19 makna suatu teks. Penulis cerita menggunakan kepercayaan masyarakat,
ungkapan sehari-hari, peribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno bahkan mungkin ungkapan yang diambil dari ayat-ayat suci untuk memperkuat pesan
utama. Penggunaan metafora ini sebagai landasan berfikir atas pendapat atau gagasan tertentu kepada publik.
39
Tabel Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Sumber : Alex Sobur, Analisis Teks Media
E. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian Pengemasan Pesan Moral Dalam Film: Analisis Framing Film “Emak Ingin Naik Haji”, peneliti terinspirasi pada skrisi-skripsi
terdahulu. Diantaranya Analisis Framing Film Ketika Cinta Bertasbih 2 oleh Nur Ani Handayani. Persamaannya yaitu sama-sama membahas analisis framing
terhadap film. Perbedaannya yaitu di skripsi ini menggunakan analisis framing
39
Poespoprodjo, Logika Scientifika: Pengantar Dialektika dan Ilmu, h. 259.
Struktur Perangkat Framing
Struktur Yang Di amati SINTAKSIS
Cara wartawan menyusun cerita
1. Skema berita Judul, latar informasi,
pelaku dan dialog
SKRIP Cara wartawan
mengisahkan cerita 2. Kelengkapan cerita
unsur-unsur skenario film
Konstruksi dramatik, scene
TEMATIK Cara wartawan menulis
cerita 3. Detail
4. Koherensi 5. Bentuk Kalimat
6. Kata Ganti Tema, Proposisi dan
kalimat
RETORIS Cara wartawan
menekankan cerita 7. Leksikon
8. Metafora Kata, Idiom, Gambar,
Foto, Grafik
20 model Gamson dan Modigliani.
40
Skripsi yang kedua yaitu Analisis Framing Pemberitaan Kampanye Politik Pilkada DKI Jakarta Di Koran Harian Warta
Kota. Persamaan dari skripsi ini adalah sama-sama membahas analisis framing. Sedangkan pebedaannya dimana skripsi ini subjek yang diteliti adalah
pemberitaan kampanye politik pilkada DKI Jakarta di Koran warta kota.
41
Skripsi yang ketiga yaitu Analisis Framing Pesan Moral Film Get Married oleh Yayu
Rulia. Persamaan dari skripsi ini adalah sama-sama membahas analisis Framing mengenai pengemasan pesan moral. Sedangkan perbedaannya terletak pada
subjek yang diteliti adalah Film Get Married.
42
Skripsi yang keempat yaitu Analisis Isi Pesan Dakwah Film “Emak Ingin Naik Haji”. Persamaannya yaitu
sama-sama menggunakan subjek Film yang sama yaitu Film “Emak Ingin Naik Haji”. Sedangkan perbedaannya yaitu pada objek yang diteliti adalah Analisis Isi
Pesan Dakwah.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut memiliki beberapa sub-bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penelitian.
40
Nur Ani Handayani, Analisis Framing Film Ketika Cinta Bertasbih 2, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2009.
41
Sarmoko, Analisis Framing Pemberitaan Kampanye Politik Pilkada DKI Jakarta Di Koran Harian Warta Kota, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2009.
42
Yayu Rulia, Analisis Framing Pesan Moral Film Get Married, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2009.
21 BAB II
LANDASAN TEORITIS membahas teori agenda setting media, konseptualisasi film, definisi pesan, konseptualisasi framing.
BAB III GAMBARAN UMUN FILM EMAK INGIN NAIK HAJI yang terdiri
dari Latar Belakang Pembuatan Film Emak Ingin Naik Haji, Tim Produksi Film Emak Ingin Naik Haji, Pemeran Tokoh Film Emak
Ingin Naik Haji, Deskripsi Karakter Pemain Film Emak Ingin Naik Haji, Sinopsi Film Emak Ingin Naik Haji.
BAB IV ANALISIS FRAMING FILM EMAK INGIN NAIK HAJI membahas
hasil penelitian yang berisi tentang bagaimana pengemasan pesan dan realitas simbolik apa saja yang disajikan Aditya Gumay dalam film
Emak Ingin Naik Haji. BAB V PENUTUP yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
22
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Teori Agenda Setting Media
Jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.
Teori ini menyatakan bahwa media assa mengangkat sejumlah isu dan mengabaikan isu
yang lain dalam rangka menjadikan suatu isu atau peristiwa sebagai wacana publik. Publik cenderung untuk mengetahui isu yang diangkat oleh media massa
dan mengadopsi perhatian terhadap suatu isu berdasarkan urutan yang dipilihkan oleh media massa.
Maxwel McCombs dan Donald L. Shaw adalah orang yang pertama kali memperkenalkan teori agenda setting ini. Teori ini muncul sekitar tahun 1973
dengan publikasi pertamanya “The Agenda Setting of The Mass Media.”
43
Munculnya Teori Agenda Setting merupakan respons terhadap beberapa teori yang telah ada sebelumnya. Teori sebelumnya yang merujuk pada paradigma
Magic Bullet, paradigma ini dipengaruhi situasi perang dunia II dan masa kejayaan Hitler, sehingga media menjadi corong utama kekuasaan. Magic Bullet
menganggap bahwa media mempunyai pengaruh yang besar dan efek langsung pada audiens yang menjadi komunikan.
44
Seorang teoritisi Agenda Setting, Cohen, faktanya media tidak selalu berhasil
43
Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, RajaGrafindo Persada, 2007, h. 195.
44
Teori Komunikasi http:cahpct.prigadshop.comwpcontentuploads200910 theorycommunication.html, diakses pada tanggal 17 Maret 2011 pada Pukul 15.00.