Test of Goodness of Fit

35 β 1 , β 2, β 3 = Koefisien Regresi µ = Error Terms Bentuk hipotesanya adalah sebagai berikut: Artinya jika terjadi kenaikan pada X 1 modal usaha, maka Y pendapatan pedagang mengalami kenaikan, ceteris paribus. Artinya jika terjadi kenaikan pada X 2 jumlah tenaga kerja, maka Y pendapatan pedagang mengalami kenaikan, ceteris paribus. Artinya jika terjadi kenaikan pada X 3 lama usaha, maka Y pendapatan pedagang mengalami kenaikan, ceteris paribus.

3.6 Test of Goodness of Fit

Untuk menganalisa model tersebut dilakukan pengujian sebagai berikut:

3. 6. 1 Koefisien Determinasi R²

Uji ketepatan perkiraan R² dilakukan untuk mendeteksi ketepatan paling baik dari garis regresi. Uji ini dilakukan dengan melihat besarnya nilai koefisien determinasi R² merupakan besaran nilai non negatif. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan 1 0 ≤R²≤1. Koefisien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, sebaliknya nilai koefisien determinasi 1 berarti suatu kecocokan sempurna dari ketepatan pekiraan model. ∂Y ∂X 1 ∂Y ∂X 2 ∂Y ∂X 3 Universitas Sumatera Utara 36

3. 6. 2 Uji t Partial Test

Uji statistik t uji parsial pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan hipotesa sebagai berikut:  Hipotesis nol atau Ho: bi = 0 artinya variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.  Hipotesis alternatif atau Ha: bi ≠ 0 artinya variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan rumus : t-hitung = Sbi b b i − Dimana : b i = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen ke-i Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung t tabel maka menolak Ho dan menerima Ha artinya ada pengaruh antara variabel dependen terhadap variabel independen dengan derajat keyakinan yang digunakan adalah α = 1 , α = 5, α = 10 , dan begitu pula sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 37

3. 6. 3 Uji F Overall Test

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesa yang dipakai sebagai berikut:  Ho: b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.  Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama -sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan rumus : F-hitung = k n R k R − − − 2 2 1 1 Dimana : R 2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen + variabel dependen n = Jumlah sampel Ha diterima Ha diterima Ho diterima Gambar 3.1 Kurva Uji t-statistik Universitas Sumatera Utara 38 Cara menentukan kriteria dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel sebagai berikut: Jika F hitung dengan F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya semua variabel independen secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen begitu pula sebaliknya.

3.7 Uji Asumsi Klasik