Konstruksi Realitas LANDASAN TEORITIS

26

B. Konstruksi Realitas

Dalam konstruksi realitas bahasa merupakan unsur utama. Ia merupakan instrumen pokok untuk menceritakan realitas. Pilihan kata dan cara penyajian suatu realitas turut menentukan bentuk konstruksi realitas dan sekaligus menetukan makna yang muncul dari bahasa. 51 Istilah Konstruksi realitas menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dalam buku yang berjudul Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Dalam buku tersebut mereka menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan innteraksinya, dimana individu secara intens menciptakan suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Berger dan Luckmann memulai penjelasan realitas sosial dengan memisahkan pemahaman “kenyataan” dan “pengetahuan” mereka mengartikan realitas sebagai kualitas yang terdapat dalam realitas-realitas, yang diakui memiliki keberadaan yang tidak bergantung kepada kehendak kita sendiri. Sementara pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bahwa realias-realita situ nyata dan memilki karakteristik secara spesifik. 52 Teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas terjadi secara simultan melalui 3 proses sosial, yaitu eksternalisasi, objektifasi, dan internalisasi. Proses ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam masyarakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif, subjektif, dan simbolis. 53 51 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotik, dan Framing, Bandung: Rosdakarya, 2009, h. 90-91. 52 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotik, dan Framing, h. 91. 53 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, h. 85-86. 27 1. Realitas Objektif Menurut Subiakto yang dikutip oleh Burhan Bungin bahwa realitas objektif adalah realitas yang terbentuk dari pengalaman di dunia objektif yang berada di luar diri individu, dan realitas ini dianggap sebagai kenyataan. Objektivitas baru bisa terjadi melalui penegasan berulang-ulang yang diberikan oleh orang lain. 2. Realitas Simbolis Realitas simbolis adalah merupakan ekpresi simbolis dari realitas objektif dalam berbagai bentuk. Pada tingkat generalitas yang paling tinggi, manusia menciptakan dunia dalam makna simbolik yang universal, yaitu pandangan hidupnya yang menyeluruh, yang memberi legitimasi yang berfungsi untuk membuat objektif dan subjektif yang masuk akal dan mengatur bentuk-bentuk sosial serta memberi makna pada berbagai bidang kehidupan. 3. Realitas Subjektif Realitas subjektif adalah realitas yang terbentuk sebagai proses penyerapan kembali realitas objektif dan simbolis ke dalam individu melalui proses internalisasi. 54 Dapat dikatakan institusi masyarakat tercipta dan dipertahankan atau diubah melalui tindakan dan interaksi manusia. Meskipun masyarakat dan institusi sosial terlihat secara objektif, namun pada kenyataannya semuanya dibangun dalam definisi subjektif melalui interaksi. 4. Tahap Konstruksi Sosial Pada Media Massa Substansi teori dan pendekatan konstruksi atas realitas Berger dan Luckmann adalah proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui bahasa dalam 54 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007, h. 192. 28 kehidupan sehari-hari pada sebuah komunitas primer dan semi sekunder. Basis sosial teori dan pendekatan ini adalah masyarakat transisi modern di Amerika Serikat tahun 1960-an, di mana media massa belum menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan. 55

C. Konseptualisasi Film