Jenis Appendicitis Komplikasi Appendicitis

6.1.4. Jenis Appendicitis

Proporsi penderita appendicitis berdasarkan jenis appendicitis yang dirawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2007-2011dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.7. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Appendicitis Berdasarkan Jenis Appendicitis yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Berdasarkan Data Tahun 2007-2011 Dari gambar 6.7. dapat dilihat bahwa proporsi appendicitis kronis adalah yang paling tertinggi yaitu sebesar 43,6 dan yang terendah adalah appendicitis abses yaitu sebesar 0,5. Proporsi appendicitis perforasi sebesar 17,7 dan appendicitis infiltrasi sebesar 14,5. Appendicitis kronis merupakan lanjutan appendicitis akut supuratif sebagai proses radang yang persisten akibat infeksi mikroorganisme dengan virulensi rendah, khususnya obstruksi parsial terhadap lumen. Diagnosa appendicitis kronis baru dapat ditegakkan jika ada riwayat serangan nyeri berulang di perut kanan bawah lebih dari dua minggu, radang kronik appendiks 43.6 23.7 17.7 14.5 0.5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kronis Akut Perforasi Infiltrasi Abses Jenis Apendicitis Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara secara makroskopik dan mikroskopik. 37 Appendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh dengan sempurna, tetapi akan membentuk jaringan parut. Jaringan ini menyebabkan terjadinya perlengketan dengan jaringan sekitarnya menimbulkan keluhan pada perut kanan bawah dan mengalami peradangan kembali. 22 Penelitian Silvia 2010 dengan desain case seriesdidapat proporsi appendicitis kronis44,8, akut28,2, infiltrat 10,3, perforasi 8,6 dan abses8,1. 31 Penelitian Murtala 2004 dengan desain cross sectional didapat proporsi appendicitis kronis 68, dan appendicitis abses 16,5. 44

6.1.5. Komplikasi Appendicitis

Proporsi penderita appendicitis berdasarkan komplikasi appendicitisyang dirawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.8. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Appendicitis Berdasarkan Komplikasi Appendicitis yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Berdasarkan Data Tahun 2007-2011 89.8 10.2 Tidak ada komplikasi Peritonitis Komplikasi Appendicitis Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dari gambar 6.8. dapat dilihat bahwa proporsi ada komplikasi 10,2. Komplikasi terjadi akibat keterlambatan penanganan appendicitis, baik dari penderita maupun tenaga medis. 39 Tingginya proporsi penderita tanpa komplikasi dapat diasumsikan bahwa penderita cepat mencari pengobatan sebelum kondisi gawat dan ketepatan diagnosa dokter untuk melakukan penanganan yang tepat. Walaupun ada komplikasi ternyata semuanya dapat ditangani dengan baik sehingga tidak ada kasus yang meninggal.Penelitian Martalena 2008 dengan desain case series didapat proporsi tidak memiliki komplikasi 85,7 dan ada komplikasi 14,3. 21 Peritonitis adalah peradangan peritoneum, merupakan komplikasi berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis. Bila infeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum menyebabkan timbulnya peritonitis umum. Aktivitas peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik, usus meregang, dan hilangnya cairan elektrolit mengakibatkan dehidrasi, syok, gangguan sirkulasi, dan oligouria. 27 Peritonitis disertai rasa sakit perut yang semakin hebat, muntah, nyeri abdomen, demam, dan leukositosis. Biasanya, akibat dari infeksi klebsiella, Proteus,dan Pseudomonas. 28 Penelitian Martalena 2008 dengan desain case series didapat proporsi peritonitis 55,6, abses 11,1, dan perforasi 33,3. 21

6.1.6. Penatalaksanaan Medis