Standar Kualitas Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit Metode Percobaan

Apabila minyak atau lemak dipanaskan dapat dilakukan penetapan titik asap, titik nyala, dan titik api. Titik asap adalah temperatur pada saat minyak atau lemak menghasilkan asap tipis yang kebiru – biruan pada pemanasan tersebut. Titik nyala adalah temperatur pada saat campuran uap dari minyak dengan udara mulai terbakar. Sedangkan titik api adalah temperatur pada saat dihasilkan pembakaran yang terus – menerus, sampai habisnya contoh uji. Titik asap, titik nyala, titik api adalah kriteria penting dalam hubungannya dengan minyak yang digunakan untuk menggoreng. Titik kekeruhan ini ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran minyak atau lemak dengan pelarut lemak, seperti diketahui minyak atau lemak kelarutannya terbatas. Campuran tersebut kemudian dipanaskan sampai terbentuk larutan yang sempurna. Kemudian didinginkan dengan perlahan – lahan sampai minyak atau lemak dengan pelarutnya mulai terpisah dan mulai menjadi keruh. Temperatur pada waktu mulai terjadi kekeruhan, dikenal sebagai titik kekeruhan. S,Ketaren.2008

2.8. Standar Kualitas Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit

Standar kualitas adalah merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang mempunyai kualitas yang bermutu baik, Sebagai acuan untuk mengetahui kualitas produksi yang dihasilkan, perlu ditetapkan standar kualitas minyak sawit dan minyak inti sawit. Dengan demikian, bisa diketahui nilai efektivitas dan efisiensi suatu PKS Pabrik Kelapa Sawit. Iyung,P.2006 Universitas Sumatera Utara Standar kualitas minyak sawit dan minyak inti sawit disajikan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. STANDAR KUALITAS MINYAK DAN INTI SAWIT No Karakteristik Batasan Minyak Sawit MKS 1 Kadar asam lemak bebas 3,50 2 Kadar air 0,10 3 Kadar kotoran 0,01 4 DOBI deteriritation of bleachability index 2,40 Minyak Inti Sawit MIS 1 Kadar Air 7,00 2 Kadar Asam Lemak Bebas 1,00 3 Kadar kotoran 6,00 4 Inti pecah 25,00 5 Inti berubah warna 40,00 Sumber : Iyung 2006 Agar dapat dipasarkan, minyak kelapa sawit yang dihasilkan pabrik harus memenuhi spesifikasi mutu. Saat ini parameter kualitas yang dipersyaratkan untuk perdagangan adalah kadar air, kadar asam lemak bebas, dan kadar kotoran. Ponten,M.Naibaho.1996 Universitas Sumatera Utara 2.9.Penentuan Kadar Air dan Kadar Asam lemak Bebas Inti Sawit 2.9.1.Penentuan Kadar Air Inti Sawit Prinsip : Bahwa kadar air yang terdapat dalam minyak inti dapat ditentukan dengan cara pengeringan. Cara Perhitungan : 100 x C B A Air Kadar − = A = Berat sampel sebelum dikeringkan dalam oven B = Berat sampel sesudah dikeringkan dalam oven C = Berat sampel 2.9.2. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Inti Sawit Prinsip : Bahwa kadar Asam lemak bebas ALB dalam minyak dapat diukur dengan cara titrasi menggunakan standar alkali dalam larutan alkohol. Cara Perhitungan : 1000 Sampelx Berat V x N atx ulAsamLaur BeratMolek ALB Kadar KOH KOH = x 100 Ponten, M.Naibaho.1996 Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Metode Percobaan

Metode yang digunakan dalam penentuan kadar air adalah metode gravimetri, sedangkan Kadar Asam Lemak Bebas ALB adalah dengan metode titrimetri.

3.2 Persiapan Analisa