Pelaksanaan Due Diligence Notaris dalam Proses Penawaran Umum

Dalam hal ini berarti bahwa Bapepam tidak menetapkan standar kode etik yang akan dipakai oleh setiap profesi penunjang pasar modal namun hanya mengikuti kode etik yang telah ditetapkan oleh asosiasi masing-masing.

B. Pelaksanaan Due Diligence Notaris dalam Proses Penawaran Umum

Dalam proses penawaran umum suatu perusahaan, Notaris bersama-sama dengan profesi penunjang lainnya akan melakukan due diligence. Hal ini merupakan kewajiban yang mutlak bagi pihak yang berkepentingan untuk memverifikasi keakuratan dari prinsip keterbukaan yang berhubungan dengan sekuritas perusahaan dan merupakan standar untuk penyelidikan dan penelitian yang merupakan bagian dari proses persiapan penawaran umum yang akan dilakukan oleh perusahaan oleh karena itu sebahagian pihak menafsirkan due diligence ini dengan penelitian yang mendalam. 75 Pelaksanaan dari standar due diligence ini perlu dilakukan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam proses go public-nya suatu perusahaan, karena tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan due diligence ini adalah agar tidak terjadinya pelanggaran- pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan di dalam pasar modal, hal ini disebabkan karena jika pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan ini terjadi, maka dapat menyebabkan kerugian bagi pihak investor dan sudah pasti pihak investor yang dirugikan tersebut dapat menuntut pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang telah melakukan pelanggaran prinsip keterbukaan tersebut. 75 Asril Sitompul, Op.cit, hlm.25 Universitas Sumatera Utara Penerapan dari prinsip keterbukaan ini sangatlah penting dalam pasar modal, yakni untuk menjaga kepercayaan publikinvestor terhadap bursa untuk menjaga mekanisme pasar yang efisien dan untuk mencegah terjadinya penipuan fraud, karena tanpa adanya aturan kewajiban keterbukaan ini, maka akan menimbulkan akibat buruk bagi investor publik untuk memperoleh informasi atau fakta materil dari perusahaan. Konsep dari due diligence ini sendiri sebenarnya mengacu pada berbagai kewajiban yang dibebankan oleh UUPM artinya bahwa due diligence merupakan kewajiban mutlak bagi pihak yang berkepentingan untuk memverifikasi keakuratan dari prinsip keterbukaan yang berhubungan dengan sekuritas perusahaan dan merupakan standar untuk penyelidikan dan penelitian yang merupakan bagian dari proses persiapan penawaran umum yang akan dilakukan oleh perusahaan. Sebagai profesi penunjang pasar modal, peranan Notaris tidak akan terlepas dari tugas dan profesinya sebagai pejabat yang satu-satunya berwenang membuat akta otentik sebagaimana telah disebutkan dalam Pasal 1 UUJN, disebutkan bahwa Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana disebut dalam undang-undang ini. Sedangkan di dalam Pasal 1 PJN disebutkan Notaris adalah Pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk membuat akta otentik yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya, memberikan grosse, salinan dan Universitas Sumatera Utara kutipannya sepanjang pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tidak ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain. Untuk kegiatan di pasar modal, adapun yang menjadi tugas Notaris selaku profesi penunjang pasar modal akan terlihat pada proses awal pada saat perusahaan akan melakukan go public, yakni Notaris bertugas untuk membuat akta-akta yang merupakan dokumen-dokumen tertentu dalam hal persiapan menjelang diadakannya penawaran umum, antara lain Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, perjanjian antara emiten dengan Badan Administrasi Efek, Underwriter, dan badan- badan hukum lainnya yang terlibat dalam proses go public artinya disini bahwa Notaris membantu emiten untuk menyiapkan kelengakapan dokumen. Dalam emisi saham, Notaris berperan dalam membuat akte anggaran dasar atau akte perubahan anggaran dasar, dan apabila diinginkan oleh para pihak Notaris juga membantu emiten untuk membuat dokumen-dokumen yang diperlukan, yang kesemuanya merupakan hal-hal yang sangat penting dan fundamental, seperti dalam hal pembuatan : 76 a. Perjanjian agen penjualan yakni perjanjian yang dilakukan oleh para penjamin pelaksana efek dan penjamin efek untuk menawarkan dan menjual saham kepada masyarakat b. Perjanjian penjaminan emisi efek yakni perjanjian yang dilakukan oleh emiten dengan penjamin pelaksana emisi efek mengenai pernyataan jaminan dengan kesanggupan untuk melakukan penawaran dan penjualan saham emiten kepada masyarakat melalui suatu penawaran umum dan menanggung serta membeli saham yang tidak habis terjual c. Perjanjian antara penjaminan emisi yakni perjanjian yang dilakukan antara penjamin emisi dengan pelaksana penjamin emisi untuk menjamin dan membeli 76 Tjiptono darmadji dan Hendy M.Fakhruddin,Op.Cit., hlm.31 Universitas Sumatera Utara saham-saham emiten dan saham-saham yang tidak terjual kepada masyarakat pada penawaran umum. Dalam emisi obligasi, Notaris berperan dalam pembuatan: 77 1. Perjanjian penanggungan yakni perjanjian yang dilakukan oleh dan antara penanggung, wali amanat dan emiten agar penanggung menjamin untuk membayar kepada pemegang obligasi dan wali amanat tentang sejumlah hutang emiten 2. Perjanjian perwaliamanatan yakni perjanjian yang dilakukan antara emiten, wali amanat dan penanggung agar wali amanat mewakili pemegang obligasi untuk melakukan perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan. Seperti halnya dengan profesi penunjang lainnya, pelaksanaan dari due diligence Notaris ini merupakan suatu kewajiban untuk memenuhi pelaksanaan dari prinsip keterbukaan, yang harus disesuaikan dengan ketentuan yang telah mengaturnya dan juga tidak terlepas dari apa yang terdapat dalam peraturan mengenai standar pemeriksaan profesi. Dalam menjalankan tugas dan peranannya Notaris juga diperlukan guna membantu para pihak untuk mencari solusi, mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi mereka dalam membuat perjanjian- perjanjian yang ada hubungannya dengan pasar modal. 78 Pasal 67 UUPM dinyatakan bahwa dalam melakukan kegiatan usaha di bidang pasar modal, profesi penunjang pasar modal wajib memberikan pendapat atau penilaian yang independen. Dari hasil penelitian yang diperoleh, sampai saat ini tidak ada suatu ketentuan tertentu baik dari Badan Pengawas Pasar Modal maupun dari Asosiasi Ikatan Notaris Indonesia yang mengatur tentang standar due diligence Notaris. Dalam hal 77 Ibid 78 H. Djaidir, Peranan Notaris sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal, Makalah disampaikan pada seminar sehari Pasar Modal, Medan, 22 September 1999 Universitas Sumatera Utara pelaksanaan due diligence Notaris hanya dilakukan sesuai dengan UUJN dan Kode Etik Profesi dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam UUPM dan peraturan-peraturan yang terkait dengan Pasar Modal. Yang dimaksud dengan kode etik pada umumnya adalah norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Sedangkan etika mempunyai kaitan erat dengan moral, integritas dan perilaku seseorang dan juga hati nurani yang akan mempertanyakan apakah sesuatu itu etis atau tidak etis. Dalam keputusan sidang Komisi B Kode Etik Notaris, dalam ketentuan umum Pasal 1 disebutkan bahwa Kode Etik Notaris adalah seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan berdasarkan keputusan kongres danatau yang ditentukan dan diatur oleh peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hak itu dan berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia dan semua orang yang menjalankan tugas jabatan sebagai notaris, termasuk didalamnya Notaris Pengganti, Wakil Notaris dan Wakil Notaris Sementara. Bagi Notaris sebagai profesi penunjang pasar modal, pelaksanaan due diligence dilakukan dengan memeriksa secara teliti dan seksama mengenai segala sesuatunya yang berkenaan dengan perusahaan yang akan go public. Hal ini dilakukan karena dari pelaksanaan due diligence ini, Notaris harus bertanggung jawab, jika suatu saat ada pihak yang melakukan penuntutan terhadapnya yang Universitas Sumatera Utara mungkin saja disebabkan karena kelalaian dari pekerjaan yang telah dilakukannya, sehingga akibat kelalaian tersebut terjadi kerugian bagi pihak investor. Disamping hal pertanggungjawaban, pelaksanaan due diligence juga merupakan bahagian dari tugas dan fungsi Notaris sebagai profesi penunjang pasar modal artinya bahwa sebelum Notaris melakukan tugasnya dalam membuat akta, maka terlebih dahulu Notaris memeriksa data perusahaan dimana nantinya akan dituangkan dalam akta yang akan dibuatnya, kemudian dari pekerjaannya itu bersama profesi penunjang pasar modal lainnya akan diadakan rapat koordinasi yang akan membahas mengenai segala yang berkaitan dengan perusahaan, dengan menegakkan prinsip keterbukaan dan setelah semuanya selesai, perusahaan dengan bantuan profesi dan lembaga penunjang lainnya mempersiapkan pernyataan pendaftaran yang akan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam. Untuk hal itu diharapkan agar Notaris mempunyai pengetahuan di bidang pasar modal. Adapun yang menjadi peran serta notaris dalam proses penawaran umum suatu perusahaan adalah : a. Membantu emiten dalam mempersiapkan penawaran umum Dalam hal ini Notaris memberikan bantuan berupa keterangan-keterangan mengenai segi-segi hukum penawaran umum, membantu pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dalam rangka meminta persetujuan pemegang saham dan membuat berita acaranya, membuat akta anggaran dasar serta mengurus perubahan anggaran dasar sampai pendaftaran di Pengadilan Negeri dan diumumkan di Berita Negara. Universitas Sumatera Utara b. Membuat perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum Hubungan kerja antara para pihak yang terlibat dalam kegiatan penawaran umum perlu diikat dengan suatu perjanjian notariel. Dan dalam pembuatan perjanjian tersebut, sebelum akta dibuat Notaris terlebih dahulu mengumpulkan data-data, keterangan-keterangan yang selengkap-lengkapnya serta mempelajari akibat hukum yang disesuaikan dengan syarat-syarat perjanjian yang terdapat dalam KUH Perdata lalu memeriksa identitas dari pihak-pihak yang akan membuat akta tersebut dan memberi saran-saran untuk mencegah timbulnya sengketa diantara para pihak sehubungan dengan akta yang akan dibuatnya. Dalam rangka penawaran umum, perjanjian-perjanjian yang dibuat merupakan perjanjian bersyarat tangguh artinya bahwa lahirnya perjanjian tersebut tergantung dari suatu peristiwa yang akan datang dan belum tentu terjadi. Hal itu tergantung dari pernyataan pendaftaran efektif yang dikeluarkan oleh Bapepam. Dalam UUPM tidak diatur tentang standar due diligence bagi seorang Notaris, begitu juga halnya dengan Asosiasi Profesi yakni Ikatan Notaris Indonesia, maupun Bapepam. Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan due diligence Notaris hanya berpedoman pada kode etik Notaris dan UUJN serta peraturan-peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan due diligence notaris dalam pasar modal. Dari hal diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan due diligence Notaris hanyalah sebatas pada data-data yang diperlukannya dalam rangka mempersiapkan akta yang akan dibuatnya dan memeriksa segala kekurangan dari dokumen-dokumen Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan akta yang dibuatnya tersebut, dengan ketentuan bahwa notaris dalam melakukan kegiatannya harus bersikap netral dan independen.

C. Prinsip Keterbukaan di Pasar Modal