1. Uji Asumsi Klasik
a Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
atau korelasi
diantara variabel
independen. Multikolonieritas menyatakan hubungan antar sesama variabel
independen. Dalam penelitian ini uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel
pengalaman kerja dan pendidikan profesi auditor internal. Pedoman suatu model regresi yang ideal adalah tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen nilai VIF dan tolerance disekitar angka 1 serta koefisien korelasi antar variabel independen haruslah dibawah 0,5.
Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal yakni variabel orthogonal adalah variabel
independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Imam Ghozali, 2005:91.
b Uji Normalitas
Uji normalitas menguji suatu model regresi yaitu variabel dependen, variabel independen maupun keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau paling tidak mendekati normal. Untuk
mendeteksi normalitas dapat menggunakan analisa grafik dengan melihat grafik normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual.
Deteksinya dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik.
Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut adalah: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh pengalaman kerja dan pendidikan profesi auditor internal terhadap kemampuan mendeteksi fraud melalui analisis regresi
berganda. Terdapat tiga macam pengujian dalam analisis regresi berganda, yaitu:
a Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model variabel independen dalam
menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel independen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
b Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Uji signifikansi t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Salah satu cara untuk melakukan uji t adalah dengan melihat nilai Sig. pada tabel statistik t.
Apabila nilai Sig. di bawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Untuk itu dapat dilakukan uji hipotesis pada masing-masing
variabel independen, yaitu: 1. Untuk menguji hipotesis pertama
Ho1: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pangalaman Kerja Auditor Internal terhadap Kemampuan
Mendeteksi Fraud. Ha1: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
Pangalaman Kerja Auditor Internal terhadap Kemampuan Mendeteksi Fraud.
Kriteria pengujian: = 0,05
Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak Jika probabilitas 0,05 maka Ho tidak ditolak
2. Untuk menguji hipotesis kedua Ho2: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
Pendidikan Profesi Auditor Internal terhadap Kemampuan Mendeteksi Fraud.
Ha2: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pendidikan Profesi Auditor Internal terhadap Kemampuan
Mendeteksi Fraud.
Kriteria pengujian: = 0,05
Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak Jika probabilitas 0,05 maka Ho tidak ditolak
c Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Nilai Sig. pada tabel statistik F digunakan dalam pengujian untuk mengetahui apakah variasi nilai
variabel independen Pengalaman Kerja dan Pendidikan Profesi Auditor Internal secara bersama-sama dapat menjelaskan variasi
nilai variabel dependen Kemampuan Mendeteksi Fraud. Apabila nilai Sig. di bawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa menerima
hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Dengan hipotesis sebagai berikut: Ho3: Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara Pengalaman Kerja dan Pendidikan Profesi Auditor Internal terhadap Kemampuan Mendeteksi Fraud.
Ha3: Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pengalaman Kerja dan Pendidikan Profesi
Auditor Internal terhadap Kemampuan Mendeteksi Fraud.
Kriteria pengujian: = 0,05
Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak Jika probabilitas 0,05 maka Ho tidak ditolak
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Yayasan Pendidikan Internal Audit
YPIA yang beralamat di Jalan Raya Pasar Minggu kavling 34 Gedung Graha Sucofindo lantai 3 Jakarta Selatan 12780. Pada penelitian ini penulis
mencoba untuk mengukur pengaruh pengalaman kerja dan pendidikan profesi auditor internal terhadap kemampuan mendeteksi fraud, di mana
objek penelitian adalah para auditor internal peserta pelatihan yang diadakan di YPIA.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui metode penyebaran kuesioner penelitian yang dibagikan secara langsung kepada
para responden melalui bantuan perantara pihak YPIA. Penyebaran kuesioner dilakukan di sepanjang bulan Mei 2008, dengan pembagian
kuesioner sebanyak 50 buah. Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini: