yang berkaitan dengan akta yang dibuatnya tersebut, dengan ketentuan bahwa notaris dalam melakukan kegiatannya harus bersikap netral dan independen.
C. Prinsip Keterbukaan di Pasar Modal
Tujuan utama UUPM adalah mengatur prinsip keterbukaan atau penyediaan informasi fakta materil dan untuk mencegah perbuatan curang dalam perdagangan
saham. Prinsip keterbukaan tersebut menjadi persoalan inti di pasar modal dan sekaligus merupakan jiwa pasar modal itu sendiri.
Keterbukaan tentang fakta materil sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya bahan
pertimbangan bagi investor, sehingga ia secara rasional dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.
79
Prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan dan pihak lain yang tunduk pada Undang-Undang ini untuk
menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi materiil mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
pemodal terhadap efek dimaksudkan atau harga dari efek tersebut.
80
Keterbukaan ini diharuskan karena pada dasarnya para calon investor Pemodal mempunyai hak untuk mengetahui secara detail mengenai segala sesuatu
tentang bisnis perusahaan, dimana mereka akan menempatkan uangnya maka untuk
79
Bismar Nasution, Kepentingan Pasar Modal Dalam Rancangan Perubahan Undang- Undang Kepailitan, Makalah, hal. 1 dikutip dari William H. Beaver, “The Nature of Mandated
Disclosure” dalam Richard A. Posner dan Kenneth E. Scott. Ed., Boston, Toronto : Little, Brown Company, 1980, Selanjutnya disebut Bismar Nasution III
80
Pasal 1 ayat 25 UUPM
Universitas Sumatera Utara
itu harus dapat dimengerti pula bahwa “keterbukaan tersebut juga merupakan suatu tahap peralihan dari perusahaan privat menjadi perusahaan publik, yang merupakan
suatu hal yang sangat menantang bagi pemiliknya dan manajemennya.
81
Terhadap informasi yang harus di disclose adalah seluruh informasi mengenai keadaan usahanya yang meliputi aspek keuangan, hukum, manajemen dan harta
kekayaan perusahaan kepada masyarakat, keterbukaan terhadap kondisi perusahaan yang melakukan emisi saham menyebabkan calon investor dapat memahami dan
memutuskan kebijakan investasinya. Pada dasarnya pelaksanaan keterbukaan di pasar modal dilakukan melalui 3
tiga tahap, yaitu :
82
a. Keterbukaan pada saat melakukan penawaran umum primary market level,
yang didahului pengajuan Pernyataan Pendaftaran Emisi ke Bapepam dengan menyertakan semua dokumen penting yang dipersyaratkan dalam Peraturan
Nomor IX.C.1. tentang Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran antara lain : prospektus, Laporan Keuangan yang telah di audit akuntan,
Perjanjian Emisi, Legal Opinion dan sebagainya.
b. Keterbukaan setelah emiten mencatat dan memperdagangkan efeknya di bursa
secondary market level. Dalam hal ini emiten wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala dan terus menerus continuously disclosure kepada
Bapepam dan Bursa, termasuk laporan keuangan berkala yang diatur dalam Peraturan Nomor : X.K.2
c. Keterbukaan karena terjadi peristiwa penting dan laporannya harus
disampaikan secara tepat waktu timely disclosure, yakni peristiwa yang dirinci dalam Peraturan Nomor : X.K.1
Penyampaian informasi tersebut harus mengikuti tata cara yang sudah ditentukan Bapepam dan sesegera mungkin, yaitu hari kerja kedua setelah keputusan
atau terjadinya peristiwa, informasi atau fakta materil yang mungkin mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
81
Asril Sitompul I, Op.cit., hal.23
82
M. Irsan Nasarudin, et. al., Op.Cit., hlm. 229
Universitas Sumatera Utara
Terdapat 3 tiga fungsi keterbukaan, yakni
83
: 1.
Untuk memelihara kepercayaan publikinvestor terhadap pasar modal Hal ini merupakan factor fundamental, karena disini prinsip keterbukaan
mempunyai peranan penting bagi investor sebelum mereka mengambil keputusan untuk melakukan investasi artinya bahwa semakin jelas informasi perusahaan,
makin tinggi keinginan investor untuk melakukan investasi, sebaliknya ketiadaan atau kekurangan serta ketertutupan informasi dapat menimbulkan ketidakpastian
bagi investor dan kosekuensinya menimbulkan ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi melalui pasar modal.
2. Untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien
Dalam hal ini, prinsip keterbukaan berperan dalam meningkatkan supply informasi yang benarm agar dapat ditetapkan harga pasar yang akurat artinya
semua informasi yang relevan mengenai apa yang ada harus dikemukakan, contohnya seperti pengumuman tentang keuntungan merupakan suatu informasi
yang sangat bernilai artinya jika hal ini tidak dilakukan, maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk menjual sahamnya dan untuk itu manajemen
keuangan harus menjaga pasar, karena informasi saham yang mutunya rendah dapat mengakibatka harga saham menjadi lebih rendah dari yang semestinya. Hal
ini berarti bahwa harga saham tercipta dari nilai-nilai informasi yang fundamental yakni informasi yang menggambarkan keadaan suatu perusahaan dan factor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi perusahaan seperti informasi tentang kemampuan manajemen perusahaan, kemampuan menghasilkan keuntungan,
manfaat terhadap perekonomian nasional serta hak dan kewajiban investor jika mereka membeli saham tersebut.
3. Untuk mencegah terjadinya penipuan fraud
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa keterbukaan tentang fakta materiil merupakan jiwa pasar modal yang didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan
yang memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor sehingga secara rasional investor dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atau
penjualan saham. Apabila suatu kejadian sulit untuk ditentukan sebagai suatu informasi atau fakta materiil, maka konsep kewajiban untuk menyampaikan informasi
itu duty to disclose menjadi terhambat. Dan untuk menentukan apakah suatu
83
Bismar Nasution II, Op.cit., hlm. 9-11
Universitas Sumatera Utara
informasi adalah fakta materil atau bukan tergantung kepada beberapa pandangan, yakni jika :
a. Informasi yang sifatnya publik tersebut menurut pemegang saham adalah sangat
penting, bukan semata-mata apa yang ingin mereka ketahui. Bia fakta yang dihilangkan atau pernyataan yang tidak benar itu secara substantive mungkin
berarti penting mengubah informasi yang menjadi milik masyarakat maka fakta tersebut materiil.
b. Informasi tersebut merupakan informasi yang spesifik bagi perusahaan yang
bersangkutan. c.
Informasi tersebut dapat mempengaruhi naik-turunnya harga saham.
84
Dalam pasal 1 ayat 7 UUPM disebutkan bahwa informasi atau fakta materil adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian atau
fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi fakta
tersebut. Berdasarkan keputusan Ketua Bapepam nomor 86PM1996, peraturan nomor
X.K1 menyatakan bahwa informasi atau fakta materil yang diperkirakan dapat mempengaruhi efek atau keputusan investasi pemodal antara lain :
1. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha atau pembentukan
usaha patungan. 2.
Pemecahan saham atau pembagian deviden saham 3.
Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya 4.
Perolehan atau kehilangan kontrak penting 5.
Produk atau penemuan baru yang berarti
84
Bismar Nasution III, Op.Cit., hlm.13-15
Universitas Sumatera Utara
6. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen
7. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat utang
8. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang
material jumlahnya 9.
Pembelian atau kerugian penjualan aktiva yang material 10.
Perselisihan tenaga kerja yang relative penting 11.
Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur dan komisaris perusahaan
12. Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain
13. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan
14. Penggantian wali amanat
15. Perubahan tahun fiskal perusahaan
Dan larangan mengenai pemberian keterangan yang secara material tidak benar ini, juga diatur dalam Bab XI UUPM yang menyebutkan bahwa setiap pihak
dilarang dengan cara apapun membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga efek di
bursa, apabila pada saat pernyataan dibuat atau keterangan diberikan :
85
a. Pihak yang bersangkutan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa
pernyataan atau keterangan tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan; atau
b. Pihak yang bersangkutan tidak cukup berhati-hati dalam menentukan kebenaran
material dari pernyataan atau keterangan tersebut.
85
Iman Sjahputra Tunggal, Op.Cit, hlm. 111
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini apabila profesi penunjang pasar modal melakukan pernyataan yang salah maka mereka hanya bertanggung jawab terbatas pada pendapat atau
pernyataan yang diberikan, dan oleh karenanya pemodal hanya dapat menuntut ganti rugi atas kerugian yang timbul akibat dari pendapat atau penilaian yang diberikan
oleh profesi penunjang pasar modal tersebut. Sebaliknya apabila profesi penunjang pasar modal sudah melakukan tugasnya sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan, kode etik yang ditetapkan oleh asosiasi dan melakukan penilaian secara profesional dan independen maka apabila terjadi masalah yang mengakibatkan
kerugian mereka tidak akan dituntut untuk kerugian yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NOTARIS DI PASAR MODAL