Profitabilitas Landasan Teori 1. Laporan Keuangan

38 terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan. Carslaw dan Kaplan serta Owusu-Ansah dalam Hilmi dan Ali, 2008:18,beragumen bahwa perusahaan yang memiliki sumber daya asset yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik. Sementara itu menurut Boynton dan Kell dalam Utami, 2006:23, ukuran perusahaan dapat berpengaruh positif terhadap audit delay, yang artinya audit delay akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang akan di audit semakin besar. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang dilakukan

6. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan profitabilitas pada tingkat penjualan, aset, danmodal saham tertentu. Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Ada tiga rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan yaitu: 39 profitmargin ,return on asset ROA, dan return on equity ROE. Prihadi, 2012:164. Dalam analisis rasio, kemampuan menghasilkan laba dapat dikaitkan dengan penjualan, asset atau modal. Pemilihan rasio bergantung sudut pandang penilaiannya. Profitabilitas mendapat tempat tersendiri dalam penilaian perusahaan. Hal ini mudah dipahami karena secara sadar perusahaan didirikan untuk memperoleh laba Prihadi, 2012:164. Dalam Prihadi 2012:164-167 dijelaskan jenis-jenis rasio profitabilitas, sebagai berikut : a. Rasio Laba Kotor Gross Profit Margin Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum dikurangi oleh beban-beban yang lain. Sudah seharusnya rasio ini menghasilkan angka positif. Jika menghasilkan angka positif maka perusahaan sulit menanggung beban perusahaan lainnya. Perubahan rasio laba kotor bisa terjadi karena perubahan dalam kebijakan penjualan, misalnya tingkat potongan atau adanya produk baru. rasio ini hanya ditemui pada perusahaan yang menghitung beban pokok penjualan, yaitu perusahaan yang menjual produk. Kebanyakan perusahaan jasa tidak bisa menghitung rasio laba kotor. b. Rasio Laba Operasi Operating Profit Margin Laba usaha laba operasi adalah laba dari kegiatan utama perusahaan. Sebagai hasil utama, sudah seharusnya laba ini memberikan hasil lebih besar dibandingkan dari laba yang bukan utama. Hal ini tidak berarti 40 pendapat lain-lain tidak boleh. Pendapat lain-lain boleh saja, akan tetapi fokus kegiatan usaha terletakpada besarnya laba usaha. c. Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak Margin Before Interest dan Tax EBIT earning before interest and tax adalah laba sebelum dibebani dengan bunga dan pajak. EBIT mencerminkan laba perusahaan sebelum dipengaruhi oleh struktur modalnya, yaitu komposisi utang dan ekuitas. Jadi perusahaan dengan utang yang lebih besar atau kecil., beban bunganya belum mempunyai dampak pada EBIT. Cara cepat menghitung EBIT adalah menambahkan beban bunga kedalam laba sebelum pajak. d. Rasio Laba Sebelum Pajak Pretax Margin EBT earning before taxmencerminkan laba setelah dipengaruhi oleh struktur modal, berupa beban bunga, tetapi sebelum beban pajak. Perusahaan dengan beban bunga besar akan memperoleh EBT negatif. e. Rasio Laba Bersih Net Profit Margin Rasio laba bersih terhadap penjualan sangat penting artinya bagi pemilik. Bagi pemilik pada akhirnya sangat penting untuk mengetahui berapakah laba yang menjadi haknya. Rasio ini megukur hasil akhir dari seluruh kegiatan perusahaan. Selisih laba bersih dengan laba usaha dapat mencerminkan berapa yang ditanggung perusahaan untuk beban-beban non-operasional. f. Rasio Laba Atas Aset Return On Asset, ROA Istilah lain dari laba atas aset adalah tingkat pengembalian atas aset. Tujuan perhitungan rasio ini adalah untuk mengetahui samapai seberapa 41 jauh aset yang digunakan dapat menghasilkan laba. ROA adalah gabungan dari kemampuan, yaitu : 1 Kemampuan menghasilkan laba 2 Kemampuan memutar aset. g. Rasio Laba Atas Ekuitas Return On Equity, ROE Bagi pemilikmodal rasio ini lebih penting dari laba bersih terhadap penjualan, yaitu untuk mengetahui sampai seberapa jauh hasil yang diperoleh dari peneneman modalnya. Oleh karena yang dibandingkan laba bersih dengan ekuitas atau modal sendiri. Pengertian ekuitas adalah seluruh ekuitas yang tertanam di perusahaan, termasuk di dalamnya saldo laba laba ditahan. Dengan rasio tersebut, pemilik dapat membandingkan antara hasil di perusahaan satu dengan perusahaan lain. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah rasio laba atas aset ROA. Menurut Hilmi dan Ali 2008:21 menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian-penelitian tersebut juga menunjukkan bukti bahwa perusahaan yang memperoleh laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya.

7. Kompleksitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan perbankan di Indonesia : Periode 2011-2013

1 7 103

PENGARUH PENERAPAN IFRS, UKURAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 28

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, KOMPLEKSITAS OPERASI, DAN UKURAN KAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 2 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 4 10

PENDAHULUAN Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015).

0 3 8

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2013.

0 0 22

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Ukuran Kap terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013.

1 4 22

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58