30 dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.
Syafi’I Antonio, 2001:97. 2 Mudharabah Muqayyadah adalah kebalikan dari mudharabah
muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Syafi’I Antonio, 2001:97.
Pada prakteknya, bank syariah menerapkan dua akad dalam tabungan yaitu wadi’ah dan mudharabah. Tabungan yang
menerapkan akad wadi’ah digunakan untuk tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Pada prinsipnya tabungan ini menyerupai
giro, hanya saja sistem penarikannya tidak menggunakan cek. Dalam hal tenggung jawab dan pembagian keuntungan atas
penggunaan dana tabungan sama seperti giro. Sedangkan tabungan yang menerapkan akan mudharabah mengikuti prinsip-prinsip
mudharabah antara lain: - Keuntungan dari dana yang diinvestasikan harus dibagi antara
shasibul maal penabung dan mudharib pihak bank. - Adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan
pembagian keuntungan. Karena untuk melakukan investasi dengan memutar dana itu diperlukan waktu yang cukup.
- Apabila bank mengalami kerugian, maka pemilik tabungan juga ikut menanggung resiko kerugian tersebut.
b. Produk Penyaluran Dana Landing 1 Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli, antara lain:
31
- Murabahah
Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal dengan Murabahah. berasal dari kata ridhu keuntungan adalah transaksi jual beli
dimana bank menyebut jumlah keuntungan. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual
adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka
waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya
akad. Arif Mufraini, 2008: 41. - Salam
Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual- belikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara
tangguh sedangkan pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, sedangkan nasabah sebagai penjual. Arif
Mufraini, 2008: 43. - Istishna
Produk istishna menyerupai produk salam, tapi dalam istishna pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali
termin pembayaran. Istishna dalam bank syariah umumnya diaplikasikan dalam pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
Ketentuan umum istishna, antara lain: spesifikasi barang pesanan harus jelas, seperti jenis, macam, ukuran, mutu, dan jumlah.
32 Harga jual yang disepakati dicantumkan dalam akad istishna dan
tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi perubahan dari criteria pesanan dan terjadi perubahan harga
setelah akad ditandatangani, maka seluruhnya biaya tambahan tetap ditanggung nasabah. Arif Mufraini, 2008: 45.
2 Pembiayaan dengan Prinsip Sewa, antara lai: - Ijarah
Dalam konteks fikih klasik, ijarah adalah hak untuk pemanfaatan barang atau jasa dengan membayar imbalan tertentu akad
pemindahan hak guna manfaat atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewaupah, tanpa diikuti
pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Arif Mufraini, 2008: 46.
3 Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil, antar lain:
- Pembiayaan Musyarakah yaitu kerjasama antara dua
pihak atau lebih dalam hal modal dan keuntungan. Arif Mufraini, 2008: 50.
- Pembiayaan mudharabah adalah bentuk kerja sama
antara dua pihak atau lebih dimana pihak modal shahibul maal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola mudharib
dengan suatu perjanjian keuntungan. Arif Mufraini, 2008:56.
c. Produk Jasa Bank Syariah