Payment Online System Analisis Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Melalui Payment Online System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Bumi Dan Bangunan

39 1. Kepatuhan pajak sukarela 2. Prinsip-prinsip self assessment 3. Menyediakan informasi kepada Wajib Pajak 4. Kecepatan dalam menemukan masalah-masalah yang berhubungan dengan Surat Pemberitahuan SPT dan pembayaran 5. Peningkatan dalam kontrol dan supervise 6. Sanksi yang tepat. Dalam meningkatkan efisiensi administrasi perpajakan secara khusus dapat distimulasi oleh: 1. Penyediaan unit-unit khusus untuk perusahaan besar 2. Peningkatan perpajakan khusus untuk Wajib Pajak kecil 3. Penggunaan jasa perbankan untuk pemungutan pajak, dan lain-lain. Menurut Sulistyani 2010:62, dalam reformasi administrasi perpajakan tersebut, perubahan-perubahan yang dilakukan meliputi bidang-bidang berikut: 1. Struktur organisasi 2. Business process dan teknologi informasi dan komunikasi 3. Manajemen sumber daya alam 4. Pelaksanaan good governance

C. Payment Online System

1. Pengertian Payment Online System

Menurut Yu et. al 2002, Seiring dengan perkembangan dunia internet dan dunia perdagangan elektronik e-commerce yang sangat pesat, muncul system pembayaran baru, yaitu sistem pembayaran elektronik e- payment. E-commerce berkembang dengan pesat karena karakteristik 40 internet yang terbuka, cepat, anonim, digital, dan dapat diakses secara global. Karakteristik tersebut sangat mendukung aktivitas dunia bisnis yang real-time, termasuk periklanan, permintaan, negoisasi, pelelangan, pemesanan dan pembayaran untuk suatu barang tertentu. Menurut Siahaan 2009:335, Fasilitas perbankan elektronik adalah fasilitas pelayanan perbankan secara elektronik seperti anjungan tunai mandiri ATM, phone banking, internet banking atau fasilitas perbankan elektronik lainnya. Menurut Sulityani 2010: 67, e-Payment adalah pembayaran pajak secara online dengan transaksi pembayaran melalui perangkat elektronik perbankan, yaitu melalui Automatic Teller Machine ATM, Internet Banking ataupun Teller Bank yang online di seluruh Indonesia. Menurut Wahyu 2005:1, Electronic payment merupakan system pembayaran yang mendukung pada e-commerce dan memberi keuntungan pada transaksi bisnis dengan meningkatkan layanan kepada pelanggan, peningkatan proses cash management, hemat waktu dan efisien, transaksi pembayaran dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dengan berbagai media dan tidak terbatas. Layanan e-payment digunakan untuk berbagai kebutuhan melalui Payment Media Bank ATM, phone banking, internet banking, mobile banking, teller. Menurut Dindie, et al 2008:3, Online banking atau internet perbankan adalah suatu istilah yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran dan lain-lain melalui suatu bank dengan media internet, credit union, atau secure website. Hal ini mengizinkan pelanggan untuk melakukan kegiatan perbankan mereka diluar jam kerja bank dan dari mana pun dimana akses internet tersedia. 41 Menurut Siahaan 2009:333, POS PBB merupakan suatu aplikasi pendukung Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak SISMIOP yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak yang berhubungan dengan pembayaran PBB dan pemantauannya. Menurut Prihandono 2004:1, POS PBB adalah suatu aplikasi pendukung SISMIOP yang berfungsi meningkatkan pelayanan informasi wajib pajak yang berhubungan dengan PBB dan pemantauannya, juga telah dikembangkan aplikasi pembayaran online PBB melalui ATM. Menurut Adinur et al 2006:15, POS PBB, aplikasi ini memungkinkan wajib pajak membayar PBB di setiap tempat yang telah menjalankan POS, tanpa terkait dengan wilayah administrasi. POS pertama kali dijalankan pada Agustus 1999 di DKI Jakarta. Pada tahun 2003 aplikasi ini dikembangkan menjadi aplikasi e-payment, sehingga wajib pajak dapat membayar PBB lewat ATM Automatic Teller Machine Bank BCA di seluruh Indonesia.

2. Tujuan Payment Online System

POS PBB dikembangkan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu Marihot, 2009:334 a. Meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dengan cara member kesempatan membayar PBB di bank tempat pembayaran manapun. b. Meningkatkan kinerja bank tempat pembayaran dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak dan meminimalkan terjadinya manipulasi. c. Menyediakan data penerimaan PBB secara akurat setiap waktu kepada pihak yang berkepentingan saja;serta 42 d. Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah pada khususnya dan Negara pada umumnya. Tujuan POS PBB adalah sebagai berikut: a. Terbentuknya sistem pembayaran PBB yang bersifat online, handal dan tentunya aman. b. Kemudahan dalam hal monitoring sebagai dasar untuk melakukan internal kontroling di masing-masing bank TP ataupun kontroling terhadap instansi terkait sehingga data yang dihasilkan cukup akurat setiap waktu dan bisa dipertanggungjawabkan. c. Menyediakan data penerimaan secara akurat setiap waktu d. User friendly memberikan kemudahan kepada bank TP dalam melayani wajib pajak e. Meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak, dengan adanya mobile payment loket pembayaran PBB keliling. Memungkinkan wajib pajak dengan mudah melakukan pembayaran PBB dimanapun dan kapanpun. f. Terciptanya system pembayaran pajak bumi dan bangunan yang sistematis, yang mampu mengakomodir semua proses kegiatan administrasi pembayaran pajak bumi dan bangunan. g. Mempermudah dalam pelayanan untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan yang dilakukan secara kolektif 43

3. Dasar Pertimbangan Penggunaan Pembayaran PBB Melalui Fasilitas Perbankan

Elektronik. Pembayaran PBB melalui fasilitas perbankan elektronik secara online dikembangkan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dan meningkatkan tertib administrasi dalam pengelolaan pembayaran PBB. a. Dari sisi pelayanan kepada wajib pajak, kelebihannya adalah: 1 Waktu pelayanannya lebih lama 2 Wajib pajak dapat membayar pajak dengan menggunakan fasilitas yang disediakan meliputi: Teller, ATM, internet, dan phone banking. 3 Dapat dibayarkan melalui ATM di seluruh Indonesia yang jumlahnya cukup banyak 4 Wajib pajak dapat membayar PBB lebih nyaman dan fleksibel sejalan dengan aktivitas wajib pajak; serta 5 Struk ATM diakui menjadi bukti pembayaran yang sah dan sebagai pengganti STTS b. Dari sisi administrasinya, kelebihannya adalah: 1 Komunikasi data pembayaran pajak menggunakan jaringan real time online, sehingga dapat menyajikan data pembayaran secara cepat dan akurat. 2 Proses rekonsiliasi pembayaran dilakukan secara cepat dan terpusat, yaitu secara harian oleh Direktorat Jenderal Pajak dengan bank penyelenggara ATM. 44 3 Pelaporan dilakukan secara sistem melalui dua arah. 4 Tidak perlu dilakukan perekaman STTS, karena status lunas secara otomatis akan terekam dalam basis data SISMIOP pada saat selesai dilakukan pembayaran Siahaan, 2009:338.

D. Kepatuhan Wajib Pajak

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Tebing Tinggi

2 92 74

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Pengaruh reformasi administrasi perpajakan, pengetahuan dasar wajib pajak tentang perpajakan, dan kesadran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan

3 25 146

Pengaruh reformasi pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak

7 72 74

PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN PERPAJAKAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 3 14

PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKANTERHADAP KINERJA PELAYANAN PERPAJAKAN PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN PERPAJAKAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 2 18

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar di KPP Pratama Pati).

0 2 17

Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan terhadap Kualitas Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak (Survei terhadap Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

0 1 18

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12