Tim Penulis,P.S.2000
Rendemen minyak tertinggi terdapat pada varietas Tenera yaitu sekitar 22- 24, sedangkan pada varietas Dura antara 16-18. Jenis kelapa sawit yang
diusahakan tentu saja yang mengandung rendemen minyak tinggi sebab minyak sawit merupakan hasil olahan yang utama. Sehingga tidak mengherankan jika lebih banyak
perkebunan yang menanam kelapa sawit dari varietas Tenera. Tim penulis,P.S.2000
2.3. Proses Pengolahan Inti sawit
Pengolahan inti sawit dimaksudkan untuk memperoleh inti sawit yang berasal dari biji sawit nut dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
a. Cake Breaker Convenyor Cake ampas campur biji yang berasal dari perasan dimasukkan kedalam cake
breaker convenyor. Alat ini berupa talang yang memiliki dinding rangkap dan terdapat as screw yang mempunyai pisau-pisau pemecah.
b. Depericarper Depericarper merupakan tromol panjang dan tegak yang memiliki blower pengisap.
Campuran ampas dan biji yang datang dari cake breaker convenyor akan jatuh ke depericarper. Di dalam alat ini, ampas terisap ke fibre cylone yang selanjutnya bisa
dijadikan bahan bakar untuk ketel uap. Sementara itu, bijinya jatuh ke nut polishing drum.
Universitas Sumatera Utara
c. Nut Polishing Drum Alat ini berupa drum dengan kerangka berputar dan memiliki plat pada as-nya. Biji
kelapa sawit yang telah dipisahkan dari ampasnya masuk ke dalam alat ini. Akibat putaran drum tersebut, biji-biji akan dipoles dilepaskan serat-seratnya yang masih
tertinggal pada biji oleh plat yang ada pada as.
d. Nut Bin atau nut silo Biji yang keluar dari nut polishing drum diangkut ke alat ini untuk dikeringkan. Proses
pengeringan dilakukan dengan cara mengalirkan udara panas. Biji yang akan diproses harus kering karena jika kurang kering menyebabakan biji utuh dan biji setengah
pecah terbawa pada cangkang.
e. Nut Craker nut craker merupakan alat centrifuge yang memiliki rotor berputar dengan kecepatan
dengan kecepatan tinggi 950-1000 putaran per menit. Biji-biji dari nut bin akan masuk ke dalam alat ini. Campuran pecahan ini selanjutnya akan disalurkan ke hydrocyclone.
f. Hydrocyclone inti dan cangkang yang masih tercampur akan dipisahkan dalam alat ini berdasarkan
gaya sentrifugal dan perbedaan berat jenis. Berat jenis cangkang 1,3 dan berat jenis inti 1,08.
g. kernel Bin atau kernel silo Alat ini berfungsi untuk mengeringkan inti yang telah terpisah dari cangkang dengan
mengalirkan udara panas atau uap.
Universitas Sumatera Utara
h. Kernel cyclone atau kernel winnowing plant Inti yang sudah kering dialirkan ke alat ini untuk membuang ampas yang masih
terdapat pada inti.
i. Gudang Kernel Inti disimpan di gudang inti sebelum diekspor.
Sunarko.2007
2.4.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Mutu Minyak Inti Sawit
Rendahnya mutu minyak inti sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Berikut ini akan dikemukakan beberapa hal yang secara langsung berkaitan dengan
penurunan mutu minyak sawit dan sekaligus cara pencegahannya :
1.Air Air merupakan media untuk proses reaksi biokimia seperti pembentukan asam lemak
bebas, pemecahan protein dan hidrolisa karbohidrat,yang cukup banyak terkandung terutama dalam inti sawit yang dihasilkan dengan pemisahan secara basah. Untuk
mengawetkan inti sawit yang keluar dari alat pemisah biji perlu dilakukan usaha untuk menurunkan kandungan air sehingga tidak terjadi proses penurunan mutu. Proses
penurunan mutu umumnya terjadi selama proses penyimpanan, oleh sebab itu perlu diperhatikan proses dan kondisi penyimpanan serta interaksi antara kelembaban udara
dengan kadar air inti.
Universitas Sumatera Utara
Kadar air inti yang diinginkan dalam penyimpanan adalah 7 karena pada kadar air tersebut mikroba sudah mengalami kesulitan untuk hidup, dan kondisi
ruangan penyimpanan dapat diatur pada kelembaban 70. Dijumpai enzim yang berasal dari mikroba yang terkontaminasi selama penanganan atau penyimpanan.
Permukaan inti sawit yang basah merupakan media tumbuh mikroba yang lebih baik, sehingga spora yang menempel pada permukaan tersebut lebih cepat tumbuh. Mikroba
tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat merusak lemak, protein, secara hidrolisis maupun oksidasi. Oleh sebab itu pertama – tama ditujukan untuk
menurunkan air permukaan. Kadar air permukaan inti hasil pemisahan basah dapat diatasi jika dibantu dengan pemberian uap panas. Sementara inti sawit pecah
menunjukkan kecepatan reaksi pembentukan ALB yang lebih cepat. Oleh sebab itu dengan kandungan air 7 dan terdapat inti pecah 15 menunjukkan kecepatan reaksi
pembentukan ALB. Ponten,M.Naibaho.1996
2. Asam Lemak Bebas ALB Asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat
merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak turun.untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas
dalam minyak. ALB ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan ALB. Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor- faktor seperti :
panas, air, keasaman, dan katalis enzim. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar ALB yang relatif
tinggi dalam minyak sawit antara lain : -
Pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu
Universitas Sumatera Utara
- Keterlambatan dalam pengumpulan dan pengangkutan buah
- Penumpukan buah yang terlalu lama
- Proses hidrolisa selama pemrosesan di Pabrik
Pemanenan pada waktu yang tepat merupakan salah satu usaha untuk menekan kadar ALB sekaligus menaikkan rendemen minyak.
Peningkatan kadar ALB juga dapat terjadi pada proses hidrolisa di Pabrik. Pada proses tersebut terjadi penguraian Kimiawi yang dibantu oleh air dan
berlangsung pada kondisi suhu tertentu. Akan tetapi, mutu minyak menurun sebab air pada kondisi suhu tertentu bukan membantu proses pengolahan tetapi malah
menurunkan mutu minyak. Untuk itu, setelah akhir proses pengolahan minyak sawit dilakukan pengeringan dalam bejana hampa pada suhu 90 derajat.Tim
Penulis,P.S.2000 3. kotoran
Bagi negara konsumen terutama negara yang telah maju, selalu menginginkan minyak sawit yang benar- benar bermutu. Kadar kotoran inti sawit adalah cangkang gabungan
dari biji inti utuh, biji setengah pecah, cangkang, sampah. Kemantapan minyak sawit harus dijaga dengan cara membuang kotoran.
Ponten, M. Naibaho.1996
2.5. Sifat Kimia dari Minyak dan Lemak