modal nampak pada pembuatan akta ataupun perjanjian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan selanjutnya.
B. Tugas dan Tanggung Jawab Notaris Sebelum dan Sesudah Listing di Pasar
Modal
1. Tugas dan Fungsi Notaris
Pasal 1 Peraturan Jabatan Notaris, tidak memberikan uraian yang lengkap mengenai tugas dan pekerjaan Notaris, dikatakan demikian oleh karena selain untuk
membuat akta-akta autentik, Notaris juga ditugaskan untuk melakukan pendaftaran dan mensyahkan waarmerken dan legaliseren surat-suratakta-akta yang dibuat di
bawah tangan. Notaris juga memberikan nasehat hukum dan penjelasan mengenai Undang-Undang kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
Notaris sebagaimana menurut Undang-Undang dan Notaris menurut yang sebenarnya dan tugas yang harus dijalankannya yang diletakkan kepadanya oleh
undang-undang, sangat berbeda sekali dengan tugas yang dibebankan oleh masyarakat di dalam praktek, sehingga sulit untuk memberikan defenisi yang lengkap
mengenai tugas dan pekerjaan Notaris.
49
Dalam hal suatu perusahaan akan melakukan go public maka sebagai pejabat umum dan sekaligus sebagai profesi penunjang pasar modal, Notaris sudah pasti
mempunyai tugas dan fungsi yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan profesi penunjang lainnya, artinya bahwa setiap pihak-pihak yang terlibat di dalam
suatu proses go public-nya suatu perusahaan, sudah pasti akan melakukan
49
G.H.S. Lumban Tobing, Op.Cit, hlm. 37
Universitas Sumatera Utara
pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing, sehingga oleh karenanya dapat dikatakan bahwa dalam hal ini, maka yang menjadi tugas pokok Notaris yaitu :
a. Memberi penerangan atau saran-saran
Sebelum membuat akta, Notaris harus terlebih dahulu mengumpulkan data-data, keterangan-keterangan yang selengkap-lengkapnya dan mempelajari akibat
hukum yang mungkin terjadi, lalu kemudian memberi saran-saran untuk mencegah timbulnya sengketa diantara para pihak sehubungan dengan akta yang
akan dibuatnya. b.
Membuat akta-akta otentik otentik, baik : a
Yang perintahkan oleh Undang-Undang, seperti Pendirian Perseroan Terbatas, Berita Acara RUPS
b Atas permintaan pihak yang menghendaki jasa Notaris, misalnya tentang jual
beli saham, perjanjian pembelian sisa saham dan lain-lain. Dalam hal pembuatan akta, ada dikenal dua bentuk otentik, yakni :
1 Partij akta akta dihadapan artinya akta yang dibuat menurut keterangan-
keterangan para pihak dan pihak yang bersangkutan harus menandatangani akta tersebut. Misalnya saja dalam rangka perusahaan yang akan listing,
notaris akan membuat perjanjian-perjanjian seperti perjanjian penjaminan emisi efek, perjanjian pengadaan barang cetakan, perjanjian pengelolaan
administrasi saham, dan perjanjian agen penjualan yang dibuat dengan dibawah tangan dan penandatanganannya dilegalisir oleh Notaris.
Universitas Sumatera Utara
2 Relaas Akta akta pejabat, yakni akta yang dibuat karena kejadian-kejadian
yang disaksikan dan didengar oleh Notaris dan penandatanganan tidak diharuskan misalnya berita berita acara RUPS
Sedangkan yang termasuk dalam ruang lingkup fungsi notaris adalah : a.
Memberi pelayanan atau jasa kepada masyarakat Dalam hal ini, Notaris menjalankan fungsi sosial, jadi salah satu fungsi
Notaris adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan mengatur secara tertulis dan otentik hubungan-hubungan hukum antara para pihak dengan sejauh
mungkin menghindari terjadinya sengketa di kemudian hari sehingga oleh karenanya harus ada keseimbangan antara hak dan kewajiban diantara para pihak disini harus
ada kejujuran dan keikhlasan dari para pihak dan disini pula letak tanggung jawab Notaris yang tidak saja berdasarkan hukum tetapi juga berdasarkan moral.
Kewenangan jabatan yang akan diberikan kepada Notaris ditujukan bagi kepentingan umum bukanlah semata-mata untuk kepentingan pribadi. Notaris
berkewajiban untuk tidak memihak, merahasiakan dan melindungi masyarakat dengan tidak membedakan kedudukan yang bersangkutan dalam masyarakat.
Notaris dalam memperoleh kekuasaannya itu langsung dari kekuasaan eksekutif sehingga dapat dikatakan bahwa Notaris melakukan sebahagian dari tugas
eksekutif. Oleh sebab itu Notaris sebelum menjalankan tugasnya harus disumpah terlebih dahulu.
50
Dan untuk menjamin pengamanan terhadap kepentingan umum,
50
Ibid., hlm. 38
Universitas Sumatera Utara
Notaris selama menjalankan jabatannya dibawah pengawasan Pengadilan Negeri setempat.
b. Membantu meningkatkan kepastian hukum dalam masyarakat
Dalam hal menjalankan fungsinya Notaris bisa saja membentuk hukum baru dengan mengikuti perkembangan atau dinamika masyarakat.
Sesuai dengan Pasal 1 Peraturan Jabatan Notaris, disebutkan bahwa Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk membuat akta otentik
mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan umum atau dikehendaki oleh pihak yang berkepentingan agar dinyatakan dalam akta
otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya, memberikan grosse, salinan dan kutipannya, kesemuanya kecuali ditentukan lain oleh peraturan umum
kepada pejabat lain. Hal ini juga telah diperkuat dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris selanjutnya disebut dengan UUJN
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Notaris berwenang membuat semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan sepanjang tidak dikecualikan kepada pejabat lain
oleh peraturan umum dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1338 KUH Perdata disebutkan bahwa
semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Dengan demikian sepanjang perjanjian yang diperbuat secara sah
artinya perjanjian itu telah memenuhi syarat sahnya perjanjian, yaitu : a.
Syarat subjektif yaitu orang tersebut cakap dan tercapainya kesepakatanpersetujuan diantara para pihak.
Universitas Sumatera Utara
b. Syarat Objektif yaitu objeknya harus jelas, baik jenis, jumlah, statusnya hal
tertentu, dan sebab yang halal isi perjanjiannya tidak bertentangan dengan kesusilaan, ketertiban umum dan Undang-Undang, maka perjanjian tersebut
mengikat para pihak dengan memperhatikan aturan yang berlaku yakni ketertiban umum, kesusilaan dan dilakukan dengan itikad baik.
2. Kewajiban Notaris di Pasar Modal
Berkaitan dengan kewajiban Notaris dalam pasar modal, UUPM telah menegaskan bahwa adanya suatu keharusan bagi seorang Notaris untuk melakukan
pendaftaran terlebih dahulu ke Bapepam sebelum menjalankan pekerjaannya. Pendaftaran Notaris sebagai profesi penunjang pasar modal ini merupakan suatu
kewajiban yang harus dipenuhi dengan memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan oleh Bapepam.
Bagi Notaris sendiri selaku profesi penunjang pasar modal, telah terdapat suatu keputusan yang dikeluarkan oleh Ketua Bapepam Nomor 37PM1996,
Peraturan Nomor VIII.D.1, tanggal 17 Januari 1996 tentang Pendaftaran Notaris yang melakukan kegiatan di Pasar Modal, yaitu :
a. Notaris yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib terlebih dahulu
terdaftar di Bapepam dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan ini.
b. Persyaratan Notaris sebagaimana diatur dalam angka 1 peraturan ini adalah
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a Telah diangkat sebagai Notaris oleh Menteri Hukum dan HAM yang telah
diambil sumpahnya sebagai Notaris dari instansi yang berwenang b
Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang keuangan
c Memiliki akhlak dan moral yang baik
d Wajib memiliki keahlian di bidang pasar modal dan persyaratan keahlian
dapat dipenuhi melalui program pelatihan yang diakui Bapepam e
Sanggup secara terus menerus mengikuti program Pendidikan Profesi Lanjutan PPL di bidang kenotariatan dan peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal f
Sanggup melakukan pemeriksaan sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris Indonesia dan Kode Etik Profesi, serta senantiasa bersikap indenpenden
g Telah menjadi atau bersedia menjadi anggota Ikatan Notaris Indonesia
h Bersedia untuk diperiksa oleh Ikatan Notaris Indonesia atas pemenuhan
Peraturan Jabatan Notaris PJN dan Kode Etik Profesi dalam rangka melaksanakan kegiatannya.
c. Permohonan pendaftaran Notaris sebagai profesi penunjang pasar modal diajukan
kepada Bapepam dalam rangkap 4 dengan mempergunakan formulir Nomor VIII.D.1-1
d. Permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam angka 3 peraturan ini
disertai dokumen sebagai berikut: a
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
Universitas Sumatera Utara
b Surat Keputusan pengangkatan selaku notaris dan Menteri Kehakiman dan
Berita Acara Sumpah Notaris dari instansi yang berwenang c
Surat pernyataan bahwa Notaris tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang pasar modal
yang diakui Bapepam d
Sertifikat program pelatihan di bidang pasar modal yang diakui Bapepam e
Surat pernyataan bahwa Notaris sanggup mengikuti secara terus menerus program pendidikan profesi lanjutan PPL di bidang kenotariatan dan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal f
Surat pernyataan bahwa Notaris sanggup melakukan pemeriksaan sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris PJN dan Kode Etik Notaris serta
senantiasa bersikap independen dalam melakukan kegiatannya g
Bukti keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia h
Surat pernyataan bahwa Notaris bersedia menjadi anggota Ikatan Notaris Indonesia setelah memperoleh Surat Tanda Terdaftar dari Bapepam dan akan
menyampaikan bukti keanggotaan tersebut kepada Bapepam. i
Surat pernyataan bahwa Notaris bersedia diperiksa oleh Ikatan Notaris Indonesia atas pemenuhan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Profesi
dalam rangka melaksanakan kegiatannya e.
Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam angja 3 peraturan ini tidak memenuhi syarat, maka selambat-lambatnya dalam jangka waktu 45 hari sejak
Universitas Sumatera Utara
diterbitkannya permohonan tersebut, Bapepam wajib memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon yang menyatakan bahwa :
a Permohonan tidak lengkap dengan menggunakan formulir Nomor VIII.D.1-2
b Permohonan ditolak dengan menggunakan formulir Nomor VIII.D.1-3
f. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 peraturan ini
memenuhi syarat, maka selambat-lambatnya dalam jangka waktu 45 hari sejak diterimanya permohonan secara lengkap, Bapepam memberikan Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal kepada pemohon dengan menggunakan formulir Nomor VIII.D.1-4
g. Setiap perubahan yang berkenaan dengan data dan informasi dari Notaris wajib
dilaporkan kepada Bapepam selambat-lambatnya 14 empat belas hari sejak terjadinya perubahan tersebut.
Mengenai pendaftaran Notaris di Bapepam ini, juga telah diatur di dalam UUPM yakni pada Pasal 5 sub B, yang menyebutkan bahwa Bapepam berwenang
untuk mewajibkan pendaftaran profesi penunjang pasar modal dan juga diatur dalam Pasal 64 angka 2 yang menyatakan bahwa untuk dapat melakukan kegiatan di bidang
pasar modal, profesi penunjang pasar modal wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam.
51
Dalam hal yang berkenaan dengan kewajiban pendaftaran Notaris pada
Bapepam ini, belum ada kesepakatan dari INI dan juga tidak diatur dalam UUJN. Dalam Kongres INI ke XIV di Denpasar Bali pada tahun 1990 dalam Pasal 1 tentang
larangan-larangan, tepatnya pada bahagian sub 3 telah disebutkan bahwa Notaris dilarang untuk mengajukan permohonan, baik lisan maupun tertulis kepada instansi-
51
http:www.bapepam.go.iddatapendaftaran _notaris.htm
Universitas Sumatera Utara
instansi, perusahaan-perusahaan, lembaga-lembaga untuk ditetapkan menjadi Notaris dari instansi, perusahaan atau lembaga tersebut baik tanpa apalagi disertai penurunan
tarif yang jumlahnya atau besarnya lebih rendah dari tarif yang dibayar oleh instansi tersebut.
Mengenai pembahasan dari larangan tersebut kemudian dibicarakan lagi pada saat Rapat Pleno Pengurus Pusat yang kemudian keputusan dari hasil rapat tersebut
tertanggal 22-23 juli 1997 di Jakarta juga belum ada kesepakatan. Hal ini dapat dilihat dalam sub III angka 6 yang menyebutkan bahwa dengan tetap menghargai
perbedaan yang timbul kajian mengenai berbagai persoalan hukum harus tetap dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kesatuan sikap organisasi. Adapun
hal-hal yang belum sepakat seperti masalah Wajib Daftar Notaris pada Bapepam ditunda untuk ditemukan pemecahannya.
Adapun yang menjadi alasan INI tentang pendaftaran tersebut adalah dengan melihat adanya perbedaan antara UUJN dengan UUPM dimana satu sisi UUJN
menyatakan bahwa Notaris adalah merupakan pejabat umum yang berwenang untuk membuat semua akta otentik sepanjang oleh suatu peraturan umum tidak juga
ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain. Sedangkan di sisi lain Bapepam memandang bahwa notaris dalam menjalankan profesinya di bidang pasar
modal harus mendaftarkan diri terlebih dahulu kepada Bapepam. Sehingga dapat diartikan bahwa jika seorang Notaris belum mendaftarkan diri kepada Bapepam maka
ia tidak berhak membuat akta di bidang pasar modal.
Universitas Sumatera Utara
Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan mengenai keotentikan akta yang akan dibuat oleh Notaris dalam bidang pasar modal, karena jika dilihat dari bunyi
Pasal 1865 KUH Perdata menyebutkan bahwa setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun
membantah suatu hak orang lain menunjuk pada suatu peristiwa diwajibkan membuktikannya dengan hak atau peristiwa tersebut. Begitu juga dalam Pasal 1866
KUH Perdata yang menegaskan bahwa salah satu alat bukti yag dimaksud dalam Pasal 1865 adalah bukti tulisan alat bukti tertulis. Dari kedua pasal diatas terlihat
bahwa tujuan dibuatnya suatu akta adalah sebagai alat pembuktian. Dalam kaitannya dengan pendaftaran diri ini, baik UUJN maupun asosiasi INI
menganggap bahwa dengan mendaftarkan dirinya di pasar modal, menimbulkan kesan seolah-olah Notaris mempromosikan dirinya dan ini sudah pasti melanggar
naik PJN maupun UUJN. Untuk hal ini berdasarkan hasil penelitian penulis sampai saat ini belum ada juga keputusan yang pasti dari asosiasi INI walaupun dalam
praktek yang terjadi Notaris yang berkecimpung di pasar modal harus mendaftarkan diri.
Peraturan Pasar Modal tentang pendaftaran diri Notaris bukanlah sesuatu yang pada akhirnya dapat dikatakan pelanggaran terhadap UUJN artinya bahwa seorang
Notaris yang mendaftarkan diri, janganlah diartikan sebagai suatu tindakan promosi diri seorang Notaris, karena seperti dilihat dari peraturan yang ada tidaklah mudah
bagi seorang Notaris untuk dapat terdaftar di Bapepam, dalam artian terdapat syarat- syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh Notaris. Mengenai hal ini walaupun sebagai
Universitas Sumatera Utara
pejabat umum yang berwenang, namun Notaris harus juga mengetahui tentang ruang lingkup dari kegiatan yang akan dilakukannya. Dan untuk itu Notaris tersebut harus
mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diakui oleh Bapepam. Dalam hal melakukan kegiatan di pasar modal, untuk ikut serta melaksanakan
kegiatannya bersama dengan profesi penunjang lainnya bagaimana mungkin seorang Notaris dapat melakukan due diligence suatu perusahaan yang akan go public jika ia
tidak mengetahui apa yang menjadi syarat-syarat untuk go public-nya, perusahaan dan peraturan-peraturan pasar modal yang berkaitan dengan itu. Maksudnya bahwa
untuk dapat melakukan pekerjaan yang berhubungan di pasar modal, sudah tentu seorang Notaris harus benar-benar mengetahui segala ketentuan-ketentuan yang
mengaturnya, guna mengantisipasi terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang mengakibatkan kerugian bagi para investor.
3. Tanggung Jawab Notaris Sebelum dan Sesudah Listing di pasar modal
Keberadaan notaris dalam kegiatan pasar modal sebagaimana disebutkan dalam penjelasan Pasal 64 ayat 1 huruf d UUPM adalah sebagai pejabat umum yang
berwenang membuat akta otentik dan terdaftar di Bapepam. Kewenangan seorang notaris untuk membuat akta otentik diatur pada Bab III
bagian pertama Pasal 15 ayat 1 UUJN secara rinci pasal tersebut secara rinci menyatakan sebagai berikut :
“ Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan
danatau yang dikehendaki oleh orang yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam
Universitas Sumatera Utara
akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuataan
akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang”.
Pasal 1868 KUH Perdata menyebutkan bahwa : “ Suatu akta otentik ialah akta yang didalam bentuk yang ditentukan oleh
Undang-Undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu ditempat dimana akta dibuatnya.
Karena merupakan pejabat yang diakui dan disahkan oleh pemerintah maka maka sebagai profesi penunjang pasar modal, jasa Notaris sangat diperlukan dalam
hal pembuatan akta misalnya akta perubahan anggaran dasar. Menurut Rudhi Prasetya dalam seminar yang bertema “Peran Notaris dalam
Dunia Bisnis di Masa Depan”, Akta otentik adalah akta yang dibuat di depan pejabat pembuat akta. Keistimewaan akta otentik adalah mempunyai kekuatan bukti. Barang
siapa yang memegang akta otentik, maka apa yang tercantum di dalamnya dianggap benar.
52
Disamping sebagai alat bukti bila terjadi sengketa, dari sisi pengusaha akta otentik merupakan pedoman bagi para pihak yang bertransaksi. Diharapkan dengan
adanya akta otentik tersebut kerja sama antara pengusaha atau pedagang bisa berjalan dengan baik dan harmonis.
52
Upi Palupi, Peran Notaris dalam Dunia Bisnis, Renvoi, Nomor 12.48.IV 3 Mei 2007, hlm. 29
Universitas Sumatera Utara
Dalam UUJN dikatakan bahwa notaris mempunyai kewajiban untuk memasukkan apa yang termuat di dalam akta notaris sungguh-sungguh dimengerti
oleh semua pihak. Untuk itu, notaris seharusnya membacakan dan menerangkan isi dari akta serta menjelaskan tentang konsekuensinya pada para pihak.
53
Sebagai Notaris pasar modal setiap kegiatan yang ditetapkan dalam UUPM harus juga dijalankan dalam membuat akta. Misalnya dalam hal pembuatan akta
dalam rangka penawaran umum, Notaris dilarang memberikan keterangan yang secara materil menyesatkan atau tidak benar sehingga mempengaruhi harga efek di
bursa efek, apabila hal ini terjadi maka tanggung jawab Notaris dan juga termasuk profesi penunjang pasar modal yang lainnya yaitu terbatas pada pendapat atau
keterangan yang diberikannya dalam rangka pernyataan pendaftaran. Untuk bisa menjabat notaris dibutuhkan dua komponen yaitu spiritualitas dan
hati nurani dalam menjalankan tugas. Seorang notaris juga harus bisa menghargai martabat orang lain dan harus mengedepankan pelayanan daripada imbalan.
54
Akta-akta otentik yang dibuat notaris sebagai profesi penunjang pasar modal, selain memuat ketentuan-ketentuan hukum secara umum juga memuat ketentuan
yang dikehendaki oleh Bapepam sebagai badan yang mengatur regulator dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan di pasar modal. Dalam hal ini Bapepam
memberikan pedoman agar akta-akta tersebut dapat memenuhi ketentuan yang
53
Ibid
54
Ibid
Universitas Sumatera Utara
berlaku di pasar modal. Pedoman tersebut tercantum secara rinci dalam beberapa keputusan Bapepam.
Pendaftaran notaris di pasar modal perlu dilakukan mengingat kompleksitas aturan yang berlaku di pasar modal sehingga setiap pelaku pasar modal harus selalu
menyesuaikan dengan aturan-aturan pasar modal yang berlaku agar tujuan utama para pelaku pasar modal melakukan kegiatan di pasar modal dapat tercapai, kewajiban ini
bukan hanya diperuntukkan bagi notaris saja, akan tetapi juga diwajibkan kepada seluruh profesi penunjang pasar modal.
Setiap profesi penunjang pasar modal wajib menaati kode etik dan standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi masing-masing sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya.
55
Kode etik dan standar profesi merupakan suatu standar pemenuhan kualitas minimal jasa yang diberikan kepada nasabahnya dan merupakan suatu kewajiban bagi
setiap orang profesi penunjang pasar modal untuk mentaatinya. Namun, dalam hal kode etik dan standar profesi dimaksud bertentangan dengan Undang-Undang ini dan
peraturan pelaksanaannya, profesi penunjang pasar modal harus mengikuti ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya. Hal ini
penting untuk melindungi kepentingan para pemodal.
56
Kode etik profesi dipahami oleh banyak orang sebagai perangkat norma- norma dasar berisi kaedah-kaedah perilaku yang menjadi pedoman bagi pengemban
55
Pasal 66 UUPM
56
Penjelasan Pasal 66 UUPM
Universitas Sumatera Utara
profesi ketika menjalankan profesinya. Keberadaan kode etik diharapkan akan dapat menjaga moralitas dan integritas dari pengemban profesi agar tidak keluar dari nilai-
nilai luhur profesi yang telah disepakati bersama. Etika profesi adalah bilamana seorang spesialis harus dapat mengaplikasikan
keahliannya dengan penuh tanggung jawab, penuh kerelaan hati menerima dan mencoba hidup atas dasar norma-norma moral, mempunyai disiplin kerja yang tinggi
yang muncul dari dalam dirinya sendiri sebagai konsekueansi atas kesadaran dan tanggung jawab tersebut. Untuk menghindari penyelewengan terhadap keahliannya,
seorang spesialis ahli perlu menjalankan profesinya dengan mendasari pada nilai moral. Dengan kata lain tindakannya harus didasarkan pada hal-hal atau aturan-aturan
dengan tujuan yang baik. Aturan-aturan dan tujuan yang baku yang baik merupakan kaidah moral yang diperlukan di dalam kelompok profesi pada umumnya.
57
Bila etika profesi dilanggar oleh pelaku profesi, maka hanya akan memberi sanksi moral. Secara garis besar, semua profesi pada umumnya memiliki sekurang-
kurangnya empat prinsip baku, yaitu :
58
1. Prinsip tanggung jawab, merupakan prinsip pokok bagi para spesialis ahlikaum
profesional, karena setiap pelakum profesi itu adala keahlian orang yang berani dan mau bertanggung jawab baik terhadap pelaksanaan pekerjaannya maupun
bertanggung jawab terhadap hasilnya. Seorang profesional tidak hanya diharapkan, melainkan dari dalam diri sendiri menuntut bekerja sebaik mungkin
dengan hasil yang maksimal, dapat mempertanggungjawabkan tugas pekerjaannya atas dasar tuntutan profesionalitas. Ia harus bertanggung jawab atas
dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya terhadap kepentingan yang dilayani.
57
Dwiyan Suwignya, Saudara Jangan Melakukan Pembohongan, Renvoi, Nomor : 1.49.V 3 Juni 2007, hal. 32
58
C.F.G. Sunaryati Hartono, Op.cit., hlm.45
Universitas Sumatera Utara
2. Prinsip keadilan. Pelaku profesi dituntut agar dalam menjalankan profesinya tidak
boleh melakukan diskriminasi terhadap siapapun, tidak boleh membeda-bedakan pelayanannya dan juga kualitas pelayanannya. Jangan sampai terjadi bahwa mutu
dan intensitas pelayanan profesionalnya dikurangi kepada orang miskin, karena ia tidak dapat membayar dengan biaya tinggi.
3. Prinsip otonomi. Setiap pelaku harus mempunyai kebebasan penuh baik yang
bersifat kebebasan sosial ataupun kebebasan eksistensial dalam menjalankan profesinya artinya jangan sampai ada pihak luar ikut campur tangan dalam
pelaksanaan profesinya itu.
4. Prinsip integritaskomitmen moral, merupakan tuntutan bagi para pelaku profesi
atas dirinya sendiri bahwa dalam menjalankan tugas profesinya, ia tidak akan sampai merusak nama baiknya serta citra dan martabat profesinya. Ia harus
bertanggung jawab atas profesinya serta tidak akan melecehkan nilai yang dijunjung tinggi dan diperjuangkan profesinya. Artinya, ia tidak akan mudah
kalah akan adanya bujukan-bujukan untuk melakukan tindakan yang melanggar nilai yang dijunjung tinggi profesinya. Aturan yang merupakan kaidah moral yang
mengandung sanksi inilah yang disebut dengan kode etik profesi, dan di dalam dunia profesi notaris aturan ini dinamakan koden etik profesi. Kode etik profesi
ada di dalam UUJN dan terdapat dalam aturan-aturan yang ditetapkan oleh kongres dan mempunyai tujuan untuk menjaga kehormatan dan keluhuran harkat
dan martabat jabatan.
Selain hal diatas notaris dalam melakukan kegiatannya sebagai profesi penunjang pasar modal, juga harus dapat menjalankan fungsinya untuk memberikan
penyuluhan hukum sehubungan dengan perbuatan akta. Kewenangan notaris ini tercantum dalam Pasal 15 ayat 2 butir f UUJN. Dalam hal ini notaris tidak
memberikan penyuluhan hukum sebagaimana halnya seorang pengacara yang berpihak pada kliennya. Akan tetapi notaris hanya memberikan penjelasan seperlunya
terhadap maksud dari isi atau apa saja yang tertuang di dalam akta yang akan dibuatnya. Namun demikian notaris harus tetap dapat menjaga etika profesinya untuk
bertindak independen dan tidak memihak salah satu pihak. Sehinggaa dalam hal ini notaris cukup menjelaskan secara umum saja.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Pasal 1 angka 13 UUPM menyebutkan bahwa : Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Dari pasal dimaksud dapat dipahami bahwa kegiatan pasar modal dapat dikelompokkan ke dalam 3 tiga bagian, yaitu :
1. Kegiatan penawaran umum dan perdagangan efek
2. Kegiatan perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan
3. Kegiatan lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek
Kegiatan penawaran umum yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan
peraturan pelaksanaannya.
59
Sebagai profesi penunjang pasar modal, sebelum perseroan listing harus terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang ditentukan oleh peraturan dan
perundang-undangan. Dalam hal ini perseroan harus melakukan RUPS dalam hal meminta persetujuan pemegang saham untuk menambah dana dari luar perseroan.
RUPS yang dilakukan ini harus dihadiri oleh Notaris yang telah ditentukan oleh perseroan.yang tugasnya membuat berita acara sesuai dengan jalannya RUPS.
Adapun akta-akta yang dibuat oleh notaris sebagai profesi penunjang pasar modal dalam proses go publicpenawaran umum saham sebelum perusahaan listing di
pasar modal antara lain meliputi :
60
59
Pasal 1 angka 15 UUPM
60
Munir Fuady, Pasar Modal Modern cetakan I, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2001, hlm. 61
Universitas Sumatera Utara
a. Pembuatan akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB
persetujuan untuk Initial Public Offering IPO b.
Membuat perubahan anggaran dasar c.
Membuat akta-akta perjanjian berkaitan dengan penawaran umum tersebut d.
Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Isi dari perjanjian ini biasanya antara lain adalah :
1. Penunjukan
2. Tugas dan kewajiban emiten pada pasar perdana
3. Tugas dan kewajiban Biro Administrasi Efek pada pasar perdana
4. Laporan-laporan pada pasar perdana
5. Biaya dan cara pembayaran pada pasar perdana
6. Tugas dan kewajiban BAE pada pasar sekunder
7. Tugas dan kewajiban emiten pada pasar sekunder
8. laporan-laporan pada pasar sekunder
9. Biaya dan pembayaran pada pasar sekunder
e. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
61
Isi dari perjanjian ini antara lain meliputi : 1.
Tentang penawaran umum 2.
Tentang penjaminan emisi 3.
Tentang pernyataan pendaftaran menjadi efektif 4.
Tentang jadwal waktu 5.
Penyebaran prospektus, formulir pemesanan, pembelian saham dan prospektus ringkas
6. Pelaksanaan penawaran umum
7. Penerimaan dan sistem penjatahan
8. Pembayaran
9. Pengembalian uang
10. Imbalan jasa
11. Undertaking dan waransi dari emiten
12. Undertaking dan waransi dari para penjamin emisi
13. Hukum yang berlaku
14. Pengadilan yang berwenang
15. Alamat pemberitahuan
f. Perubahan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
Perubahan ini dilakukan untuk mengakomodir hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian emisi efek. Beberapa contoh perubahan dimaksud antara
lain meliputi perubahan mengenai harga saham perdana yang akan dijual, jadwal waktu emisi, pembentukan sindikasi dari para penjamin pelaksana emisi efek.
g. Perjanjian Pengadaan Barang Cetakan
Perjanjian ini dilakukan emiten dengan pihak BAE sebagai salah satu pelaku dalam kegiatan di pasar modal, dan diatur dalam Pasal 48 UUPM. Biro ini
61
Ibid
Universitas Sumatera Utara
menangani pencatatan dan administrasi saham yang telah dicatatkan di bursa, antara lain mengenai pemeliharaan daftar pemegang saham emiten termasuk
setiap pencatatan pemindahan hak atas saham. Isi perjanjian ini antara lain :
1. Jenis dan jumlah barang
2. Persyaratan teknis
3. Harga penawaran
4. cara pembayaran
5. Jaminan keamanan
6. denda
7. Pengiriman barang
8. JaminanGaransi
Disamping itu, jika yang diterbitkan merupakan surat utang kepada masyarakat berupa penawaran umum obligasi, terdapat juga suatu perjanjian antara
pihak perusahaan penerbit obligasi dengan pihak wali amanat yang sering disebut dengan perjanjian perwaliamanatan.
Perjanjian perwaliamanatan tersebut pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut:
62
1. Tujuan penerbitan obligasi
2. Hak, kewajiban, tugas dan wewenang wali amanat
3. Imbalan jasa terhadap wali amanat
4. Syarat-syarat obligasi
5. Hak, kewajiban dan wewenang emiten
6. Kuasa pemegang obligasi kepada wali amanat
7. Wanprestasi
8. Rapat Umum Pemegang Obligasi
9. Jaminan-jaminan
10. Indertaking dan waransi dari pihak emiten
11. Alamat-alamat untuk pemberitahuan
12. Hukum yang berlaku
13. Pengadilan yang berwenang
14. Ketentuan-ketentuan lain.
62
Ibid., hal.65
Universitas Sumatera Utara
Akta-akta tersebut diatas, hanya sebagian jenis akta yang dibuat notaris dalam menjalankan jabatannya sebagai profesi penunjang pasar modal. Atas semua akta
yang dibuatnya, notaris wajib mempertanggungjawabkan dengan cara membuat pernyataan tertulis, yaitu pernyataan profesi penunjang pasar modal bagi notaris,
yang berisi hal-hal sebagai berikut:
63
a. Kami bertanggung jawab bahwa segala sesuatu yang telah dilaksanakan dalam
rangka penawaran umum adalah tidak bertentangan dengan peraturan jabatan notaris Notaris Reglement dan kode etik notaris.
b. Kami sebagai profesi penunjang pasar modal dalam melaksanakan tugas telah
bertindak sesuai dengan notaris reglement serta kode etik notaris c.
Kami sebagai profesi penunjang pasar modal dalam melaksanakan tugas bersikap indenpenden dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan
emiten
d. Kami bertanggung jawab atas penelaahan dengan tugas dan jabatan dan telah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan permintaan informasi kepada emiten dan pihak lain yang dipandang perlu. Pertanyaan dan permintaan informasi
tersebut mencakup seluruh informasi yang sesuai dengan notaris reglement, kode etik notaris dan peraturan pasar modal yang berlaku
e. Setelah dilakukan penelaahan secara cermat dan seksama kami yakin bahwa
pernyataan pendaftaran yang disampaikan sepanjang yang berhubungan dengan tugas dan jabatan kami tidak memuat pernyataan atau informasi yang
tidak benar, sesuai dengan akta yang kami buat.
f. Setelah dilakukan penelaahan secara cermat dan seksama atas pernyataan
pendaftaran sepanjang yang berhubungan dengan tugas dan jabatan kamus dan susai dengan notaris reglement dan kode etik notaris, kami yakin bahwa
tidak terdapat hal-hal yang dapat menghambat terlaksananya penawaran umum ini.
g. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan jabatan kami dalam
rangka penawaran umum ini dan kami juga telah membaca seluruh prospektus dan dokumen pernyataan sepanjang yang berhubungan dengan tugas dan
jabatan kami terutama untuk melihat apakah informasi yang dimuat sesuai dengan akta-akta yang telah kami buat atau yang telah diperlihatkan kepada
kami
63
Herlina syati Bachtiar, Serial contoh Akta notaries dan Akta di bawah tangan Buku VII mengenai Go Public Initial Public Offering=IPO, Bandung : CV. Mandar Maju, 2003, hal. 133-
134
Universitas Sumatera Utara
h. Dalam hal ditemukan adanya informasi yang tidak benar, menyesatkan atau
belum mengungkapkan informasi yang seharusnya diungkapkan yang berhubungan dengan tugas dan jabatan kami,kami berjanji untuk segera
menyampaikan informasi tersebut kepada Bapepam baik sebelum maupun sesuda pernyataan pendaftaran menjadi efektif dengan tidak mengurangi
ketentuan hukum yang berlaku terhadap profesi kami mengenai rahasia jabatan.
Setelah Bapepam mengeluarkan pernyataan pendaftaran efektif, dan telah listing di pasar modal emiten berdasarkan peraturan Nomor : X.K.4., berkewajiban
untuk menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum kepada Bapepam. Laporan tersebut dibuat secara berkala per tiga bulan disampaikan
selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Jika terjadi perubahan penggunaan dana, emiten harus menyampaikan hal itu kepada Bapepam. Dalam hal penyampaian
laporan ke Bapepam menyangkut perubahan dana harus mendapatkan persetujuan dari RUPS untuk ini diperlukan akta perubahan anggaran dasar yang dibuat oleh
Notaris. Jadi tugas notaris sesudah listing di pasar modal adalah dalam hal memproses
pengesahan dari perbuatan – perbuatan hukum dari perusahaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan Anggaran Dasar yang memerlukan persetujuan RUPS dan
melegitimasi perjanjian-perjanjian yang melibatkan perusahaan. Perbuatan – perbuatan hukum itu antara lain adalah Corporate Action adalah
tindakan atau aksi korporasi emiten perusahaan Go Public yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar maupun terhadap harga saham perusahaan yang
bersangkutan di bursa. Keputusan corporate action perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dalam rapat umum, baik Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
ataupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB. Persetujuan
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu coporate action sesuai dengan peraturan pasar modal
64
Jenis – jenis Corporate Action sebagai berikut :
65
1. Pembagian deviden
Deviden merupakan pembagian laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan RUPS. Deviden dapat berbentuk
uang tunai cash dividend atau berbentuk saham stock dividend
2. Pemberian Saham Bonus
Saham bonus merupakan bonus pembagian saham baru untuk para pemegang saham lama sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan
perusahaan.Besarnya bonus ditentukan dalam RUPS.
3. Pemecahan Saham Stock Split
Pemecahan saham adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil dengan tujuan untuk menambah jumlah saham yang beredar,
dan agar harga saham menjadi lebih murah sehingga perdagangan saham menjadi liquid. Keputusan untuk melakukan pemecahan saham ini didasarkan
atas persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSBL.
4. Penerbitan Right Issue
Right Issue
merupakan pengeluaran saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan dimana penawaran tersebut ditawarkan terlebih dahulu
kepada pemegang saham lama artinya kepada pemegang saham lama diberi hak right untuk membeli saham baru dengan harga yang ditetapkan
exercises prices. Tujuannya bagi emiten biasanya untuk memperoleh dana tambahan dari investor lama ataupun masyarakat umum baik untuk
kepentingan ekspansi, ataupun untuk restrukturisasi dan atau tujuannya lainnya.
5. Pembelian kembali saham Repurchases Stock
Pembelian kembali buy back oleh emiten merupakan tindakan pembelian kembali sebagian saham yang telah beredar atau yang berada ditangan
pemegang saham publik. Dengan pembelian kembali sebagian saham ini akan cendrung meningkatkan harga saham.
Lampiran Ketua Bapepam Nomor : Kep-25.PM.2003 tanggal 17 Juli 2003, Peraturan Nomor : IX.A.2 tentang tata cara pendaftaran dalam rangka penawaran
umum, angka 3 paragraph kedua, menambahkan mengenai tanggung jawab ini, yaitu
64
M. Paulus Situmorang, Pengantar Pasar Modal, Jakarta : Mitra Wacana Media, 2008, hlm 145
65
Ibid, hlm 146-156
Universitas Sumatera Utara
“ Setiap pihak yang memberikan pendapat atau keterangan tersebut dimuat dalam pernyataan pendapat dan dokumen pendukungnya wajib bertanggung jawab baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama atas pendapat atau keterangan yang diberikan” Untuk hal diatas para pihak yang bertanggungjawab dimaksud adalah emiten,
Penjamin Pelaksana Emisi managing underwriter, Lembaga penunjang pasar modal dan Profesi penunjang pasar modal.
Menurut Pasal 15 ayat 1 Notaris berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan danatau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan atau dinyatakan dalam akta otentik menjamin kepastian tanggal pembuatan akta,
menyimpan akta, memberikan grosse salinan dan kutipan, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain
atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang. Dalam hal ini tugas notaris sebelum dan sesudah listing adalah dalam hal
pembuatan akta otentik yang berkenaan dengan perubahan Anggaran Dasar dan perbuatan yang memerlukan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham serta
meligitimasi perjanjian – perjanjian yang melibatkan perusahaan Ditinjau dari kode etik Notaris, dalam hal pembuatan akta, menurut Pasal 3
dan Pasal 4 yaitu notaris dalam menjalankan jabatannya wajib bertindak jujur,
Universitas Sumatera Utara
mandiri, tidak berpihak, penuh rasa tanggung jawab, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah jabatan Notaris.
66
Pertanggungjawaban Notaris dilihat, yaitu apabila dia sudah memenuhi UUJN dan PJN, serta kode etik dan memenuhi syarat materil dan formil maka Notaris tidak
bertanggung jawab lagi terhadap isi akta tersebut, kecuali akta tersebut dibuat dengan cara yang tidak sehat, misalnya mau menerima keterangan palsu dan mengetahuinya
akibat dari keterangan palsu tersebut menyebabkan kerugian bagi pihak pesero atau investor maka Notaris dapat dituntut.
67
Bila dilihat dari ketentuan Ketua Bapepam Nomor : Kep-25.PM.2003 tanggal 17 Juli 2003, Peraturan Nomor : IX.A.2, UUJN dan kode etik Notaris serta menurut
hasil wawancara dengan Notaris Syahril Sofyan, maka Notaris dalam hal pembuatan akta wajib bertindak jujur, independen, dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan juga harus memperhatikan syarat materil dan formil, apabila semua hal itu sudah dilakukan maka Notaris tidak bertanggung jawab terhadap isi akta namun ia
bertanggung jawab penuh atas akta yang dibuatnya mengenai kebenaran semua data dan keterangan. Selain itu Notaris juga harus mempunyai moral yang baik karena
benar atau tidaknya pembuatan dan penandatangan akta tersebut diputuskan oleh Notaris yang bersangkutan.
66
http:ucupneptune.blogspot.comketentuan-dan-kode-etik-notaris.html diakses November
2007
67
Hasil wawancara dengan Notaris Syahril Sofyan, September 2009 di Medan
Universitas Sumatera Utara
BAB III PELAKSANAAN DUE DILIGENCE NOTARIS