Uji Asumsi Klasik METODE PENELITIAN

38 Cara menentukan kriteria dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel sebagai berikut: Jika F hitung dengan F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya semua variabel independen secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen begitu pula sebaliknya.

3.7 Uji Asumsi Klasik

3. 7. 1 Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk memastikan µ error term tersebar normal. Jika µ tersebut normal maka koefisien OLS β OLS juga tersebar normal, dengan demikian Y juga normal, hal ini disebabkan adanya hubungan linier antara μ, β dan Y. Untuk menguji sebaran µ dapat digunakan uji JB Jarque Berra. Error term μ disebut normal jika nilai JB lebih rendah atau sama dengan nilai tabel chi-square derajat bebas, alpha. Hipotesis yang dipakai adalah Ho diterima dan Ha ditolak jika nilai JB lebih besar dari tabel chi-square, berart i sebaran error μ dan Y tidak normal dan Universitas Sumatera Utara 39 Ho ditolak sedangkan Ha diterima jika nilai JB lebih dari nilai tabel chi-square berarti sebaran error μ dan Y normal.

3. 7. 2 Uji Linieritas

Uji linieritas sangat penting, karena uji ini sekaligus dapat melihat apakah spesifikasi model yang kita gunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji ini kita dapat mengetahui bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan kedalam model empiris. Dengan kata lain, dengan menggunakan uji linieritas, specification error atau mis-spesification error. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linieritas adalah uji Ramsey atau Ramsey RESET Test Pratomo, 2007: 93..

3. 7. 3 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas sering terjadi jika diantara variabel bebas x saling berkorelasi sehingga tingkat penelitian pemerkiraan semakin rendah. Di samping itu interval keyakinan kesimpulan yang diambil keliru. Multikolinearitas yang berat dapat mengubah tanda koefisien regresi yang seharusnya bertanda + berubah − atau sebaliknya. Uji multikolinearitas diperoleh dengan beberapa langkah yaitu 1. Melakukan regresi model lengkap Y = f Xı…Xn sehingga kita mendapatkan R square; 2. Melakukan regresi X ı terhadap seluruh X lainnya, maka diperoleh nilai Ri square regresi ini disebut auxiliary regression; dan 3. Membandingkan nilai Ri square dengan R square. Hipotesa yang dapat dipakai adalah Ho diterima apabila Ri square R square model pertama Universitas Sumatera Utara 40 berarti tidak terjadi multikolinearitas dan Ha diterima apabila Ri square R square model pertama berarti terjadi masalah multikolinearitas.

3. 7. 4 Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas adalah suatu kondisi dimana sebaran atau variance σ 2 dari error term µ tidak konstan sepanjang observasi atas variabel bebas X. Jika harga X makin besar maka sebaran Y makin lebar atau makin sempit. Untuk menguji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan Uji White sebagai berikut: 1. Lakukan regresi model yang kita miliki dan kita dapatkan nilai residual untuk estimasi error; 2. Lakukan regresi auxiliary kita dapatkan nilai R² dari regresi ini kemudian kita hitung X² dengan rumus n x R²; 3. Dibandingkan X² dari regresi diatas dengan nilai chi square dengan derajad bebas 2 dan alpha 1 . Jika R² x n lebih besar dari nilai tabel chi square alpha, df berarti terjadi heteroskedastisitas jika sebaliknya berarti tidak heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 41

3. 8 Definisi Operasional

1. Pendapatan adalah total penjualan pedagang dalam satu bulan dinyatakan dalam satuan Rupiah Rp. 2. Modal usaha adalah jumlah total modal dalam bentuk uang tunai yang dibutuhkan pedagang dalam mengembangkan operasinya yang dinyatakan dalam satuan Rupiah Rp. 3. Tenaga kerja adalah jumlah pekerja yang dipekerjakan dalam suatu usaha kecil termasuk pemilik yang terjun langsung dalam usahanya yang dinyatakan dalam satuan orang. 4. Lama Usaha adalah lamanya usaha yang telah dijalankan oleh pemilik usaha tersebut yang dinyatakan dalam satuan bulan. Universitas Sumatera Utara 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN