Penerapan IFRS Landasan Teori 1. Laporan Keuangan

28 pendek, yaitu lebih cepat 21,95 hari dibandingkan dengan Indonesia Mumpuni, 2011:18.

4. Penerapan IFRS

Globalisasi membawa pengaruh mendasar pada pergerakan informasi dan perpindahan modal. Dengan suatu gelombang globalisasi yang menggelora yang mengejutkan dunia, maka bisnis lintas belahan dunia terpengaruh oleh bagaimana kerasnya perusahaan berusaha. Secara pribahasa “akuntansi adalah bahasa bisnis”, selanjutnya entitas bisnis seluruh tidak akan dapat berbicara di dalam bahasa yang berbeda antara yang satu dengan lainnya pada saat menukar atau membagi hasil keuangan dari aktivitas bisnis internasionalnya dan juga pelaporan hasil bisnis. Secara historis, Negara di dunia telah memiliki standar akuntansi nasionalnya sendiri. Namun, dengan suatu dorongan untuk menjadi bagian dari pergerakan globalisasi, di mana bisnis lintas batas Negara menyadari kelihaian strategi bisnis untuk merangkul dunia sebagai tempat kerja dan pasarnya, dengan memiliki aturan standar akuntansi yang berbeda untuk tujuan pelaporan keuangan, hal ini tdak akan membantu mereka sama sekali. Ankarath, dkk,2012:1-2 IFRS International Financial Reporting Standards menjawab tantangan bagaimana pelaporan keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju kedalam satu standar pelaporan Prihadi:2012:2. Standar pelaporan keuangan internasional IFRS merupakan seperangkat standar yang disebarluaskan oleh dewan Standar 29 Akuntansi Internasional IASB, yaitu suatu badan penentu standar internasional di London. Ankarath, dkk,2012:2 IFRS digunakan lebih dari 100 negara. Sebuah angka signifikan dari majalah Fortune bahwa 500 perusahaan telah menggunakan IFRS dan jumlah ini diharapkan meningkat dengan konversi lebih lanjut kepada IFRS oleh pemain global seperti brazil, kanada dan india dan konvergensi subtansial dari Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum local di Cina dan Jepang kepada IFRS. Di Amerika Serikat, sejak 2002 , usaha yang sedang berlangsung untuk melakukan konvergensi IFRS dan US GAAP. Ankarath, 2012:10. Pada dasarnya Standar Akuntansi Keuangan SAK yang disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dipengaruhi Oleh International Accounting Standards Board IASB. Srtandar akuntansi nasional sedang dalam proses konvergensi secara penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB.Prihadi, 2012:7 Berikut roadmap konvergensi PSAK ke IFRS yang dibuat oleh DSAK Prihadi,2012:7 30 Tabel 2.1 Roadmap konvergensi IFRS Tahap adopsi 2008-2010 Tahap persiapan akhir 2011 Tahap implementasi 2012 Adopsi seluruh IFRS ke PSAK Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap Persiapan infrastruktur yang diperlukan Penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif. Evaluasi dan kelola dampak adopsi trhadap PSAK yang berlaku Dua puluh Sembilan standar akuntansi keuangan SAK masuk dalam program konvergensi IFRS yang telah dicanangkan DSAK IAI tahun 2010 dan 2011. Sasaran konvergensi IFRS yang telah dicanangkan IAI pada tahun 2012 adalah merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahu 20112012. “29 SAK”,2009 31 Program konvergensi DSAK selama tahun 2009 adalah sebanyak 12 standar, yang meliputi. “29 SAK”, 2009 : 1. IFRS 2 Share-Based Payment 2. IAS 21 The Effects Of Changes In Foreign Exchange Rates 3. IAS 27 Consolidated And Separate Financial Statements 4. IFRS 5 Non-Current Assets Held For Sale And Discontinued Operations 5. IAS 28 Investment In Associates 6. IFRS 7 Financial Instrument: Disclosures 7. IFRS 8 Operating Segment 8. IAS 31 Interest In Joint Ventures 9. IAS 1 Presentation Of Financial 10. IAS 36 Impairment Of Assets 11. IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities And Contingent Asset 12. IAS 8 Accounting Policies, In Accounting Estimates Errors Program konvergensi DSAK selama tahun 2010 adalah sebanyak 17 standar sebagai beikut. “29 SAK”, 2009 : 1. IAS 7 Cash Flow Statements 2. IAS 41 Agriculture 3. IAS 20 Accounting For Government Grants And Disclosure Of Government Assistance 4. IAS 29 Financial Reporting In Hyperinflationary Economies 5. IAS 24 Related Party Disclosures 32 6. IAS 38 Intangible Asset 7. IFRS 3 Business Combination 8. IFRS 4 Insurance Contract 9. IAS 33 Earnings Per Share 10. IAS 19 Employee Benefits 11. IAS 34 Interim Financial Reporting 12. IAS 10 Events After The Reporting Period 13. IAS 11 Contruction Contract 14. IAS 18 Revenue 15. IAS 12 Income Taxes 16. IFRS Exploration For And Evaluation Of Mineral Resources 17. IAS26 Accounting And Reporting By Retirement Benefit Plan Jika dibandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan IFRS, dengan jelas kita temukan perbedaan kuantitas sebagai berikutSimbolon, 2011:3 : 33 Tabel 2.2 Perbandingan PSAK dengan IFRS PSAK IFRS 43 Standar PSAK 37 Standar 8 Syari’ah 8 IFRS 11 Interpretation ISAK 29 IAS 4 Technical Bulletins 27 Interpretation 1 SAK ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 16 IFRIC Interpretation 11 SIC Tidak semua standar IFRS diatas dicontek penuh dan dirubah menjadi PSAK, itulah mengapa IAI memilih konvergensi dari para adaption dan adoption. Perbedaan antara konvergensi, adaption dan adoption akan digambarkan dalam tabel berikut Simbolon, 2011:3 : 34 Tabel 2.3 Perbedaan Konvergensi, Adaptasi dan Adopsi Perbedaan Adaption Convergence Full adoption Arti harafiah Adaptasipeny elarasan Pertemuan pada suatu titik Adopsipemak aian Standar akuntansi Membuat standar yang benar-benar baru Mebuat standar baru dengan mempertimbang kan keadaan yang berlaku Mentranslate standar lama menjadi standar baru Contoh Negara Indonesia sebelum IFRS Indonesia setelah 2012 Australia, hongkong IFRS memiliki tiga ciri utama yaitu principles based, lebih banyak menggunakan nilai wajar sebagai dasar penilaian dan pengungkapan yang lebih banyak. Standar yang bersifat principles based hanya mengatur hal-hal prinsip bukan aturan detail. Konsekuensinya diperlukan professional judgment dalam menerapkan standar. Untuk dapat memiliki professional judgment seorang akuntan harus memiliki pengetahuan, skill dan etika karena jika tidak memiliki ketiga hal tersebut maka professional judgment yang diambil tidak tepat. Dalam standar yang lama sebenarnya telah menggunakan dasar nilai wajar, namun nilai wajar diterapkan pada pencatatan awal dan penilaian sesudah pencatatan awal untuk beberapa aset yang memiliki nilai wajar yang dapat diandalkan aset yang memiliki 35 kuotasi pasar aktif seperti saham. Dalam IFRS penggunaan nilai wajar diperluas bahkan untuk aset biologi contoh tanaman atau hewan ternak, aset tetap, properti investasi dan aset tidak berwujud sebagai pilihan metode selain metode biaya. IFRS mengharuskan pengungkapan yang lebih luas agar pemakai laporan keuangan mendapatkan informasi yang lebih banyak sehingga dapat mempertimbangkan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan.Martini, 2012:2 Untuk menerapkan PSAK diperlukan sumber daya manusia yang memahami standar baru tersebut, sehingga pendidikan dan pemutakhiran pengetahuan staf akuntansi harus dilakukan untuk menyongsong penerapan PSAK secara penuh 2012. Staf harus disiapkan untuk menggunakan professional judgment, membuat pengungkapan yang lebih banyak sesuai persyaratan standard dan memahami teknik penilaian dengan menggunakan nilai wajar. Martini, 2012:2 IFRS juga mengharuskan perusahaan melakukan review atas sistem operasi dan prosedur akuntansi perusahaan. Beberapa standar mengharuskan perusahaan melakukan review atas penggunakan estimasi pada tanggal pelaporan untuk menguji apakah estimasi yang dilakukan masih valid untuk digunakan. SOP akuntansi harus memasukkan prosedur untuk melakukan review untuk mengadopsi ketentuan dalam standar tersebut. Martini, 2012:3 Dampak penerapan IFRS bagi perusahaan sangat beragam tergantung jenis industri, jenis transaksi, elemen laporan keuangan yang 36 dimiliki dan juga pilihan kebijakan akuntansi. Ada yang perubahannya besar sampai harus melakukan perubahan sistem operasi dan bisnis perusahaan, namun ada juga perubahan tersebut hanya terkait dengan prosedur akuntansi. Perusahaan perbankan, termasuk yang memiliki dampak perubahan cukup banyak. Perubahan tidak hanya dilakukan pada tingkat perusahaan namun perlu juga ada perubahan peraturan Bank Indonesia contohnya tentang penyisihan atas kredit yang disalurkan. Martini, 2012:3 Proses audit dapat pula berpengaruh dengan adanya penerapan IFRS tersebut. Menurut hasil penelitian Yacoob 2012:173 di Malaysia, adanya penerapan atau pengadopsian IFRS memberi pengaruh positif yang signifikan terhadap audit delay. Yacoob menunjukan penerapan atau pengadopsian IFRS cenderung berpengaruh terhadap semakin panjangnya audit delay. Berbeda dengan hasil peneletian di Indonesia oleh Margareta 2011:67 yang menunjukan penerapan IFRS memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan.

5. Ukuran Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan perbankan di Indonesia : Periode 2011-2013

1 7 103

PENGARUH PENERAPAN IFRS, UKURAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 28

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, KOMPLEKSITAS OPERASI, DAN UKURAN KAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 2 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 4 10

PENDAHULUAN Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015).

0 3 8

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2013.

0 0 22

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Ukuran Kap terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013.

1 4 22

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58