Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Komplikasi Appendicitis Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara proporsi komplikasi appendicitis berdasarkan penatalaksanaan medis.

5.3.5. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Komplikasi Appendicitis

Lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi appendicitis penderita appendicitis rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.13. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Komplikasi Appendicitis Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2007-2011 Komplikasi Appendicitis Lama Rawatan Rata-rata Hari n Mean SD Peritonitis 19 8,05 3,674 Tidak ada komplikasi 167 8,17 3,740 t=0,134 df=184 p=0,894 Berdasarkan tabel 5.13. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata 19 penderita appendicitis dengan komplikasi peritonitis adalah 8,05 hari dan 167 penderita appendicitis dengan status tidak ada komplikasi yaitu 8,17 hari. Hasil analisa statistik menggunakan uji t-test didapat nilai p0,05 yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi appendicitis.

5.3.6. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis penderita apspendicitis rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa bahwa proporsi penderita penderita appendicitis pada laki-laki kelompok umur 5-13 tahun 16,1, kemudian menurun pada kelompok umur 14-22 tahun 13,6, dan proporsi pada laki-laki tertinggi pada kelompok umur 23-31 tahun 25,9. Hal ini karena pada kelompok umur 23-31 tahun laki-laki memiliki pola makan yang tidak teratur karena faktor aktivitas kerja yang padat. Pada kelompok umur 32-40 tahun menurun menjadi14,8, menurun kembali pada kelompok41-49 tahun 12,4, pada kelompok 50-58 tahun turun menjadi 8,6,kemudian turun lagi menjadi 3,7 pada kelompok 59-67 tahun, meningkat pada kelompok umur 68-76 tahun 4,9, kemudian pada laki-laki kelompok umur 77-85 tahun tidak terdapat penderita appendicitis. Berdasarkan proporsi penderita appendicitis pada perempuan kelompok umur 5-13 tahun 10,5, proporsi pada perempuan tertinggi pada kelompok umur 14-22 tahun 34,3. Hal ini karena faktor pola makan perempuan yang tidak teratur serta menjalani pola diet yang salah sehingga asupan gizi terutama serat rendah. Pada kelompok umur 23-31 tahun menurun menjadi 12,4, kemudian meningkat menjadi 22,9 pada kelompok umur 32-40 tahun. Terjadi penurunan lagi pada kelompok umur 41-49 tahun menjadi9,5. Proporsi pada kelompok umur 50-58 tahun dan 59- 67 tahun 3,8. Pada kelompok umur 68-76 tahun penderita appendicitis, ada penurunan lagimenjadi 1,9, dan kemudian sangat menurun pada kelompok umur 77-85 tahun menjadi 0,9. Distribusi proporsi jenis kelamin adalah laki-laki 43,5 dan perempuan 56,5 dengan sex ratio 1 : 1,3. Umur terendah berusia 5 tahun dan tertinggi 84 tahun. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Appendicitis dapat terjadi pada semua umur, paling sering pada umur10-30 tahun dan jarang pada anak-anak dan orang tua dengan rasio pria : wanita sebanding.Appendicitis berhubungan dengan obstruksi karena hiperplasi jaringan limfoid submukosa yang meningkat selama pubertas sampai puncaknya berjumlah sekitar 200 folikel pada usia 12-20 tahun dan menetap saat dewasa. Setelah itu, jaringan limfoid submukosa mengalami atropi dan menghilang pada usia 60 tahun.Selain itu, fekalith juga merupakan penyebab obstruksi lumen appendiks. Fekalith berhubungan dengan konsumsi diet rendah serat yang menyebabkan konstipasi. Konstipasi dapat menaikkan tekanan intracaecal sehingga terjadi sumbatan fungsional appendiks. 17 Appendicitis pada kelompok umur anak-anak disebabkan oleh dinding apendiks yang masih tipis, anak kurang komunikatif sehingga memeperpanjang waktu diagnosis dan proses perdindingan kurang sempurna. Appendicitis pada kelompok umur orang tua disebabkan adanya gejala yang samar, keterlambatan berobat, adanya perubahan anotomi apendiks berupa penyempitan lumen, dan arteriosklerosis. 22 Penelitian Murtala 2004 di IRD Bedah RS. Wahidin Sudirohusodo Makassarpada 97 penderita appendicitis berusia diatas 14 tahun didapat 53 orang 54,6 perempuandan 44 orang 45,4 laki-laki, serta kelompok umur 16-30 tahun 72 orang 76,3, 31-45 tahun 20 orang 20,6, dan 46-60 tahun 3 orang 3,1. 44 Hasil penelitian Martalena 2008 dengan desain case series, proporsi tertinggi pada umur 16-30 tahun 56,3 dan terendah ≤15 tahun 7,1. 21 Penelitian Jehan 2001 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dengan desain cross sectional didapat proporsi umur tertinggi 15-30 tahun 68,3 dan terendah 51-60 tahun 1,7.Proporsi jenis kelamin yaitu perempuan 51,7 dan laki- laki 48,3 dengan sex ratio 1,1 :1. 20

b. Suku