningkatkan
stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan diluar perbatasan UE, yang dilaksanakan melalui kerjasama regional. Namun di sisi lain, ENP juga
menawarkan kemitraan khusus untuk negara-negara tetangganya, berdasarkan komitmen terhadap nilai bersama shared values.
130
128
EU External Action Services, European Neighborhood Policy, “What is the European
Neighborhood Policy,” diakses dari http:eeas.europa.euenpabout-usindex_en.htm
pada 3 Agustus 2014
129
Ibid
130
Sevilay Kahraman, “The European Neighborhood Policy: The European Union‟s New Engagement Towards Wider Europe”, Perceptions Winter 2005, hlm. 3
ENP dibentuk pada tahun 2004, ketika terjadi perluasan keanggotaan besar-besaran di Uni Eropa. Proses pembentukan ENP dimulai pada bulan
Maret 2003 ketika Komisi Eropa, atas prakarsa Romano Prodi yang merupakan Presiden Komisi Eropa saat itu, meluncurkan komunike yang
berjudul: The Wider Europe Neighbourhood, A New Framework for Relations with our Eastern and Southern Neighbours.
131
Komunike ini menyerukan pembentukan sebuah proposal untuk menyatukan kebijakan UE yang luas terhadap negara-negara tetangganya,
yang bertujuan untuk menciptakan lingkaran negara UE yang lebih bersahabat, stabil, dan sejahtera, sehingga dapat menjamin stabilitas
hubungan dengan negara-negara tetangga UE. Kebijakan baru ini diharapkan dapat mempromosikan kerjasama politik dan integrasi ekonomi yang lebih
erat, dengan memberikan akses penuh kepada pasar bersama UE, sebagai imbalan atas prasyarat yang diberikan UE untuk mereformasi regulasi
ekonomi dan kemajuan di bidang keamanan perbatasan, HAM, dan demokrasi.
132
Dewan Eropa The European Council kemudian menyetujui proposal Komisi Eropa dan diputuskan bahwa kebijakan baru ini disebut European
Neighborhood Policy ENP. Kebijakan ini akan diberlakukan tidak hanya di negara-negara tetangga sebelah Timur UE Eastern Neighbours tetapi juga di
131
Ibid, hlm. 3
132
Edzard Wesselink dan Ron Boschma, “Overview of the European Neighbourhood Policy: Its History, Structure, and Implemented Policy Measures,” SEARCH Working Paper, WP104
Januari 2012, hlm. 6
negara-negara tetangga sebelah Selatan UE Southern Neghbours, termasuk di Maroko. Lebih jauh, diputuskan juga bahwa kebijakan ini akan dibangun
berdasarkan kebijakan lama, bukan menggantinya. Oleh karena itu, UE tetap menggunakan kerangka kebijakan lama hingga akhir kerangka multi-tahunan
pada tahun 2006 dan baru menyatukan kebijakan lama dengan kerangka ENP pada tahun 2007-2013.
133
ENP dibentuk sebagai satu kerangka kebijakan yang terintegrasi secara luas, dan mencakup seluruh tema dimana negara-negara ENP dapat
berkolaborasi dengan UE. ENP menggabungkan beberapa program lama UE di negara-negara tetangganya dengan kebijakan baru berdasarkan tema yang
menjadi prioritas. Hal ini dilakukan karena beberapa kebijakan UE terdahulu terkesan tumpang tindih dan tidak tepat sasaran.
134
B. Landasan Kerjasama Uni Eropa-Maroko dalam Kerangka ENP