Latar Belakang Pembuatan Film Emak Ingin Naik Haji

40

BAB III GAMBARAN UMUM FILM EMAK INGIN NAIK HAJI

A. Latar Belakang Pembuatan Film Emak Ingin Naik Haji

Film yang disutradarai oleh seorang berbakat, yaitu Aditya Gumay. Film ini awalnya diangkat dari sebuah cerpen di majalah, karya Asma Nadia yang berjudul “Emak Ingin Naik Haji.” Film yang meledak pada November 2009 ini banyak menarik khalayak untuk menonton film tersebut. Film yang diproduksi oleh Mizan Productions setelah sebelumnya memproduksi dua film box office yaitu Laskar Pelangi dan Garuda Di Dadaku. Film yang memotret realitas hidup yang terjadi di masyarakat ini digarap dengan apik, sehingga dapat mengaduk emosi dan membuat penonton larut sepanjang film. Film ini utamanya bercerita tentang keseharian kita, tentang cinta tulus dan tak terbatas antara seorang ibu dan anaknya. Atas dasar itulah sang anak Zein berupaya dengan sekuatnya mewujudkan mimpi emak untuk haji, seperti juga mimpi setiap muslim untuk melakukan perjalanan spiritual puncak itu. Meski menyangga hidup dengan membuat kue untuk dititip jual di pasar dan untuk keperluan perhelatan para tetangga, emak sederhana ini mencoba menabung sedikit demi sedikit untuk biaya naik haji. 84 Karena film ini diangkat hanya dari sebuah cerpen, yang hanya seperti sebuah sinopsis tentu sangat kurang materinya untuk diangkat menjadi sebuah skenario film 84 Catatan Aditya Gumay http:emakinginnaikhaji.com catatan-aditya gumay-sutradara- film-emak-ingin-naik-haji, diakses pada tanggal 31 Januari 2011 pada pukul 09.30. 41 yang berdurasi sekitar 90 Menit. Berbeda dengan kebanyakan film yang diangkat dari novel yang malah ketika dijadikan scenario banyak bagian cerita yang dikurangi. Aditya Gumay, pengurus sanggar Lenong Bocah dan pemimpin sanggar Ananda, seperti telah sangat berpengalaman dalam menyantroni film ini. Bahkan mengalahi kualitas dari sineas lokal yang telah berpuluh-puluh film diproduksi. Untuk filmnya ini, Aditya mengajak penonton untuk belajar bagaimana sikap kita jika ada di posisi para karakter. Tanpa ada kesan penguliahan dini. Ditambah juga bagaimana Aditya memfokuskan dunia kehajian dengan berbagai aspek dan subjek. Di sini jelas kita sadar dan tau jika gelar haji bukan semata tuntutan Tuhan, tetapi juga dengan maksud lain. Gengsi, tujuan reklame promosi kampanye, serta kesombongan belaka. Lewat karakter Emaklah, arti haji dipaparkan dengan benar dan penuh kebijkasanaan. Bagaimana proses Emak menggapai cita-citanya tidak hanya patut diikuti tetapi juga dipelajari setiap detail-nya. Niscaya, guliran itulah yang akan membuat kelopak mata Anda basah dengan sendirinya. Film ini diharapkan nantinya akan menjadi film yang memberikan hawa segar perfilman Indonesia. Film ini mengadaptasi dari sebuah cerita pendek milik Asma Nadia yang coba diangkat ke layar lebar dengan sentuhan cerita yang sangat menarik dan menyentuh untuk film Emak Ingin Naik Haji ini, tidak terlalu sullit meraup penonton untuk datang menyaksikan film ini yang nota benenya mayoritas penduduk indonesia adalah muslim. Hasil buah karya dari Produksi Mizan yang mampu melahirkan kreatif sineas cerdas yang lama tidak muncul, Aditya Gumay, Momentum bulan Haji 42 menjadi kekuatan film ini untuk Anda yang ingin membahagiakan orang tua. Sineas muda berbakat Aditya Gumay bersama dengan Ati Kanser, Didi Petet dan Niniek L Karim sebagai artis senior bersama berkolaborasi dengan bintang muda berbakat Reza Rahadian dan Ayu Pratiwi. Betul-betul menjadi sesuatu yang menantang untuk menerjemahkan sebuah karya sastra walau bukan novel tapi cerpen karya Asma Nadia tapi tetaplah bahasa gambar menjadi sebuah pengalaman yang baru. Aditya Gumay bersama dengan Adenin Adian sebagai penulis skenario mampu menterjemahkan bahasa bertutur prosa Asma Nadia ke dalam visualisasi pop. Film Emak Ingin Naik Haji sendiri diangkat dari sebuah cerpen karya penulis Asma Nadia yang kini sudah dibuatkan buku. Kendati ini adalah karyanya yang pertama difilmkan, ibu dua anak ini ternyata sudah hampir menulis lebih dari 40 buku. Hadir juga dalam pemutaran perdana film ini, teman-teman dari milis productions pembaca Asma Nadia yang memenuhi gedung bioskop. Tema yang diangkat oleh film Emak Ingin Naik Haji memang bisa dibilang sangat islami, karena haji identik dengan Islam namun film ini bisa dinikmati oleh semua orang. Film ini juga tidak bermaksud menggurui ataupun membanggakan agama itu sendiri. Di cerpen tidak ada penjelasan tentang norma tokoh seperti H. Saun, Hj. Markonah, Pak Joko, Nyonya Nonik, dll. Sehingga untuk memudahkannya sang penulis scenario yaitu Adenin Adlan memberikan nama dan latar belakang mereka lebih diperjelas. Selain itu Adenin Adlan juga menambahkan beberapa konflik seperti tetangga Emak yang sangat miskin sampai memakan bangkai burung piaraan Zein. Dan tokoh Dika anak H. Saun yang keritis mengenai beberapa 43 hukum di Al-Qur’an yang bertentangan dengan hadits serta tokoh Alifa anak tertua H. Saun yang sangat berperan penting dalam alur cerita film ini. Oleh karena itu film ini lebih menarik dari cerpennya karena lebih banyak konflik di dalamnya dan banyak hikmah yang dapat diambil penonton. Ini sebuah nilai tambah yang tak terkira. 85 Selain itu, beberapa musisi menghiasi film ini dengan lagu-lagu mereka. Pertama adalah Iwan Abdurrahman, dengan lagu berjudul Cerita Buat Orang yang Lupa. Abah Iwan, begitu biasanya dia dipanggil, adalah pencipta lagu abadi seperti Flamboyan danMelati dari Jayagiri. Ki Slamet Gundono, yang terkenal dengan julukan dalang wayang suket itu, menampilkan potongan lagunya yang berjudul Tuhan Maha Dalangyang magis. Sulis, penyanyi muda yang populer dengan lagu-lagu Islami, menyanyikan lagu Merindumu. Yang terakhir adalah Haddad Alwi. Selain itu, produksi ini juga melibatkan tim kreatif Mizan Productions yang terdiri dari Salman Aristo, Ifa Isfansyah, dan Hikmat Darmawan. Masukan dari tim ini menambah bobot kualitas film Emak Ingin Naik Haji. 86

1. Tim Produksi Film “Emak Ingin Naik Haji”

Sutradara :Aditya Gumay Produser :Putut Widjanarko, Aves Produser Eksekutif :Haidar Bagir Co Produser :Gangsar Sukrisno, M Machdom Penulis Skenario :Adenin Adlan, Aditya Gumay Desain Produksi :Haryanto Corakh 85 Catatan Adenin Adlan http:emakinginnaikhaji.com catatan-adenin adlan-penulis- skenario-film-emak-ingin-naik-haji, diakses pada tanggal 31 Januari 2011 pada pukul 09.45. 86 Catatan Putut Widjanarko http:emakinginnaikhaji.com catatan-putut widjanarko- penulis-skenario-film-emak-ingin-naik-haji, diakses pada tanggal 31 Januari 2011 pada pukul 13.00. 44 Pimpinan Produksi : Boy Whitemore Penata Artistik : Herlin Lanang Penata Kostum Rias : Hanz Perez Supervisi Penata Suara : Irwan Ali Akbar Penata Suara : Edo WF Sitanggang Penata Musik : Adam S Permana Editor : Cesa David Lukmansyah, Dhimas Adhi Putra Koordinator Tehnik : Amir Gumay Sumber : Aditya Gumay dan Adenin Adlan, EMAK INGIN NAIK HAJI Sebuah Skenario

2. Pemeran Tokoh Film “Emak Ingin Naik Haji”

Emak : Aty Kanser Zein : Reza Rahardian Haji Saun : Didi Petet Hj. Markonah Istri Haji Saun : Niniek L. Karim Pak Joko : Aswin Fabanyo Nyonya Nonik Istri Pak Joko : Henidar Amroe Pak Ustad : Jefri Al-Bukhori Alifa Anak Pertama Haji Saun : Ayu Pratiwi Zia Mantan Isteri Zein : Helsi Herlinda Yanti Sekretaris dan Selingkuhan Pak Joko : Cut Memey Dika Anak Kedua Haji Saun : Gagan Ramdhani Nita Anak Ketiga Haji Saun : Alexia Deni Suami Aliva : Dedi Maulana Siti Pembantu Rumah Tangga Pak Joko : Genta Windi Sumber : Aditya Gumay dan Adenin Adlan, EMAK INGIN NAIK HAJI Sebuah Skenario 45

B. Sinopsis Film Emak Ingin Naik Haji