45
B. Sinopsis Film Emak Ingin Naik Haji
Emak, seorang wanita berusia lanjut yang sabar, tulus, dan penuh kebaikan hati, seperti umat Islam lainnya, sangat ingin menunaikan ibadah haji. Sayangnya,
Emak tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginannya. Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue.
Emak, seorang janda tua penjual kue keliling. Dia tinggal bersama anak lelaki keduanya yang berusia 30 tahun bernama zein, seorang duda penjual
lukisan kaligrafi. Emak memiliki kerinduan dan impian yang disimpannya sekian lama, yaitu naik haji. Dia pun menabung bertahun-tahun untuk mewujudkan
impiannya tersebut. Ironisnya, di depan rumah sederhana Emak yang semipermanen
berdinding kayu, berdiri menjulang rumah mewah milik Haji Saun—pengusaha besi tua dan jual-beli kapal yang kaya raya. Hampir setiap tahun Haji Saun
berangkat haji atau umrah bersama keluarganya. Zein menyadari impian Emak. Dia merasa menjadi anak yang tidak
berguna. Untuk biaya sehari-hari pun dia belum bisa memenuhi karena lukisan kaligrafinya sangat jarang dibeli orang. Beban hidup mereka bertambah saat anak
Zein sakit dan harus dioperasi. Emak sudah mengikhlaskan tabungan hajinya untuk biaya rumah sakit tapi Zein menolak. Dia malah menyusun rencana untuk
mencuri uang milik Haji Saun. Tetapi ditengah aksinya Zein tersadar bahwa itu perbuatan yang sangat tak pantas. Dia pun mengurungkan niatnya. Namun, saat
melompat pagar hendak pulang, beberapa warga kampung memergokinya. Zein pun dikejar.
Ada juga sedikit tambahan uang dari Zein, anaknya yang duda, penjual lukisan keliling. Walaupun Emak tahu bahwa pergi haji adalah salah satu hal yang
mungkin sulit diraih, Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi
46 rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan
Emak, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak. Emak, seorang wanita paruh baya yang juga sama seperti umat Islam
lainnya, sangat ingin menunaikan ibadah Rukun Islam yang kelima yaitu pergi haji, seperti yang setiap tahun selalu dilakukan oleh keluarga Juragan Haji,
tetangga Emak yang kaya raya. Tetapi sayangnya, Emak tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk mewujudkan keinginannya.
Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue yang dititipkan di warung atau pesanan orang yang mengadakan syukuran. Kalau
beruntung, ada juga sedikit tambahan uang dari Zein, anaknya yang berjualan lukisan keliling. Namun, walaupun Emak tahu bahwa naik haji adalah salah satu
hal yang mungkin sulit diraih, tetapi Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank.
Zein, yang melihat kegigihan Emak, juga berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak.
Tapi, Keterbatasannya sebagai penjual lukisan keliling, serta masalah- masalah yang diwarisinya dari perkawinannya yang gagal, menyebabkan Zein
hampir-hampir putus asa dan nekat. Sementara, tetangga Emak yang kaya raya sudah beberapa kali menunaikan haji, apalagi pergi umroh. Di tempat lain ada
orang berniat menunaikan haji hanya untuk kepentingan politik. Diwarnai berbagai drama yang saling jalin-berkelin dan, film ini berkisah tentang ketulusan
hati dan kerinduan kepada Tuhan, serta kecintaan luar biasa seorang anak kepada ibunya.
87
87
Sinopsis Emak Ingin Naik Haji http:acidarmy06.blogspot.com200912emak-ingin- naik-haji.html, diakses pada tanggal 31 Januari 2011 pada pukul 11.00.
47
BAB IV ANALISIS FRAMING FILM EMAK INGIN NAIK HAJI